chapter 3

53.1K 5.7K 246
                                    

.............

Tok tok tok

Pintu kamar dini di ketuk oleh seseorang yang menyebabkan ia harus bangun dari tidur nyamannya.

Ia melihat jam dinding yang terpampang menujukan pukul 19.38.

Dini beranjak dari tidurnya dan mulai membuka pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu.

"non di suruh turun sama den aksa non buat makan malam" ujar bik siti

Dini mengangguk dan mulai bersiap untuk makan malam,,, dini mencuci muka dan mencepol rambutnya asal yang menyisakan beberapa helaian.

Dini memakai kaos hitam laki laki dengan lengan sebatas siku dan celana pendek sebatas lutut.

Ia mulai menuruni tangga dengan tampang datarnya.

Tap tap tap

Semua atensi teralih dengan kedatangan dini di meja makan.

Dini juga melihat masih ada inti black mora yang juga ikut bergabung di meja makan tapi tidak dengan vika yang mungkin sudah pulang terlebih dahulu.

Mereka ternganga dengan penampilan dini sekarang,, penampilannya terkesan bad girl tapi malah menambah kecantikan nya berkali lipat.

Fahmi sampai ralat semua orang sampai terpesona dengan wajah dini  sekarang yang menampilkan kecantikannya tanpa make up.

Dini berhenti di anak tangga terakhir dan melihat mereka dengan tampang datar dan malasnya.

"gue gk ikut makan,, gue makan di atas" ucap dini datar+dingin.
Setelah mengatakan itu dini berbalik dan hendak kembali ke kamar nya namun sebuah suara menghentikan pergerakannya.

"gampang banget lo ngomong gitu,, kita sampek nahan laper cuman buat nungguin lo turun"

Ujar dika ngegas kepada dini yang masih memunggungi mereka.

"gue gk pernah mintak kalian buat nungguin gue"

Skakmat

Mereka semua terdiam dengan perkataan dini.

"bukannya dari dulu kalian gk pernah mikirin keberadaan gue, bahkan nganggep gue ada aja enggak,, kenapa sekarang kalian bersikap seolah gue yang salah?"

Ketiga abang dini tertohok dengan perkataan dini barusan,, memang benar sedari dulu mereka tidak peduli mau dini hadir atau tidak dimeja makan.

Tapi mengapa sekarang mereka bersikap seperti keluarga baik yang harus menunggu dini untuk hadir makan bersama.

Para inti black mora hanya bisa menyaksikan drama keluarga ini dengan diam.

Mereka tidak menyangka kata kata yang dini keluarkan sangat lah pedas dan menusuk.

Selama ini mereka memang sering melihat dini yang di acuhkan oleh para abangnya,,namun dini hanya akan terus mengganggu dan menempeli mereka sampai mereka harus berbuat kasar agar ia berhenti mengganggu. Tapi itu tidak berlangsung lama karena dini akan mengulangi nya lagi.

Tapi sekarang dini akan mengeluarkan kata kata pedasnya dan membuat lawan bicaranya mati kutu. Ia pun sudah tidak lagi menempeli atau bersikap menjijikan di depan mereka.

"mulai sekarang gue gk bakal ikut makan malam bersama,, itu kan yang kalian mau? "  ujar dini masih dengan suara datarnya kemudian ia melanjutkan perjalanan nya yang sempat tertunda meninggal kan semua orang yang syok dengan pernyataan nya.

Lo berubah  batin semua orang kecuali aldo yang hanya memperhatikan punggung dini yang mulai menjauh dengan tatapan sulit di artikan.

kemudian mereka mulai memakan makan malam yang sudah tersedia.

..............

Jam sudah menunjukan pukul 20.40.

Dini sudah bersiap untuk pergi mencari angin malam. Ia sungguh tidak betah hanya berdiam diri di dalam kamar.

Ia juga berniat akan membeli sebuah gitar untuk mengisi waktu kosongnya.

Dini menggunakan celana jeans dan melapisi kaos yang tadi ia gunakan dengan jaket kulit hitam. Tidak lupa ia juga memakai topi pada rambutnya yang sengaja ia gerbang.

Dini keluar dari kamarnya dan mulai menuruni anak tangga. Ternyata ruang tamu masih ramai dengan fahmi dkk.

Dini heran,, segitu nyaman kah mansion ini sampai mereka betah berlama lama di sini.

Dini mulai melewati mereka tanpa melirik sedikit pun. Tapi lagi lagi sebuah suara menghentikan langkahnya.

"mau keman lo? "  tanya arka yang melihat dini ingin keluar.

"bukan urusan lo" jawab dini cepat tanpa menoleh lalu ia melanjutkan perjalanannya.

Ada sedikit rasa sakit di hati arka saat dini bersikap seperti itu,, bahkan dini menganggap mereka semua tidak ada.

sedangkan para Inti black mora masih terngiang ngiang akan cantiknya wajah dini tadi,, sungguh pahatan tuhan yang sangat indah.

Mereka baru sadar bahwa dini mempunyai kecantikan yang luar biasa.

Bahkan angga dan satya masih menganga saat melihat dini tadi,,aldo yang melihat itu segera melayangkan bantal sofa ke muka mereka masing masing.

"aldo kampret,,,,ganggu orang lagi ngehalu aja" ucap angga

"halu lo terlalu tinggi,, gk bakal pernah terjadi"  ucap aldo

"emang lu tau gue ngehalu apaan? "

"tau,,, lo ngehaluin kalau dini nikah sama lo terus-" 
Ucapan aldo terhenti ketika angga membekap mulutnya dengan tangannya.

"jangan di terusin, jangan di terusin"
Ucap angga sambil mengeleng gelengkan kepalanya.

Aldo hanya mengangguk pasrah kemudiaan memukul mukul tangan angga yang masih membekap mulutnya.

"lo mikirin yang jorok ya ngga? "

Tanya dika pada angga sambil memicingkan matanya...
Angga mengeleng kan kepalanya dengan cepat dan berfikir untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"kira kira dini kemana ya jam segini?"

Tanya nya dan di jawab gelengan oleh semua orang.

"gue jadi yakin kalau dini beneran udah berubah dan move on dari lo fam" ujar angga menyuarakan isi hatinya.

"jangan terlalu yakin,, ntar kemakan lo sama drama dia"
Ujar dika sambil menatap malas angga.

"kita liat aja kedepannya"
Balas arka yang sedari tadi diam merenungi perubahan sikap dini.

....................

transmigrasi sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang