Maaf

1.4K 160 52
                                        

Sepulang sekolah, Soobin langsung menemui adiknya yang masih terbaring lemah di kamar, "lo udah makan belum? Gue bawain makanan."

Sementara Beomgyu hanya terus menatap kosong kearah langit-langit kamar.

Soobin menghembuskan nafasnya, juju ia lelah, "maafin gue, gue udah berlebihan."masih tak ada jawaban dari Beomgyu.

"Lo masih marah sama gue?"

Kini Beomgyu melirik sekilas, melihat sang kakak yang sedang duduk di sampingnya, "marah? Hahaha ya jelas lah marahlah bodoh! Tapi itu semua tidak masalah, asalkan kau senang, lakukan apapun yang menurtmu menyenangkan, bahkan kau bisa membunuhku kalau kau menginginkannya."

"Maafin gue, selama ini gue-"

"Bukankah aku yang seharusnya meminta maaf kepadamu, Choi Soobin? Aku sudah membuatmu malu bukan?"potong Beomgyu

Perkataan Beomgyu hanya semakin membuat rasa bersalah Soobin semakin besar, "Mau memulainya dari awal?"tawar Soobin

Bohong kalau Beomgyu tidak tergiur atas tawarannya, jelas-jelas dia mau, dia mau memulainya dari awal, "maksudmu?"

"Huft~kita mulai dari awal, anggap saja kehidupanmu saat ini hanyalah mimpi belaka."

Beomgyu tertawa sumbang, "hahaha kau aneh! Mana mungkin aku akan melupakan setiap kejadian yang membuatku tertekan setiap detiknya? Ingatan itu akan terus menempel di otakku."

Beomgyu mengubah dirinya menjadi duduk, lalu menatap manik sang kakak, "dan itu semua tidak ada lucu sama sekali."

"Gue tau, lo belum bisa maafin gue, tapi makanlah dulu, gue udah beliin makanan buat lo, gue keluar dulu."

Setelah kepergian Soobin, Beomgyu kembali menatap kosong, 'apa perkataanku salah?' batinnya

-Waktu-

Kriet...

Pintu kamar Beomgyu terbuka, memperlihatkan seseorang bertubuh tinggi yang sedang menatap sendu kearahnya.

"Gyu, gimana kabar nya? Masih sakit?"orang itu berjalan mendekat kearahnya.

Tanpa aba-aba Beomgyu langsung memeluknya, "hiks kakak....kak Soobin udah bakar Toto kak."

Hyunjin, ia mengelus punggung milik pemuda bermarga Choi itu, berusaha menenangkannya, "yang sabar ya, mau kakak belikan yang baru?"

Sementara di celah pintu kamar, terdapat dua orang yang diam-diam melihat interaksi tersebut.

"Lihat? Sepertinya dia lebih menyayangi Hyunjin."Yeonjun

Soobin hanya tersenyum getir, melihat adiknya memeluk orang lain, yang bahkan belum pernah sekalipun memeluk dirinya, "ya, gue paham kok."

Seharian penuh mereka disana, bercanda, bergurau, bercerita, sekaligus mendengarkan keluh kesah Beomgyu selama ini. Bukan, maksudku bukan berempat, namun bertiga. Soobin, tidak ikut serta, dia lebih memilih diam dikamarnya sambil berkutat dengan buku-buku tebal miliknya.

"Kak Hyunjin sama kak Yeonjun pulang ya Gyu."

Ucapan Hyunjin membuat ekspresi Beomgyu berubah drastis,"harus sekarang ya kak?"

"Ini udah malem, besok kita main lagi ya, lagian kamu juga masih sakit,butuh istirahat kan?"tanya Yeonjun

"Besok jangan berangkat sekolah dulu ya, badan kamu masih anget."imbuh Hyunjin

Waktu || Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang