"Wonwoo!"
Wonwoo menoleh. Terlihat Seungcheol mengejarnya sambil ngos-ngosan.
Wonwoo memiringkan kepalanya. "Kenapa?"
"Kunci mobil lu ketinggalan AHELAH nih" Seungcheol langsung memberi kannya pada Wonwoo.
"Makasih"
"Lo langsung balik gini karena cemburu kan? Gak gini caranya Won.. lu boleh cemburu tapi itu jahat amat.. masa aja si Sana gaboleh temenan sama cowo lain?" Ceramah Seungcheol.
"Dia tunangan gua. Suka suka gua lah" jawab Wonwoo ketus.
"Tapi nanti Sana ilfeel loh kan kasian.. Lo ganyadar dia jadi takut ke lu? Selain itu kasian kelunya juga nanti Sana takut dan kalian nambah canggung gitu.. hayoloh" Seungcheol kembali ceramah.
"Gue gasuka diceramahin gini. Tapi jujur ada benernya. Haaah.. tapi sori gua gak ada mood buat ngumpul. Nanti aja kapan kapan ya lagi.. bye" Wonwoo pergi meninggalkan Seungcheol dan langsung menyusul Sana.
***
Sana terlihat sedang menunggu di depan pintu Mobil. Lalu ia melihat kedatangan Wonwoo.
"Ah! Mas gapapa? Mas kaya bete gitu.." Tanya Sana sedikit Khawatir.
Wonwoo diam dan membukakan pintu mobil untuk Sana. Setelah Sana Masuk lalu ia pun ikut masuk ke Mobil.
"Mas Wonwoo.. tadi Sana dichat Tante.. katanya kalau bisa kita ke Rumah soalnya Tante sama Om mau ngobrolin soal nikahan kita.." kata Sana tiba-tiba.
"Mama Papa taunya kita masih di Bogor ya.. yaudah bilang iya aja hitu Kemarin kita langsung pulang. Bilang kita otw rumah" kata Wonwoo.
Sana mengangguk. Akhirnya Sana dan Wonwoo pun masuk kedalam Mobil lalu mereka berdua pun menuju Rumah orang tua Wonwoo.
***
Sana dan Wonwoo mempersiapkan diri untuk keluar dari mobil. Sana memperbaiki poninya sementara Wonwoo sibuk melepaskan sabuk pengamannya. Setelah selesai keduanya pun Keluar dari Mobil.
"Mas" tiba tiba Sana memanggil Wonwoo. Padahal dari tadi sepanjang jalan mereka diselimuti oleh keheningan.
"Hm?" Wonwoo dengan Reflek menatap Sana yang berada di hadapannya walau terhalang Mobil.
"Mas marah ya sama Sana..?" Tanya Sana takut takut.
Wonwoo yang mendengarnya langsung bingung, untungnya dia punya muka dingin jadi bingungnya tak terlihat. Bener juga kata si Seungcheol.. nianak jadi takut gini Ama gua.
Wonwoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal terlebih dahulu. "Engga kok kenapa kamu bilang gitu?" Tanya Wonwoo.
"Mas kaya jutek banget.. takut.." kata Sana dengan nada pelan.
Wonwoo tambah bingung. Apa yang harus ia lakukan? Ia benar benar tak mengerti tentang Wanita, apalagi tentang cara menenangkan seorang Wanita yang ketakutan karena dirinya sendiri. Ya wajar ia selama ini berpacaran dengan seorang lelaki, dekat dengan Ibunya pun Wonwoo tak begitu karena Ibunya sibuk berbisnis.
Tetapi tiba-tiba Wonwoo mendekati Sana yang masih ketakutan dan sedikit menunduk, lalu Wonwoo tiba-tiba memeluk Sana begitu Saja.
"Gue gak marah kok, tadi emang lagi bete aja. Sori bikin Lo takut" kata-kata yang tidak mungkin dikeluarkan oleh seorang Wonwoo ternyata dikeluarkan!
AHH APASIH BENER GAK YA GINI CARANYA? SETAU GUE YANG GUE LIHAT DI DRAMA DRAMA YANG MAMA TONTON BEGINI TAPI GELI BGT
Wonwoo mengomel dalam hati sambil menutup matanya menahan Malu.Sana yang tadinya menunduk tetapi saat dipeluk oleh Wonwoo langsung melihat Wonwoo yang lebih tinggi darinya. Sana memang lugu dan polos tapi ia tidak sebodoh yang dipikirkan, ia juga tentu kaget tiba-tiba Wonwoo memeluknya karena Sana ketakutan.
"E-eh iya gapapa kok Mas.." kata Sana bingung merespon apa.
Wonwoo buru-buru melepaskan pelukannya dan menjadi canggung.
"Euhm ayo kita masuk" ajak Wonwoo langsung.Sana mengangguk dan mengikuti Wonwoo yang berjalan duluan masuk kedalam Rumah.
***
"Misi.." Sana masuk sambil menyapa dan terlihat Mama juga Papa Wonwoo yang sedang mengobrol sedangkan Bohyuk adik Wonwoo sedang asyik makan. Tetapi Wonwoo tidak menyapa keluarganya ia masih Shock karena ia melakukan kejadian tadi kepada Sana.
"Eh? Waaah sudah datang ayo sini masukk udah makan?" Mama Wonwoo tersenyum senang melihat Anaknya dan calon menantunya datang.
"Sudah Tante" Sana duduk di salah satu Sofa disusul oleh Wonwoo.
"Ih kamu ni udah jadi calon mantu gausah lah pake Tante.. panggil Mama sama Papa aja oke?" Suruh Mama Wonwoo. Sana mengangguk.
"Jadi tadi Papa sama Mama ngomongin pernikahan kalian nih, papanya Sana juga sudah setuju kalau kalian akan menikah bulan depan tetapi akhir bulan, oke? Siap?" Tanya Papa Wonwoo sambil menatap Wonwoo dan Sana.
Sana hanya mengangguk-angguk sementara Wonwoo.. ah dia masih kepikiran kejadian yang ia lakukan..
"Hei Wonwoo.. kamu kenapa? Itu papa ngomong kamu malah kacangin" Tegur Mama Wonwoo.
"Eh hah? Oh iya Pa maaf.." Wonwoo menggaruk kepalanya.
"Kenapa kamu Won? Ada masalah?" Tanya Papa Wonwoo.
"Tadi kak Wonwoo meluk kak Sana pa.. jadi dia malu sendiri" Kata Bohyuk tiba-tiba.
Muka Wonwoo dan Sana langsung memerah. "HEH APASI LO? TAU DARIMANA BEGITUAN?" Tanya Wonwoo panik.
"Lah orang pelukannya didepan Rumah Aku lagi ambil Hp lagi dicharge ya keliatan lah kak gimana sih.. inginku lempar bumi ini dunia memang milik kalian berdua yah cih" Julid Bohyuk.
"Oh ya? Benarkah itu Sana? Kamu dipeluk Wonwoo?" Tanya Mama Wonwoo tak Percaya.
"i-itu.." Sana malu menjawab.
"ENGGA MAAA AHSJAHJA BOHYUUUUK" Wonwoo pun menghampiri adiknya itu dan mengejarnya karena Bohyuk berlari.
Semua pun tertawa melihat Wonwoo mengejar adiknya. Setidaknya Wonwoo sudah mulai melupakan Mantannya yang membuatnya salah jalan.
"Oke jadi begini Rencananya.."
Bersambung..
HAI ANNYEONGHASEYO-! GRISHGREY DISINI! HAHAHAHAHAHHA KANGEN GAK SAMA GRISH? MAAF YA BOOK INI SEMPET HIATUS HUHU.. INI SUDAH COMEBACK YEAAAY TUNGGUIN TERUS YAA dan maaf aku bakal unpublish bangku taman huhu.. soa itu memang fanfic gabut aku aja jadi So ya aku bakal fokus yang ini dulu aja deh~ memang harus satu satu dikerjakannya hehe.. oke tungguin terus ya! See you! (づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Fanfiction"Butuh Waktu untuk Melupakan, dan butuh waktu untuk menerima"-Minatozaki Sana Slow Update