Siasat licik

983 168 32
                                    

Kriiinggg

"Oke anak-anak, karena waktunya sudah habis, kalian boleh bersiap-siap untuk pulang dan jangan lupa, Senin besok ulangan."ucap bu Seulgi, guru mapel matematika di kelas 11 MIPA 2, kelas Beomgyu.

"Oke bu."jawab warga kelas dengan kompak

"Oke selamat menikmati akhir pekan, dan selamat siang."lalu guru muda itu melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Siang bu."

Setelah kepergian bu Seulgi, kelas mendadak ramai, ini wajar, sekarang hari Jumat dan besok libur, semua siswa sibuk mengusulkan apa saja yang akan mereka lakukan pada hari Sabtu dan Minggu nanti, kecuali Beomgyu, dia harus bekerja.

"Jake, gue tadi di chat kak Felix."

"Kenapa?"

"Disuruh ke kelasnya."

"Ooh oke."

"Sunghoon ikut kan?"

"Iya."

Apa yang akan mereka lakukan? Ah sudahlah kita tinggalkan saja mereka dan lihat apa yang sedang Beomgyu lakukan. Ia menghampiri meja Heeseung dengan riang.

"Heeseung, aku mau ke kelas kak Soobin dulu ya."

"Ck!  Ngapain?"Heeseung tak habis pikir dengan sahabatnya itu, mau apa dia? Toh kalau kesana juga nggak ngapa-ngapain, kerjaannya cuman ngeliatin kakaknya dari kejauhan.

"Mau liat kak Soobin, kalo Heeseung nggak ikut juga nggak papa kok hehe."

"Yaudah gue pergi dulu, ada acara keluarga soalnya."

Setelah melihat Heeseung yang menjauh, Beomgyu juga berniat pergi dari kelas, tetapi langkahnya terhenti karena jasuke yang sudah menghadangnya di depan pintu kelas, "k-kalian-"

"Enak aja mau pulang, bersihin dulu kelasnya, lo lupa kalo hari ini piket gue?"Jay tersenyum sinis ke arah Beomgyu.

'Yahh padahal Beomie pengen liat kak Soobin'pikirnya

"Yaudah deh."Beomgyu

"Nah bagus, yuk cabut."lalu trio jasuke itu pergi dari sana.

"Seharusnya aku bisa menjadi orang yang lebih kuat agar tidak mudah ditindas."

-Waktu-

"Fyuhh, akhirnya selese juga, kakak kayaknya udah pulang deh, yaudah deh Beomie langsung berangkat kerja aja."ia melangkahkan kakinya keluar kelas, berjalan dengan riang sambil bersenandung ria, kondisi sekolah sudah sangat sepi, pantas saja ia berani bersenandung.

Tanpa dia sadari, ada sekelompok siswa yang memperhatikannya dari kejauhan.

"Lo tau kan apa yang harus lo lakuin?"

"Iya kak."

"Kakak kenapa sih benci banget sama dia?"

"Ck! Dia tuh cupu, ya walaupun dia adik dari sahabat gue sendiri, tapi gue udah muak liat tingkahnya. Sekarang gue tanya, kenapa lo sama kedua temen lo itu ngebully dia setiap hari?"

"Gue, gabut hehe."

"Kalo gue alasannya sama kek lo kak."

"Gue tadinya cuman ngikut aja, eh tapi malah keterusan hehe."

"Udahlah yuk balik,  dia udah nggak ada juga."

"Yaudah ayok."

"Yuk, gue traktir es krim ntar."

"Yee gue sultan, bisa beli sendiri kali, lagian gue dah gede, gak doyan es krim."

"Yain bocil."

-Waktu-

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, kini Yerin sedang duduk di teras toko ditemani oleh Beomgyu. Sementara Taehyun sudah pulang lebih awal, alasannya sih mau ngerjain PR (padahal besok libur)

"Kak Yerin, emang kalo orang lemah kayak Beomgyu-"

"Gyu, jangan bilang kayak gitu ya, kamu tuh anak yang kuat, kak Yerin tau kok apa yang kamu alamin, pasti berat kan? Semakin berat cobaannya, maka semakin kuat orang itu, percaya deh sama kakak."sela Yerin

"Tapi kak, kakak tau nggak caranya biar kak Soobin sayang sama aku? Aku sayang kak Soobin, tapi kak Soobin benci sama Aku."

"Hey, perjuangan kamu pasti ada balasannya kok, entah itu nanti, besok, atau lusa, jangan patah semangat ya adeknya kakak."

"Kak, aku pengen punya kakak kayak kak Yerin."rengeknya

"Utututu sini peluk kakak."

Beomgyu memeluk Yerin. Erat, sangat erat, sementara Yerin tersadar kalau bagian pundaknya basah, dia memang tidak tahu semua penderitaan Beomgyu, tapi dia rasa, Beomgyu adalah salah satu manusia yang bernasib kurang beruntung.

"Udah jangan nangis ya, udah malem loh ini, udah mulai gerimis juga, Beomgyu pulang yah, sebelum gerimisnya tambah deres."

Beomgyu mengangguk patuh, tangannya berpose hormat ke Yerin.

Yerin terkekeh,"udah sana pulang, hati-hati dijalan."

"Siap kak Yerin."setelah itu dia mengayuh sepeda kesayangannya, menjauh dari kawasan toko itu.

-Waktu-

Ceklek...

Suara pintu rumah terbuka, namun sepertinya tak ada satupun orang di dalamnya. Beomgyu terus mencari kakaknya, namun hasilnya nihil, kemana kakaknya?

"Aduh kakak kemana sih? Diluar hujan lagi, semoga kakak nggak kehujanan."gumamnya

'Hmm Beomgyu mau manasin makanan dulu aja, siapa tau kak Soobin belum makan.'pikirnya

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, hujan semakin deras. Beomgyu juga sudah mengantuk di meja makan, "Kakak kemana si?"

Barus saja ia menutup matanya, suara dobrakan pintu terdengar keras.

Brak!!

Beomgyu terkejut, ia melihat kakaknya basah kuyup, "kakak? Sebentar kak, Beomgyu siapin air hangat dulu buat mandi, kakak makan malam dulu sini."

Soobin hanya menuruti perkataan Beomgyu, "kakak darimana?"

"Main."jawab Soobin yang masih fokus melahap makanannya.

Beomgyu semakin penasaran kenapa kakaknya bermain sampai larut malam seperti ini, "kok sampe malem?"

"Ribet banget sih lo pembunuh! Terserah gue lah, mau pulang malem,mau pulang pagi, gak ada hubungannya sama lo. Ah udah lah gue dah kenyang denger ocehan lo!!"ia berdiri meninggalkan Beomgyu di ruang makan sendirian.

"Padahal kan aku cuman nanya, huft...."ia membuang napasnya kasar, kasihan sekali kau Choi Beomgyu.

-oOo-

Double up 🙌

Waktu || Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang