Udah diketok kok belum muncul juga ya..
Wonwoo melirik kesana kemari, tiba-tiba..Cklek Lelaki tinggi yang tidak jauh tingginya dengan Wonwoo membuka pintunya, mukanya datar tidak begitu kaget melihat Wonwoo berada didepannya.
"GYU!" Wonwoo reflek memeluk Mingyu dengan erat. Tetapi.. Mingyu hanya diam cukup lama lalu membalas pelukan Wonwoo dengan puk-puk bahu saja.
Eh? Wonwoo melepas pelukannya merasa aura Mingyu aneh, seperti bukan Mingyu yang ia kenal.
"Masuk yuk?" Ajak Mingyu tiba-tiba.
"Eh? Oke" Wonwoo mengangguk dan mengikuti Mingyu masuk kedalam Rumahnya.
***
Wonwoo duduk di Sofa menatap sekeliling, Rumah Mingyu kini cukup mewah, beda dengan Rumah lamanya yang biasa saja dan sederhana.
Mingyu tiba-tiba muncul dari dapur membawakan Teh manis hangat untuk Wonwoo lalu ikut duduk di depan Wonwoo.
"Makasih sayang" Ucap Wonwoo sambil tersenyum.
Mingyu hanya membalas nya dengan anggukan dingin. Ni Mingyu napa sih? Gua ada salah?
"Emm.. sori yah kaya gara gara Aku kira ketauan hubungan nya" kata Wonwoo tiba-tiba langsung berbicara topik utama.
Hening.
Gua salah ngomong lagi apa gimana? Kok awkward sih.. terus dia jadi dingin banget..
"Gyu?"
"Wonwoo.. maaf gue rasa kita putus aja ya"
Saat itu juga hati Wonwoo hancur seketika, tetapi ia berusaha tenang walau sebetulnya air matanya bisa saja keluar kapan saja.
"Maksud kamu apa? Aku berjuang demi kamu loh biar bisa kesini" Tanya Wonwoo meminta penjelasan.
"Kita tuh salah jalan Won.. gak baik.. kita juga udah ngecewain orang tua kita, gua gak mau ngecewain lagi. Sori. Tapi gue minta putus ya" Jawab Mingyu.
Wonwoo menatap tajam kepada Mingyu. Tentu saja. Bagi Wonwoo ia sudah berjuang banyak demi Mingyu, lalu diputuskan begitu saja? Siapa yang tidak marah?
"Lagipula Aku juga sudah dijodohkan"
Seperti disambar petir, Wonwoo menggaruk garuk kencang kepalanya.
"Maaf Wonwoo terimakasih untuk semuanya.. gue tau Lo kecewa kok.. tapi mungkin coba Lo lihat kebelakang, pasti ada yang selalu ada buat Lo" kata Mingyu lagi.
"Ya makasih juga gue pamit"
Wonwoo berdiri begitu saja pergi meninggalkan Mingyu yang padahal masih mau berbicara dengan Wonwoo.
***
"Hmm~" Si cantik Sana menghampiri Mobil sambil membawa dua buah biskuit. "Loh? Mas Wonwoo? K-kok cepet banget? Mas telepon Sana kah tadi? Maaf gak keangkat.." kata Sana hati-hati takut dimarahi.
"Engga kok, Aku telpon. Sini mana kuncinya?" Tanya Wonwoo.
"Eh? I-ini" Sana memberikan kunci mobil pada Wonwoo.
"Naik"
Mas Wonwoo gak jadi kawin lari kah?
Sana pun naik keMobil.⏳
Sepanjang perjalanan hanya hening yang terasa, tetapi Sana menyadari bahwa Wonwoo sedang menggigit bibirnya dari semenjak tadi. Tapi Sana tak berani bertanya.
CKIIIIT! TIIIN TIIIIN!
"MAS WONWOO!" Sana Reflek memukul tangan Wonwoo. Iya, Wonwoo Oleng terus rem mendadak.
Wonwoo juga cukup kaget, iya tak menyangka bisa oleng. "S-san.. lu bisa nyetir kan?" Tanya Wonwoo Tiba-tiba.
"Eh? Iya mas.. kenapa?" Tanya Sana sedikit kaget.
"Mau gantiin gue gak? Ada Rest Area didepan kita gantian ya.." pinta Wonwoo.
"O-oke.."
***
Mobil berhenti di parkiran Rest Area. Tetapi tidak langsung bergantian tempat, Wonwoo malah mendadak menutupi wajahnya dengan stir.
"M-mas?" Sana bertanya hati-hati.
Tiba-tiba... Bugh... "Gua putus Na.." Wonwoo tiba-tiba begitu saja memeluk Sana.
Sana langsung kaku ditempat, ia kaget setengah mati karena tiba tiba dipeluk tanpa aba-aba dan alasan.
"Gua putus sama Mingyu.." kini mulai terasa basah di jaket yang Sana kenakan.
Mas wonwoo nangis ya..
Sana pelan pelan mulai mengelus kepala Wonwoo. "Sabar ya mas... Dia berarti bukan yang terbaik buat Mas.."
"Dia yang terbaik Na.. gua sayang sama dia dan dia ninggalin gua gitu aja.." Wonwoo masih tak terima.
"Ssst.. udah udah puk puk.. gak boleh gituu tuhan udah pilihin jodoh yang lebih baik buat mas.. lupain dia ya?" Tegur Sana.
"Gak bisa na.. susah gua lupain dia.. susah.."
"Memang Mas.. Butuh Waktu untuk Melupakan, dan butuh waktu pula untuk menerima semua kenyataannya.. udah ya pak puk" Sana semakin lembut mengelus Wonwoo.
Wonwoo terdiam mendengan ucapan Sana lalu mengangguk kecil.
"Yuk tukeran dulu biar mas tidur aja.. kita langsung pulang aja ya? Biar mas istirahat Di rumah.. Mas kalau mau tidur dibelakang boleh" kata Sana.
"Gak usah gua temenin lu aja didepan tapi gua izin tidur ya" kata Wonwoo.
"Iya" Sana tersenyum.
⏳
"Sampai!" Sana meregangkan tubuhnya. Ia langsung menatap Wonwoo yang masih tertidur disebelahnya.
Soal cinta ya.. aku memang gak pernah di tinggal sama Pacar atau semacamnya.. tapi Aku pernah ditinggal Ayahku.. Lelaki pertama yang paling Aku sayang.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Fanfiction"Butuh Waktu untuk Melupakan, dan butuh waktu untuk menerima"-Minatozaki Sana Slow Update