gagal meledak

16 7 0
                                    

"dimana si Farel menculik anakku?" tanya Fakhri.

"aku harus menelfon seseorang." ujar Fakhri.

"hey anak kecil, bagaimana tidur kalian berdua semalam apakah sangat menyenangkan?" tanya Farel.

Mereka berdua hanya melotot ke arah Farel.

"uhh om takut sekali melihat pandangan kalian, ahh om mau tanya sama kalian apakah Ayah kalian akan datang untuk menyelamatkan kalian?" tanya Farel dengan senyum kecil.

Mereka berdua hanya terdiam.

"hey, kalau ditanya sama orang itu jawab!!" ujar Sandi.

"biarkan saja Sandi, oh iya, bagaimana dengan perintah Saya kemarin? apa kamu sudah menjalankannya?" tanya Farel.

"sudah pak dan Saya juga sudah memasangnya di ruangan lain di Rumah ini." jawab Sandi.

"bagus." jawab Farel.

"om tidak sabar untuk melihat apakah Ayah kalian akan datang kesini ataukah tidak." senang Farel.

"buat kamu Sandi, Saya akan memberikan kamu uang dan uang itu bisa kamu ambil di ATM." ucap Farel.

"terima kasih pak." jawab Sandi.

"halo Fakhri, apa kabarmu hari ini?" ucap Farel.

"kau tempatkan dimana anakku?!" tanya Fakhri.

Dan Farel pun memberikan telfonnya kepada Sasa dan Riko.

Keduanya mengerang untuk memberikan isyarat kepada Fakhri agar tidak ke tempat dimana mereka berdua sedang disekap.

"Sasa dan Riko yang tenang ya, Ayah akan menyelamatkan kalian." ucap Fakhri.

"ohh sungguh sayang sekali kamu pada anakmu, datanglah kalau kamu ingin menyelamatkan kedua anak yang kau sayangi ini." senang Farel.

"awas kau farel!" marah Fakhri.

"kenapa aku menjadi bosan dengan perkataanmu itu ya?" tanya Farel.

"awas saja, jikalau aku berhasil menemukan anakmu dan engkau disana, aku akan mengungkapkan kasus Istriku dan Ayahmu." emosi Fakhri.

"hahaha, mana mungkin aku membunuh Ayahku sendiri." ujar farel.

"awas kau!" emosi Fakhri.

"sepertinya aku harus menyudahi perbincangan ini, datanglah jikalau kau ingin kedua anakmu selamat." Senang Farel.

Dan Farel pun menutup panggilan tersebut.

Tiba-tiba Fakhri mendapatkan sebuah SMS.

"SMS dari siapa ya?" tanya Fakhri.

Setelah dia mendapatkan SMS tersebut.

"awas kau Farel, tak lama lagi semua apa yang kau lakukan selama ini akan terungkap." Senang Fakhri.

Beberapa jam kemudian.

"apakah kau telah mengatur waktu peledak itu?" tanya Farel.

"sudah pak." jawab Sandi.

"huh, nampaknya Ayah kalian tidak akan datang untuk menyelamatkan kalian berdua." Senang Farel.

Tak lama ada mobil yang datang ke hutan tersebut.

"pak, sepertinya ada seseorang yang datang kesini." ujar Sandi.

"mungkin itu Fakhri." sahut Farel.

Dan benar saja orang itu adalah fakhri.

"sudah kuduga kau akan datang untuk menyelamatkan anakmu ini Fakhri, sungguh kau memang Ayah yang sangat sayang sekali dengan anakmu." ledek Farel.

pembalasankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang