Jasuke

1.1K 186 45
                                        

Pagi-pagi sekali, disaat matahari masih malu-malu untuk menampakkan sinarnya. Dirumah kecil nan sederhana terdapat pemuda yang sedang bekerja keras membuat sarapan.

Beomgyu mengelap keringat yang ada di pelipisnya, "Huftt, sarapannya udah beres, tinggal nungguin kak Soobin bangun, bangunin nggak ya? Tapi Beomie takut, nanti malah dipukulin lagi sama kak Soobin."

"Apa aku bangunin aja ya? Takutnya kak Soobin telat."tanya Beomgyu pada dirinya sendiri.

Baru saja ia berjalan sekitar 1 meter, netranya menangkap Soobin yang sedang duduk di depan televisi sambil meminum susu almond pemberian Beomgyu tadi malam.

Beomgyu yang melihat pemandangan itu pun tak bisa menyembunyikan seyumnya, 'akhirnya kak Soobin mau nerima pemberian Beomie, semoga suatu saat kak Soobin sayang Beomie dengan tulus, Beomie pengin banget dipeluk kakak.'pikirnya dalam hati.

Beomgyu kembali melangkahkan kakinya ke arah Soobin, senyumnya masih terukir sempurna di bibir mungilnya, "kak Soobin, ayo sarapan sama aku."

Yang dipanggil pun menoleh kearah Beomgyu, "nggak usah sok baik bisa kan?"tanyanya lalu melempar kardus susu kotak kosong yang ada di tangannya kearah sang adik.

"Gue juga masih punya uang kali, gue mau sarapan di sekolah."ucap Soobin sambil melangkah ke kamar mandi, namun langkahnya tertahan oleh penuturan Beomgyu.

"Tapi kak, bukannya lebih hemat kalo sarapan dirumah ya? Aku udah buat sarapannya loh, masih anget, enak kok masakan Beomgyu."

Lagi-lagi Soobin menjambak rambut Beomgyu, "MAKSA BANGET SIH JADI ORANG!"

"A-ah sakit kak."ucap Beomgyu sambil berusaha melepaskan rambutnya dari cengkraman tangan Soobin. Sepertinya Soobin sangat senang menarik rambut adiknya.

Soobin melepaskan cengkramannya, lalu beranjak ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi paginya, sedangkan Beomgyu hanya menatap kepergian sang kakak.

"Suatu saat, kak Soobin pasti peluk Beomie, sayang sama Beomie senyum senyum ke Beomie. Tapi kapan ya? Kata ayah, kak Soobin itu orangnya baik, tapi kok kalo ke Beomie nggak? Apa jangan-jangan Beomie dikecualikan?"gumamnya pada dirinya sendiri.

-Waktu-

Bruk....

Seorang pemuda jatuh tersungkur setelah menyandung sesuatu yang menghalanginya.

"Hahaha lemah!"ucap Jay, seorang anak tunggal dari CEO kaya.

Kemudian pemuda berkulit pucat menarik kerah bajunya dengan paksa, "kerjain piket gue, Jay, sama Jake!"

Yang mendapat perlakuan seperti itu pun hanya mengagguk pasrah.

"Pffttt mau aja sih lo kita suruh-suruh? Dasar cupu."ucap seorang siswa yang memiliki tampang kebule-an.

Mereka bertiga adalah Jay, Jake, dan Sunghoon. Atau kalian bisa menyebut mereka dengan sebutan jasuke, mereka sangat gemar membully Beomgyu, bahkan mereka satu kelas dengannya.

"Nah gitu dong, nurut sama kita, iya nggak?"ucap Jake yang diangguki oleh kedua komplotan pembully itu.

"Kuy cabut, males disini."mereka pergi meninggalkan Beomgyu sendirian di dalam kelas, ya! Di kelas hanya ada dia, dia selalu berangkat ke sekolah lebih awal.

Beomgyu hanya bisa tersenyum tipis,"Seharusnya aku bisa menjadi orang yang lebih kuat agar tidak mudah ditindas."

Tiba-tiba kepala Heeseung memyembul dari balik jendela, "GYU!!! Kok lo piket? Bukannya piket lo besok ya bukan sekarang?"

Waktu || Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang