chapter 2

52.9K 5.8K 261
                                    

.............

Pagi ini dini sudah bersiap untuk pulang,,, ia tidak sabar menghirup udara segar di luar sana.

Dini di temani dengan bik siti yang selalu siap dalam melayaninya.

Dini memakai hoodie berwarna putih kebesaran dan jeans hitam robek pada bagian lutut.

Mereka mulai keluar dari rumah sakit dan memasuki sebuah mobil bmw hitam lalu mulai beranjak dari kawasan tersebut.

Sampai beberapa menit mereka sampai di mansion megah dengan desain eropa milik keluarga william.

Lumayan

Batin dini saat melihat mansion tersebut. Mereka mulai masuk kedalam dan pertama kali yang dini lihat adalah segerombolan anak lelaki dengan 1 perempuan sedang tertawa bersama.

Dini juga melihat ternyata ada aksa abang pertama dini. Yang juga ikut berkumpul bersama

Dini hanya melirik sekilas dengan tampang datar dan melanjutkan jalannya sampai sebuah Suara memberhentikannya.

"gk punya sopan santun banget lo main masuk aja"

Sinis dika abang ketiga dini

Dini tersenyum miring mendengarnya.

"gue emang gk pernah di ajarin sopan santun dari lahir,,, gue rasa lo jugak tau itu"

Ujar dini datar dan dingin setelah itu melenggang pergi.

Semua yang ada di ruangan itu sangat terkejut dengan yang baru saja terjadi

Dini yang tidak pernah berbicara sinis pada para abangnya dan tidak pernah berbicara lo gue pada mereka,hari ini benar benar berubah dari biasanya.

Juga penampilan dan wajah cantik natural yang 100% benar benar berbeda dari biasanya, ditambah tampang datar dan dingin yang tidak pernah mereka lihat.
Benar benar membuat mereka terkejut.

Apalagi disini ada fahmi yang sedang duduk berduaan dengan vika.

Biasanya jika dini melihat ini ia akan langsung mengamuk dan membuat keributan.

Tapi tadi dini hanya melirik sekilas seperti tidak peduli sama sekali.

Mereka sempat terhipnotis beberapa saat waktu melihat wajah cantik natural dini yang tanpa make up.
Fahmi sangat tidak menyangka,, ini pertama kalinya dini biasa saja saat melihatnya. Biasanya dini akan lansung lari dan bergelayut di lengannya.

Ketiga abang dini juga sama,, pertama kalinya mereka melihat dini yang biasa saja saat ada mereka apalagi saat ini abang pertama mereka sedang libur,,biasanya dini akan caper pada aksa dan mengintilinya kemanapun,,ditambah dengan dini yang menggunakan lo gue pada dika dengan tampang datarnya. Sangat di luar ekspetasi.

Aldo dan lainnya pun tak kalah terkejut dengan yang baru saja terjadi.

Itu bukan seperti dini yang Mereka kenal,,semuanya berubah.

"itu beneran dini kan? "

Tanya satria pada semua orang yang masih diam tak berkutik.

"kayaknya bukan deh,, dari cara penampilan dan ngomongnya aja beda,, mana mukanya datar banget lagi terus kata kata nya pedes banget tapi pembawaan nya tenang,, gk kayak dini yang sukanya teriak teriak gk jelas,, dia tadi jugak biasa aja waktu ngeliat fahmi sama vika berdua,, terus tadi jugak ngomongnya makek lo gue sama dika,, dia jugak ngelirik kita doang, terus waktu ngeliat bang ak-"

"bik"

Perkataan panjang kali lebar angga terhenti oleh aksa yang tiba tiba memanggil bik siti yang sedang membawa barang barang dini kedalan rumah.

"iya den? "

"dini kenapa berubah gitu bik?
Apa terjadi sesuatu sama dini waktu dirumah sakit"

Tanya aksa pada bik siti.

"bibik jugak bingung den,, setelah sadar dari koma non dini jadi lebih banyak diem sama gk ada ekspresi wajahnya"

Jelas bik siti yang jugak bingung dengan perubahan dini.

Sontak mereka semua terkejut kala mengetahui bahwa dini sempat megalami koma,, selama ini mereka mengira bahwa dini hanya sekedar mencari perhatian mereka dengan cara berlama lama di rumah sakit.

"koma bik? "
Tanya aksa yang dijawab anggukan oleh bik siti.

"berapa hari bik? "
Tanya arka yang sedikit khawatir oleh dini,,, hanya sedikit.

"emm.... Baru aja kemaren non dini siuman den,, tapi langsung mintak pulang,, bibik jugak lupa udah berapa hari"

Ujar bik siti yang membuat hati kecil ketiga abang dini tersentil karena sama sekali tidak mengetahui kondisi dini selama sakit.

Berbeda dengan para sahabat mereka yang terkejut karena tau dini koma selama itu. Terlebih fahmi ada sedikit rasa bersalah timbul di hatinya,, tapi itu sangat sedikit.

"bibi permisi dulu ya den,, masih banyak yang mau bibik beresin"

Pamit bik siti ketika melihat semua orang terdiam,, mereka semua mengangguk dan  bik siti pun pergi dari hadapan mereka.

"gk nyangka gue dini sampek koma, mana lama lagi komanya,, berarti elu kekencengan ngedorongnya fam"
Ujar angga kepada fahmi yang hanya diam sambil menatap lantai dengan tatapan kosong.

"jangan jangan dini udah bener lagi otaknya gara gara kepentok lantai,,makanya dia berubah" kata satria

"atau dia marah sama kita ya.......
Kalau di pikir pikir kita keterlaluan jugak sama dia kemaren"  timpal satria.

"itukan salah dia jugak yang udah ngedorong vika dari atas,,, kalian jangan lansung percaya gitu aja sama dia, siapa tau dia lagi drama buat caper sama kita dia kan licik banget" sinis dika yang tidak yakin dengan perubahan dini.

"bisa jadi sih,, dini kan cinta mati banget sama fahmi" timpal satria yang di angguki semua kecuali aldo.

Kemudian mereka melanjutkan kegiatan masing masing.

..............

Berbeda dengan dini yang saat ini sedang mengagumi kamar barunya yang baru saja di renovasi.

Desain yang simple dan tidak terlalu banyak barang di dalam nya membuat kamar nya tampak luas dan enak di pandang.

Hanya ada sebuah 1 sofa yang luas di dalam dan di luar balkon,meja belajar di pojok ruangan dan sebuah meja kecil di samping kasur king size nya.

Dini memeriksa pakaian nya yang ada di walk in closet,, dan semua sudah seperti yang ia pinta.

Dini tersenyum tipis kemudian mulai mengistirahatkan badannya yang sedikit pegal dan mulai memasuki alam mimpi.

..............

transmigrasi sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang