Pada suatu waktu, Sasa dan Riko merasa lapar.
Mereka berkata kepada Fakhri "Ayah, Kami lapar,".
"emang Sasa sama Riko mau makan apa?" tanya Fakhri.
" kita mau makan Nasi Goreng," jawab Sasa.
"ayah lihat dulu bahannya di Kulkas ada apa nggak," tutur Fakhri.
"Yahh" imbuh Sasa dan Riko. "emmm..... gini-gini Ayah cari bahannya dulu gimana?".
"yaudah deh," jawab Sasa.
"tapi saat Ayah pergi ke Super Market jangan lupa ditutup sama di kunci pintunya, terus kalau ada Orang yang gak dikenal jangan dibuka ya," imbuh Fakhri.
"yaudah kalo gitu Ayah pergi ke Supermarket dulu ya," tambah Fakhri.
"Riko jangan lupa jaga adiknya, terus jangan lupa pesan Ayah tadi, ok?" tambah Fakhri.
"ok," jawab Riko.
Farel yang baru pulang dari Pemakaman dan Fakhri bertemu di suatu tempat.
Fakhri yang tahu bahwa Farel adalah Orang yang membuuh Istrinya langsung berpura-pura tidak tahu pelaku pembunuh Istrinya.
Tetapi, Fakhri tak tahu kalau Farel adalah anak dari Presdir Ardian, karena selama ini Farel tak pernah memberitahukan tentang latar belakang keluarganya.
Farel menyapa Fakhri "Fakhri,". "eh Farel," jawab Fakhri.
"Kamu sedang apa di sini?" tanya Farel.
Fakhri yang ingin pergi ke Supermarket langsung menjawab "ohh ini Aku mau pergi ke Super Market untuk membeli bahan makanan, Kamu sendiri?".
"Aku baru saja pulang dari pemakaman Ayahku," ujar Farel.
Ayahmu meninggal, Aku Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, aku turut berbela sungkawa, maaf aku tak bisa datang" tutur Fakhri."gak apa-apa" tutur Farel.
"maaf nih aku harus ke Supermarket, soalnya anakku meminta Nasi Goreng, Aku pergi dulu ya," tutur Fakhri. "hati-hati" ujar Farel.
Farel tidak tahu kalau Fakhri telah mengetahui kalau pembunuh Istrinya adalah Dia.
"Lihat apa yang akan ku lakukan kepadmu Farel, akan ku balas apa yang telah kau perbuat atas Istriku dan Anak-anak ku, tentunya dengan cara ku sendiri Farel," tutur Fakhri.
"Assalamu'alaikum," ucap Fakhri yang baru saja pulang dari Super Market
."wa'alaikumsalam, siapa ya?" imbuh Riko.
"Ayah," sahut Fakhri.
Riko membuka pintu.
"Ayah masak Nasinya dulu ya, lanjut mainnya sana, nanti kalau udah siap buat di makan baru Ayah panggil kalian berdua," imbuh Fakhri.
"ok Ayah," sahut Riko. Selang beberapa menit akhirnya Nasi Goreng pun matang.
"Riko? Sasa?" panggil Fakhri. "iya Ayah," sahut Riko dan Sasa.
"ayo makan dulu, ini Nasi Gorengnya sudah matang," tutur Fakhri.
"hore Nasi Goreng," senang Riko dan Sasa.
"duduk yang manis sini," imbuh Fakhri.
"sebelum makan kita baca doa dulu," tutur Fakhri.
"Allahumma bariklana fii ma rozaqtana waqiina aazabannaar," ucap Fakhri, Riko dan Sasa.
"nah, sekarang habisin ya Nasi Gorengnya biar nanti kalian bisa jadi anak yang sehat, terus kalau Ayah sudah tua nanti, kalian bisa jagain Ayah deh," imbuh Fakhri.
"ok Ayah," sahut Sasa. Fakhri yang melihat kedua anaknya yang makan dengan sangat lahap kembali teringat dengan Istrinya, Selya.
"coba saja Kau ada di sini Selya, mungkin Aku akan tambah bahagia jikalau Aku melihat senyum manis mu saat Kau dan anak Kita berdua memakan masakan ku," imbuh Fakhri.
"Sasa? Riko?" imbuh Fakhri. "Iya," sahut Sasa dan Riko.
"nanti kalau Kalian makannya sudah selesai, Piringnya jangan lupa di cuci ya, Ayah mau ke Kamar dulu," imbuh Fakhri. "ok," sahut Sasa dan Riko.
Fakhri pun naik ke atas dan masuk ke dalam Kamar.
Di dalam Kamar, Fakhri melihat Foto yang ada di Meja Kaca yang biasanya di pakai Selya untuk berdandan.
"tenang Selya, aku akan membalaskan apa yang telah Farel lakukan pada mu dengan cara ku sendiri," emosi Fakhri sambil mengepalkan tangan Kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
pembalasanku
Mystère / Thrillermengisahkan tentang sebuah keluarga yang dulunya memiliki kehidupan yang sangat bahagia, akan tetapi semuanya itu sirna, ketika salah satu anggota keluarga meninggal di bunuh oleh orang yang di kenal oleh sang kepala keluarga,Fakhri. Fakhri yang men...