Vanilla Latte nya satu

24 9 0
                                    

"mas, Saya pesan Capuccino nya satu ya." ujar Polisi tersebut.

"siap bos." Sahut penjual.

Tak lama, Capuccino nya pun datang.

"mas, tahu orang ini tidak?" tanya Polisi tersebut.

"ohh di amah sering banget ke Café ini, emangnya ada apa ya mas?" imbuh Penjual tersebut.

"oh tidak mas, tidak ada apa-apa." Jawab Polisi tersebut.

"biasanya sih dia ke Café ini siang-siang begini." ujar Penjual tersebut.

"ohh gitu." sahut Fakhri.

Tak lama, Orang yang Fakhri tunggu itu datang.

Agar tidak dicurigai, Fakhri berpura-pura bermain ponsel.

"mas, Vanilla Latte nya satu ya." ujar Orang tersebut.

"siap bos." ujar Penjual tersebut.

"ini dia Orang yang bernama Axel." ujar Polisi tersebut.

Fakhri menghampiri Orang tersebut yang duduk di Meja paling ujung.

"mas." imbuh Polisi tersebut.

"iya?" sahut Axel.

"apa Saya boleh duduk di sini?" tanya Polisi tersebut.

"oh silahkan." jawab Axel.

"terima kasih." ucap Polisi tersebut.

"Aldo, bersiap-siap lah di depan Café agar Orang ini tidak bisa lari." tutur Polisi tersebut.

"oke." jawab Aldo yang juga Seorang Polisi.

Aldo dan beberapa Orang dari kepolisian telah siap untuk berjaga di depan.

"kalau begitu Saya akan masuk ke dalam Café dan berpura-pura sebagai Seorang Pembeli." Ucap Polisi tersebut.

"ok pak." sahut Juno.

Polisi itu langsung masuk ke dalam Café.

"mas, Saya pesan Es Kopi nya satu ya." ujar Polisi Mario.

"siap bos." sahut Penjual tersebut.

"mas nya sering ngopi di sini?" tanya Polisi yang bernama Tyo.

"sering." jawab Axel.

"Saya sih baru pertama kali ke sini, soalnya Saya Orang baru di sini dan Saya juga di sini masih cari tempat tinggal." ucap Polisi Tyo.

"oh begitu, dekat Rumah Saya ada tuh Rumah yang di jual, kalau mau, nanti masnya Saya kirim nomor hp Saya dan alamat Lokasinya terus nanti kita ketemu di sana." ujar Axel.

"wah terima kasih mas." ujar Polisi Tyo.

"sama-sama mas." sahut Axel.

Dan akhirnya Axel pergi dari Café tersebut.

Dan ada juga seseorang yang berada di ruangan Café tersebut.

Dan Orang itu adalah Fakhri.

Fakhri sering sekali beli minuman di situ.

"akhirnya aku mendapatkan Orang yang membantu Farel membunuh Istri ku.' Senang fakhri dalam Hati.

Beberapa hari sebelumnya, Juno telah membuat laporan pembunuhan Istri Fakhri yang dilakukan oleh Farel dan Juno juga memberikan hasil pelacakan pesan masuk yang dilakukan oleh Fakhri ke pihak kepolisian.

pembalasankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang