chapter 12

48.7K 5.4K 35
                                    

..........

Dini berjalan santai di suatu gang yang lumayan sepi.

Entahlah,, dia pun tidak mengerti mengapa kaki nya melangkah kesini.
Tapi dini cukup tenang karena gang ini jauh dari keramaian yang membuat hati dan pikirannya tenang.

Dini terus berjalan hingga ia mendengar suara seseorang yang meminta tolong.

Dini berlari kecil mencari asal suara itu,,, hingga ia menemukan seorang remaja perempuan yang sedang di pojokan oleh 4 orang preman.

Sepertinya para preman itu akan menjadi kan perempuan tersebut sebagai pemuas nafsunya. Dilihat dari para preman itu yang mencoba menyentuh daerah intim wanita tersebut.

Dini jadi teringat ketika dulu ia menjadi nasya yang menyelamatkan seorang remaja yang ingin di perkosa juga oleh seorang preman yang berakhir ia menghajar preman tersebut sampai tewas. Dan akhirnya ia di tahan dan menyebabkan ia harus dipukuli lagi oleh sanga ayah yang membuat ia bunuh diri karena tidak kuat menahan beban hidupnya.

Hati dini sakit mengingatnya. Sepertinya ia akan menjadikan para preman ini sebagai samsak tinjunya malam ini. Dini juga merindukan adegan baku hantam yang sangat sering ia lakukan dulu.

Emosinya juga mulai naik saat melihat para preman itu yang menampar wanita tersebut karena melawan. Dini menghampiri mereka dan tanpa suara dini menendang kepala samping salah seorang preman itu yang menyebabkan preman tersebut jatuh ke aspal.

Semua atensi preman itu teralih oleh kedatangan dini yang membuat salah satu teman mereka jatuh dan mengaduh kesakitan karena kuping nya yang berdengung akibat tendangan maut dini.

Mereka menggeram marah dan mulai menyerang dini secara bersamaan. Tanpa sulit dini mampu menjatuhkan 3 preman tersebut yang masing masing mendapatkan pukulan mautnya.

Mereka langsung pergi menyelamatkan diri masing masing tanpa menolong teman nya yang sedang berusaha sekuat tenaga untuk berdiri.

Sang korban yang masih berjongkok ketakutan sambil menutup matanya tidak mengetahui bahwa preman yang mengganggu nya telah pergi.

Ia sempat melihat seorang perempuan yang datang memukul salah satu preman tapi ia langsung berjongkok ketakutan saat melihat sisa preman lainnya mengeroyok dini.

Hingga sebuah tepukan di pundaknya membuat ia berjengit kaget dan segera memundurkan dirinya dengan cara mengesot. Ia terkejut karena melihat perempuan yang tadi ingin menyelamatkan nya yang menepuk pundaknya.

Ia mengira bahwa para preman itu yang menyentuhnya. Ia melirik ke segala arah dan tidak menemukan para preman tersebut. Lalu kembali melihat ke arah perempuan yang telah menyelamatkannya.

Dini mengulurkan tangannya untuk membantu perempuan tersebut berdiri. Dengan sedikit keraguan perempuan tersebut menerima uluran tangan dini yang langsung membuat ia berdiri tegak. Perempuan tersebut sempat terkejut karena tenaga dini yang menyerupai lelaki.

Ia sedikit memperhatikan wajah datar dan dingin dini yang sepertinya ia kenali,, setelah beberapa detik mengingat ia melotot kan matanya saat mengetahui siapa yang telah menolongnya.

Ia ingat,, dia adalah dini sang queen bullying di sekolahnya yang katanya telah berubah menjadi dewi dan tidak lagi mengganggu fahmi. Dini juga yang sering menghina dan membully dirinya karena ia seorang nerd dan anak beasiswa yang tidak mampu membayar uang sekolah.

Ia sangat terkejut saat mengetahui dini yang jago bela diri. Juga penampilan dini yang jauh berbeda dari sebelumnya yang selalu memakai pakaian terbuka. Tapi kali ini pakaian dini terkesan bad girl yang membuat kecantikannya bertambah sangat pekat,, juga wajah naturalnya yang tanpa make up,,  membuat semua wanita insecure saat melihat dini.

Dini menaikkan satu alisnya bingung karena melihat perempuan itu yang melotot sambil melihat dirinya.

"kenapa lo? "  tanya dini datar dan dingin yang membuat perempuan tersebut menunduk takut dan sedikit bergetar.

Ia menggeleng dan mengatur nafasnya untuk berbicara.

"m-makasih banyak atas pertolongan kamu dini,, kalau gak ada kamu mungkin aku udah di bawak sama para preman itu"  ujarnya dengan nada sedikit bergetar karena takut akan tatapan dingin dini.

Dini sedikit bingung mengapa perempuan ini mengenali dirinya.
Dini mencoba mengingat tentang perempuan ini.

Setelah mengingatnya dini mengangguk anggukan kepalanya karena tahu bahwa perempuan ini adalah nerd di sekolahnya dan sering di jadikan alat pelampiasan jika dini sedang emosi. Dia bernama lila.

Dini sedikit merasa bersalah atas kelakuan dini dulu yang bisa di bilang kejam dalam memperlakukan wanita ini.

Dini mengangguk dan menepuk pundak lila pelan.

"gausah takut,, gue gak bakal ngejual lo"  ujar dini tenang yang masih terdengar datar.

Lila sedikit terkejut karena sikap dini yang tidak seperti biasanya. Apakah dini juga akan merubah sikap pada lila. Lila harap begitu.

Lila sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat dini.

"obatin dulu pipi lo yang memar"  ujar dini yang membuat lila terkejut kembali karena dini yang memperhatikan dirinya.

Dini yang jengah karena tidak mendapat respon dari lila segera menariknya untuk mencari kedai atau supermarket terdekat untuk mengompres luka lila.

................

transmigrasi sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang