sesuatu di bawah meja

23 9 2
                                    

"pagi Pak Farel." Sambut Karyawan.

"pagi." Sahut Farel.

"ada 2 orang yang telah menunggu bapak di ruangan bapak." Ucap Farel.

"2 Orang?" tanya Farel.

"iya pak." Jawab Karyawan tersebut.

"siapa ya? Pagi-pagi kok sudah ada 2 Orang di ruangan ku?" tanya Farel dalam hati.

"kalau begitu terima kasih ya." Ujar Farel.

"sama-sama pak." Sahut Karyawan tersebut.

Dan ketika Farel sudah masuk ruangan nya,

"siapa ya?" tanya Farel.

Dan 2 Orang tersebut berbalik badan mengarah ke Farel.

"apa kabar Farel?" tanya Orang tersebut.

Farel terkejut karena 2 Orang yang menunggu nya di dalam ruangan nya itu adalah Fakhri dan Juno.

"Fakhri? sedang apa kau di sini?" tanya Farel.

"aku ke sini karena aku rindu dengsn Kantor ini dan mungkin saja kau tak tahu kalau aku mengetahui latar belakang mu." Jawab Fakhri.

"apa maksud mu?" tanya Farel.

"sebenarnya aku tahu kalau kau adalah anak Presdir Ardian." jawab Fakhri.

"bagaimana dia bisa tahu kalau aku adalah anak Presdir Ardian?" tanya Farel dalam hati.

"kau pasti heran kan kenapa aku bisa tahu kalau kamu adalah anak Presdir Ardian." ujar Fakhri sambil tersenyum kecil.

"oh iya, perkenalkan ini adalah Juno, dia adalah anak Presdir Edi dan dia lah yang meminta Presdir Edi untuk membatalkan semua kerjasama nya dengan mu." Ujar Fakhri.

Farel berusaha menahan emosi nya di hadapan Fakhri.

"kenapa kau mengepalkan tangan mu? Apa kau akan meninju ku?" tanya Fakhri.

Farel tetap berusaha untuk tetap tenang.

"ayo Jun kita pulang, lagian kita ke sini hanya untuk melihat orang yang telah membunuh Istri ku dan membunuh Ayahnya sendiri, Presdir Ardian Pranata." ujar Fakhri.

"ayo Ri." Sahut Juno.

Fakhri pun membisikan sesuatu kepada Farel.

"begitu aku mendapatkan bukti kematian Presdir Ardian dan memberikan rekaman CCTV tentang apa yang kau lakukan kepada Istri ku, hidup mu akan hancur Farel." Ujar Fakhri.

"ayo Jun." imbuh Fakhri.

"ayo." Sahut Jnno.

Fakhri dan Juno akhirnya pulang.

Farel yang sudah tidak bisa menahan emosi nya langsung membanting segala apa yang ada dia lihat.

"bagaimana dia bisa tahu kalau aku lah yang membunuh Ayah ku sendiri dan kenapa aku tidak mengetahui kalau di Rumah Farel telah di pasang CCTV saat aku membunuh Selya." Marah Farel.

Farel tidak mengetahui apa yang ada di bawah meja dia.

"emosi lah Farel, dengan begitu semuanya akan mengetahui apa yang kau lakukan kepada Ayah mu dan Istri ku." Senang Fakhri.

pembalasankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang