Wonwoo dan Sana tidak berbicara apa apa setelah Sana melontarkan pertanyaan itu. Wonwoo bahkan belum menjawabnya sampai akhirnya mereka tiba di Apartemen.
"Mas.. kenapa gak jawab?" Tanya Sana menyusul Wonwoo yang keluar dari Mobil.
Wonwoo terdiam menatap Sana dingin. "Mingyu pernah ada di cerita hidupku Na, dia pernah membuatku bahagia. Sekarang cerita kami sudah tamat. Kamu tau gak kalau di Buku-buku gitu isinya ada apa aja selain daftar isi, isi cerita, dan lain lain?" Tanya Wonwoo.
"....Ending? Penutup?"
"Iya.. ceritaku dan Mingyu sudah Tamat, sekarang giliran Aku membuat lembaran cerita baru bersamamu" Senyum Wonwoo.
Muka Sana memerah menahan rasa malunya, ia yang dari awal seperti bocah polos kini merasakan rasanya "baper" karena sang pria yaitu tunangannya sendiri.
"Kalau boleh jujur.." Tiba tiba Wonwoo mengeluarkan topik baru.
"Soal cemburu Aku sebetulnya juga sempet cemburu kok sama temen mu di satu kursus itu" Wonwoo mengaku sambil menyetir.
"Mas cemburu? Mas Wonwoo bisa cemburu?" Tanya Sana sedikit tidak percaya karena ternyata Wonwoo sudah cemburu duluan.
"Aku juga manusia.. punya rasa, punya hati, Sampai kamu Deket Deket sama cowok lain Aku gigit pipi kamu yang kaya hamster itu" Ancam Wonwoo.
"Iiih!"
Sana dan Wonwoo tertawa sepanjang perjalanan, mereka sepertinya mulai semakin dekat ya kawan kawan? Mari kita doakan yang terbaik untuk mereka hihi..
***
Tak terasa sudah tiga Minggu berlalu. entah kejadian apa saja yang mereka sudah alami.
Tetapi hei liat ada Teman-Teman Wonwoo disana. Yap! Jisoo, Momo, Roowon, dan Seungcheol sedang duduk di taman Kampus. Kelihatannya sedang mengerjakan tugas bersama."Aduh sumpah ya sakit banget punggung guee" Momo meregangkan tubuhnya.
"Iya ni tugas ga selesai selesai ampun dah" Roowon ikut mengeluh.
"Btw bener deh.. si Wonwoo kemana ya? Dia tiba tiba izin Kuliah terus gabisa di hubungin" Seungcheol memainkan Hpnya dan sambil membaca pesan pesan yang ia kirim kepada Wonwoo tetapi tidak dibalas..
"Urusan keluarga kali Cheol.. Wonwoo kan keluarganya yang lumayan terkenal se-Asia yah.. gimana susah emang orang kaya mah.. sibuk. Gue juga udah lama dikasih tau gausah ngajar si Bohyuk dulu" Jelas Jisoo.
"Tapi gak ada Wonwoo sepi sih.. gue kangen sama Wonwoo" Kata Roowon tiba tiba.
"Dih? Tumben Lo kangen gue" Suara yang sangat tak Asing di telinga muncul, iyaps siapa lagi kalau bukan Wonwoo.
Wonwoo datang membawa totebag hijau, ia menggenakan Outfit santai dan tentunya membawa seseorang spesial nya genggamannya, yaitu Sana.
"WONWOO! SANA!" Momo menatap Wonwoo dan Sama berbinar.
"Panjang umur Lo. Kemana aja hah? Chat gue gak dibales!" Seungcheol menunjukan pesan pesan yang dikirimnya kepada Wonwoo.
"Sori ya gak ngabarin.. sengaj-"
"PARAH BANGET SENGAJA.." Jisoo langsung memotong pembicaraan Wonwoo dengan kesal dan emosi.
"Buset dah sabar Soo... Iya memang sengaja.. soalnya.. ambilin dong Yank buat mereka" Wonwoo tiba tiba memberikan totebag hijau pada Sana.
Sana tersenyum manis dan mengambil sesuatu dari dalam totebagnya dan langsung memberikannya kepada keempat tempat Wonwoo itu.
"Eh apa ini loh? Undangan Pernikahan... WONWOO DAN SANA?" Jisoo menatap Wonwoo kaget setengah mati disusul yang lain.
"INI SERIUS WO? SUMPAH GILA AJIB" Roowon masih loading dan membolak balikan kartu undangannya.
"Datang ya semua.." Sana tersenyum.
"Calon bini gue minta lupada Dateng! Awas aja kalau engga Dateng!" Wonwoo melipat kedua tangannya.
"San! Kamu sama Aku aja deh mending sini" Seungcheol tiba tiba iseng menggoda Sana.
"Lu mau gue hajar Cheol?" Tatap Wonwoo galak. Semua tertawa mendengar Wonwoo yang tiba tiba Bucin.
"Kita Dateng kok! Tanggal 17 kan ya? Oiya jadi lu selama ini ilang nyiapin buat nikah ya won?" Tanya Momo sambil menaruh kartu undangannya.
"Iya, sori gabilang bilang.. eh kita juga maaf banget gabisa lama lama.. soalnya masih banyak undangan yang harus disebarin, kita duluan ya?" Wonwoo pun mulai pamit kepada teman-teman nya.
"Eh iya silahkan hati hati Won.. nanti ketemu tanggal 17 ya! Semoga lancar sampai hari H!" Kata Seungcheol.
Sana dan Wonwoo pun pamit dan pergi meninggalkan teman-teman Wonwoo.
***
Sudah seharian Sana dan Wonwoo berkeliling untuk membagikan undangan. dan kini sisanya tinggal beberapa undangan yang harus dikirim lewat pos.
"Mas Wonwoo kecapean ya?" Tanya Sana melihat sang tunangan yang keringetan dan ngos ngosan saat baru saja selesai parkir didepan kantor pos.
"Eh iya sedikit.. kita juga belum makan siang Na.. jadi kayanya efek itu juga" Jawab Wonwoo.
"Mas mau bagi tugas? Biar Sana yang kirim lewat posnya, Mas yang pesen makan.. itu sebelah Kantor Pos pas banget Mie Ayam bakso.. atau mau makanan lain?" Tanya Sana.
"Hmm.. boleh deh.. daripada sakit belum makan.. kamu bisa sendiri? Mau makan Apa emang nya kamu?" Tanya Wonwoo.
"Bisa Kok.. pengen bakso aja mas.. dibening kuahnya hehe.. yaudah deh kalau gitu nanti Sana nyusul Kesana yah" kata Sana.
Wonwoo mengangguk.
***
"Pengirimnya atas nama Minatozaki Sana ya Mba.. pengiriman nya ada enam kota, ke Kota Tasik, Bekasi, Garut, Palu, dan ke Kota Bogor. Sudah betul Mba?" Tanya penjaga Kantor Pos memastikan.
Sana mengangguk sambil tersenyum.
Bersambung..
ANNYEOHASEYO-! GRISHGREY DISINI-! HALO SEMUA AHAHAHAHHAAH MAAF YA JARANG APDET.. GRISH LAGI PERSIAPAN UTBK NIH.. MOHON DUKUNGANNYA YAA... SAYANG KALIAAN! NANTI ABIS MASUK UNIVERSITAS TERSAYANG GRISH JANJI RAJIN APDET WP! OKEY LESGOW! DADAAAH! SEE YOU NEXT EPS!
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Fiksi Penggemar"Butuh Waktu untuk Melupakan, dan butuh waktu untuk menerima"-Minatozaki Sana Slow Update