chapter 9

50.4K 5.8K 233
                                    

.............

Dini berjalan kearah tribun lapangan basket. Tempat ini tidak terlalu ramai dan dini suka tempat ini karena tempat ini tidak terpapar sinar matahari karena terdapat atap yang melindungi.

Dini duduk di bangku paling bawah. Dini bersandar pada bangku dan menutup matanya. Semua atensi teralih pada dini karena parasnya yang tidak main main. Di tambah wajah damai yang dini keluarkan membuat para kaum adam menatap penuh minat pada dini.

"heh jalang"  tiba tiba datang 3 orang siswi berpakaian ketat dan ber make up cukup tebal menghampiri dini. Dini menghembuskan nafasnya kasar. Tidak bisakah dia tenang sebentar saja. Segitu banyak kah orang yang membenci dini. Dini membuka matanya dan ia melihat 3 orang siswi.

Dini ingat,, cewek yang memanggil nya jalang ini adalah orang yang juga terobsesi oleh fahmi dan suka mengajaknya ribut. Dan 2 orang yang selalu mengikutinya kemana mana.

Kalau tidak salah namanya elin. Dan 2 dayangnya yang bernama marsya dan tiara. Mereka juga suka membully orang orang lemah sama seperti dini sebelumnya.

Dini masih dengan muka datar dan 1 alisnya yang terangkat.

Elin dkk sedikit bingung dengan sikap dini. Biasanya jika dini melihat mereka maka dia akan langsung mengajak elin bertengkar atau jambak jambakan yang berakhir mempermalukan dirinya sendiri.

Tapi sekarang sikap dini sangat tenang dan tegas sama seperti yang dikatakan para murid lain.

"tumben lo jalang gak ngajak ribut,, takut?"  ujar elin dengan tampang songongnya. Dini tersenyum miring dan memandang elin malas.

"jalang teriak jalang"  ujar dini tenang tapi mampu membuat elin dkk naik pitam.

"lo ngatain gue jalang? "  ujarnya ngegas yang semakin membuat dini tersenyum remeh.

"ngaku bosss? "  tanya dini dengan senyum remehnya.

"anjing lo"  ujar elin yang hendak menampar dini dan dengan cepat dini menghindar.

Seketika mereka menjadi tontonan para 1 sekolah karena bell istirahat yang sudah berbunyi.

"yahhh gak kenak"  ujar dini dengan tampang sok sedih yang membuat elin dkk semakin emosi dan tatapan kagum dari para penonton.

"jalang sialan"  ujar marsya yang hendak menjambak dini tapi malah menarik ikat rambut dini karena dini yang juga menghindar yang membuat rambutnya tergerai indah.

Semua murid bersorak heboh melihatnya. Karena kegesitan dan juga kecantikan dini yang semakin bertambah.

Banyak yang memdukung dini untuk menang,, tapi ada juga yang mendukung elin dkk.

Dini yang sudah sangat muak menjambak rambut marsya dan tiara kemudian dini mengadu kepala mereka berdua yang membuat banyak orang berteriak histeris.

Setelah puas mengadu kepala marsya dan tiara yang sudah berdarah darah dini beralih ke elin yang sedang menutup mulutnya dengan tangan karena syok dengan yang dini lakukan.

Dini menendang perut laura yang membuat ia jatuh tersungkur kemudian mencengkram rahang nya dengan keras yang membuat ia meringis kesakitan.

"sekali lagi lo nyarik masalah sama gue,, gue pastiin gue yang bakal jadi malaikat maut lo,, ngerti"  ujarnya sambil memiringkan kepalanya dan bersemirk.

Elin yang sudah gemetar ketakutan mengangguk dengan cepat atas perkataan dini. Dini tersenyum puas dan melepaskan cengkramannya.

"bagus"  ujar dini sambil menepuk pipi elin lumayan keras.

Kemudian dini menegakkan badannya,,memasukkan tangannya ke hoodie dan pergi meninggalkan lapangan basket beserta murid lain yang menyaksikan perkelahian dini.

Semua murid memandang ngeri ke arah dini termasuk inti black mora yang menyaksikan kejadian itu.

"gilaaaaaa,, sadis banget si dini,, sampek merinding gue"  ujar angga sambil mengusap tengkuknya.

"gak lagi lagi gue nyarik masalah sama si dini,, kayak psikopat dia"  ujar satria sambil bergidik ngeri.

Para abang dini sangat heran,, dari cara dini menghindar dan menendang elin tadi mereka bisa melihat kegesitan dini.  Seperti dia sudah ahli dalam bela diri.

Tapi itu tidak mungkin. Dini tidak pernah sekalipun belajar beladiri. Sepertinya masih banyak kejutan kejutan lain yang akan mereka lihat dari dini.

.............

transmigrasi sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang