chapter 5

52K 5.8K 52
                                    

..........

Pagi ini dini sudah bersiap untuk pergi kesekolah,, ia membalut seragamnya yang baru ia beli menggunakan hoodie hitam dan mencepol asal rambutnya. Ia tidak menggunakan make up apapun bahkan tidak dengan bedak tabur.

Karena bagi dini wajah barunya sudah sangat sempurna tanpa make up. Bibir mungil yang merah alami, bulu mata lentik,,kulit seputih susu dan sehalus kapas di tambah bulu mata lentik dan bola mata hitam pekat yang menambah keindahan di wajahnya.

Dini memutuskan untuk berangkat menggunakan skeatboard nya. Ia mulai melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Dini sengaja menunggu abang abangnya untuk pergi duluan karena ia tidak ingin moodnya turun karena berdebat dengan para abangnya di pagi hari.

Dini duduk di meja makan dan mulai mengoleskan selai pada rotinya. Menumpuk nya dengan roti lain kemudian memakannya dan menghabiskan susunya.

Kemudian ia mulai melangkahkan kakinya keluar dari mansion,,memakai tudung hoodie nya dan mulai menaiki skeatboard nya.

Dini melajukan skeatboard nya dengan tenang sesekali melakukan gerakan gerakan unik yang membuat orang memandangnya takjub.

Dini mulai memasuki pekarangan sekolah masih dengan menaiki skeatboard nya.

Semua mata tertuju kepada dini karena aksi aksi keren nya bahkan sampai ada yang memidiokan nya.

Dini melompati 3 anak tangga untuk memasuki koridor dengan skeatboard nya. Tidak ada yang mengenalinya karena ia masih menggunakan tudung hoodie.

Saat di pertengahan jalan dini melihat segerombolan kaki yang menghalangi jalannya. Ia berhenti di depan mereka,,menginjak ujung skearboard nya dan menjepitnya dilengan kanannya.

"minggir"   ujar dini datar masih dengan menutupi kepalanya.

"lo anak baru? "   tanya salah satu dari para pemuda itu.

"minggir"   ulang dini dengan penekanan karena perkataanya tidak di gubris.

"santuy atuh neng,, kita cuman mau kenalan doang kok,, soalnya tadi eneng main skeatboardnya ja-"

Perkataan pemuda tersebut terhenti kala dini membuka tudung hoodie nya dan menatap mereka datar nan dingin andalannya.

"minggir atau kaki lo gue patahin"   ujar dini sambil menatap tajam para pemuda tersebut yang tak lain adalah fahmi dkk.

Dengan refleks mereka membuka jalur untuk dini lewat karena suara dingin + tatapan tajamnya yang membuat orang merinding termasuk para abangnya.

"anjing pintar"   ujar dini sambil tersenyum miring kemudian meninggalkan semua orang yang syok saat mengetahui orang yang memainkan skeatboard dengan lihai tersebut adalah dini di tambah penampilannya yang berubah 100% dari biasanya.

Dini yang mereka kenal adalah dini yang berdandan layaknya badut dan selalu menggunakan pakaian mini nya di manapun juga selalu menempeli fahmi setiap melihatnya.

Tapi hari ini mereka melihat dini yang berparas menyerupai dewi dengan wajah naturalnya, rok yang pas dengan hoodie dan juga skeatboard nya yang menambah kesan bad girl dengan rambut yang di cepol,, di tambah reaksinya yang menampakan muka datar plus suara dinginnya saat bertemu inti black mora.

Ini akan menjadi topik hangat para warga sekolah.

"t-tadi dini kan,, dini yang centil manja dan suka semaunya,,, dia jago main skeatboard"  ujar satria yang syok sama seperti para sahabatnya.

Mereka tidak menyangka bahwa dini sangat lihai dalam menggunakan skeatboard. Bahkan para abangnya dini tidak pernah melihat dini menyentuh benda tersebut.

"mana cantik banget lagi si dini,, bikin gue hampir mimisan"   ujar angga sambil mesem mesem sendiri.

Sontak perkataan angga membuat lamunan mereka buyar dan menatap malas kearah angga dan meninggalkan angga sendiria.

"emang dasar temen laknat,, selalu gue yang di tinggalin"  gerutu angga sambil berlari kecil menyusul para sahabatnya.

..............

transmigrasi sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang