jangan-jangan

29 15 4
                                    

"selalu saja aku sial!!! kenapa bisa mereka kabur dari Gudang itu," ujar Farel. 

"aku gatau harus melakukan apa untuk membalas kebaikan mu Jun," ujar Fakhri.

"biasa aja lah Ri, lagian juga aku itu tolong kamu bukan karena ingin balasan apa-apa," pungkas Juno.

"sekali lagi terima kasih ya Jun," ujar Fakhri.

"sudah sekarang tenang aja, Ri," ujar Juno.

Di tempat lain, Karina yang menyimpan Obat yang di gunakan Farel untuk membunuh Presdir Ardian di brangkas pribadinya kembali mengecek Obat tersebut.

"kenapa Obat ini bisa ada di ruangan belakang ya? Atau jangan-jangan Ayah itu meninggal karena Obat ini?" tanya Karina.

"aku harus menyimpan Obat ini hingga aku tahu siapa orang yang membunuh Ayah," ujar Karina.

"terima kasih nak Deni karena kamu sudah menyelamatkan kami dari orang jahat itu," ujar Tuan Amri.

"tak perlu berterima kasih sama Saya, Saya cuma menjalankan apa yang di minta sama Juno, lagian Saya itu juga teman baik Juno," ujar Deni.

"oh jadi nak Deni teman Juno ya?" tanya Nyonya Farida.

"iya bu," jawab Deni.

"anak kita beruntung ya pak karena dia selalu di kelilingi orang baik," ujar Nyonya Farida.

"iya bu," pungkas Tuan Amri.

"untuk sementara ini, Juno meminta Saya untuk menerima kalian semua sampai Juno sama Fakhri datang menjemput kalian ke sini," ujar Deni.

"terima kasih om Deni," ujar Sasa dan Riko.

"sama-sama," jawab Deni.

sementara itu, Karina membawa pergi Obat itu ke tempat yang bahkan Farel tidak tahu sampai dia dapat mengetahui siapa yang membunuh Tuan Ardian.

"aku ingin kau mencari Keluarga orang yang bernama Fakhri," ujar Farel.

Fakhri meminta nomor HP Deni kepada Juno.

"Jun, aku minta nomor HP teman mu itu," ujar Fakhri.

"buat apa Ri?" tanya Juno.

"aku tahu betul Farel ini orangnya seperti apa," jawab Fakhri.

Juno pun memberikan nomor HP Deni.

"terima kasih Jun," ucap Fakhri.

"sama-sama," ujar Juno.

Kemudian, Fakhri menelfon Deni.

"halo," ucap Fakhri.

"iya, kenapa Jun?" tanya Deni.

" ini Fakhri," jawab Fakhri.

"Fakhri? ada apa ya?" tanya Deni.

"keluarga yang kau selamatkan adalah keluarga ku, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada mu," ujar Fakhri.

"sama-sama," pungkas Deni.

"aku tak tahu harus membalaskan apa yang telah kau lakukan terhadap keluarga ku," ujar Fakhri.

"biasa saja, tak perlu berterima kasih," ujar Deni.

"tak lama lagi aku akan ke sana untuk menjemput keluarga ku dan ketika aku di sana nanti aku mohon bantuan mu," ujar Fakhri.

"ok," ujar Deni.

" ya sudah kalau begitu aku sudahi perbincangan ini, assalamu'alaikum," ucap Fakhri.

"wa'alaikumsalam," balas Deni.

"Jun, aku rasa ini adalah kesempatan ku untuk membalas apa yang Farel lakukan terhadap ku dan keluarga ku lagipula keberadaan ku di sini juga sebagai salah satu rencana Farel untuk menghancurkan ku," ujar Fakhri.

"kalau begitu Farel adalah orang yang sangat licik, ok kalau begitu aku ada cara," sahut Juno.

"cara? Bagaimana caranya?" tanya Fakhri.

"kau akan tahu ketika kau dan aku sudah menjalankan cara ini," jawab Juno.

"Farel, kau tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti, ketika aku sudah berada di Jakarta nanti semuanya akan terkuak," imbuh Fakhri dalam hati.


pembalasankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang