D u a P u l u h S e m b i l a n

44 6 0
                                    

Kejutan Takdir – 29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejutan Takdir – 29

Doaku untukmu masih yang terbaik, meski di hatimu aku sudah bukan yang paling baik.

┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Suara deru mobil terdengar menggema di keheningan malam, memasuki sebuah pekarangan rumah. Lelaki itu memasukkan mobilnya ke dalam garasi, lantas mengacak rambutnya frustrasi, sembari berjalan ke dalam rumahnya. Hanya dalam sekali dorongan, pintu rumah itu terbuka, pertanda baru saja ada orang yang membuka pintu itu sebelum dirinya.

“Woi, Vai, kemana aja lo?” tanya Arga, yang tengah duduk di sofa ruang tamu. Lelaki itu sepertinya juga baru pulang, karena jaket denim miliknya masih melekat di tubuh lelaki itu. Jangan lupakan kunci mobil milik lelaki itu yang tergeletak di atas meja.

“Habis ketemuan sama bang Ardi dan kawannya.” Vai turut mendaratkan tubuhnya di atas sofa empuk berwarna krem muda itu. Lelaki itu mengembuskan napasnya, rasanya terdengar berat.

“Kenapa lo? Pulang-pulang kayaknya banyak beban aja. Habis ketemu mantan, ya, lo?”

“Mantan dari Hongkong. Perlu lo ingat, gue belum pernah pacaran.”

“Hoo, iya, iya, gue baru ingat, kawan gue satu ini emang jomlo dari lahir, ngenes banget,” ledek Arga yang membuat Vai memutar kedua bola matanya.

“Seenggaknya, gak kayak lo, yang ceweknya ganti sana-sini.” Ucapan Vai membuat Arga tertawa kecil. Sama sekali tidak ada perasaan tersinggung, karena memang begitu nyatanya. Lelaki itu hobi berganti pasangan, berbanding terbalik dengan Vai.

“Ya, santai, Bro. Nah, sekarang, gue tanya lagi, nih, lo ada apa? Sharing-sharing, lah, gue kan juga pengen gitu jadi pendengar yang baik.”

Vai menghela napasnya, kemudian bangkit dari sofa itu. “Sharing-sharing aja sendiri. Cerita lo banyak kayaknya, sama kayak jumlah mantan lo.”

“Sialan lo, Vai.” Arga mengambil bantal berbentuk segiempat yang ada di sofa itu, dan melemparnya ke lelaki itu. Tidak kena, mengingat Vai sudah dengan cepat berlalu.

🌺🌺🌺

Vai menutup pintu kamarnya, kemudian melepas hoodie-nya, dan melemparnya ke atas ranjang. Lelaki itu berkacak pinggang, kemudian berjalan mondar-mandir di ruangan pribadinya itu.

Lelaki itu masih kepikiran akan foto gadis yang ditunjukkan oleh Farrel. Ucapan Farrel benar, gadis berambut kecokelatan itu ialah teman sejurusannya, seangkatan, bahkan sekelasnya. Hal mengejutkannya lagi ialah bahwa gadis itu merupakan teman dekat dari gadis yang dicintainya. Siapa lagi, jika bukan Dara?

Kejutan Takdir [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang