chapter 22

46.7K 5.7K 382
                                    

..............

"dan dengan sikap kalian selama ini sama gue,, gue jadi gak yakin kalau gue emang dari keluarga ini. Gue jadi ragu kalau gue sedarah sama kalian"

Ujar dini menatap kosong meja makan yang terisi berbagai makanan.
Sedangkan yang lainnya terkejut dengan perkataan dini. Terlebih aksa dan deon yang menjadi saksi lahirnya dini dan meninggalnya bunda.

"maksud lo apa ngomong kayak gitu"
Tanya aksa menatap dini dengan tajam. Dia kecewa karena dini tidak menghargai bundanya yang bertaruh nyawa untuk melahirkannya.

"menurut lo wajar gak sih gue mikir gitu,, karena sikap kalian sama sekali gak menunjukan sikap keluarga melainkan seorang musuh. Gue sempet mikir kalau gue ini cuman anak pungut yang keluarga ini temukan. Kalau emang bener gue senang banget sih,, artinya gue bisa secepatnya keluar dari rumah ini" 

Ujar dini dengan senyum merekah yang membuat mereka menahan amarah.

"dan buat kalian gue minta kerja samanya untuk melakukan tes DNA agar semuanya jelas"   ujar dini menatap mereka semua yang memandang dini terkejut atas ucapannya.

Segitu tidak yakin kah dini sampai sampai harus melakukan tes DNA.

"kalau emang terbukti gue cuman anak pungut,, gue bakal langsung angkat kaki dari rumah ini dan mengucapkan terima kasih karena sudah mau menampung gue selama ini. Dan gue bakal nyicil semua uang keluarga ini yang sudah gue pakai untuk hidup gue selama ini"   ujar dini kemudian bangkit dari duduknya hendak menuju ke kamar karena mood nya yang sangat buruk.

Tapi tiba tiba arka menahan pergelangan tangan dini yang hendak pergi dan menatapnya tajam.
Sedangkan dini menatap arka jengah karena selalu menahannya jika ingin pergi.

"kalau lo terbukti keturunan william apa yang bakal lo lakuin"  tanya arka datar.

Dini menghepaskan tangan arka dan menatap arka tak kalah datar.

"gue bakal ngelakuin semua cara buat ikut dan tinggal sama bunda"   ujar dini tajam dan langsung pergi meninggalkan mereka yang syok dengan perkataan dini.

Tubuh deon melemas karena perkataan dini yang membuat ia risau. Sedangkan para abang dini sudah bergetar takut jika dini benar benar membuktikan ucapannya.

Mereka jelas tau bahwa dini benar benar keturunan keluarga william.
Lalu bagaimana jika dini sudah mengetahui semuanya dan memilih pergi ikut dengan bunda mereka.

Aksa bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan meja makan yang masih hening tanpa suara. Sungguh pikirannya tidak tenang karena perkataan dini yang membuat jantungnya berdegup dengan sangat cepat.

Deon dan arka ikut meninggalkan meja makan dan meninggalkan dika yang terdiam dengan pandangan kosong.

Tubuhnya masih sedikit bergetar karena terngiang ngiang dengan ucapan dini. Mengapa ada rasa takut yang sangat besar di hatinya karena perkataan dini. Mengapa ia tidak rela jika dini benar benar meniggalkannya
Bukankah sedari dulu ia selalu menginginkan dini pergi dari hidupnya.

Tapi sekarang ada rasa sedih jika mendengar dini yang akan meninggalkannya. Entahlah di juga tidak mengerti dengan perasaanya.

Setelah lama berdiam diri dengan pandangan kosong dika pergi meninggalkan meja makan dan makanan yang sama sekali belum tersentuh.

Sepertinya makan malam ini akan di batalkan tidak tau dengan besok.

...............

Emmmm,, sorry ya kakak kakak kalau part ini pendek banget.

Jujur penyakit males aku lagi kambuh belakangan ini.

Ini aku paksain karena gak mau kakak kakak kecewa karena nunggunya kelamaan.

Tapi besok aku bakal up lagi kok dengan part yang lebih panjang.

Maaf ya kalau kecewa😊

transmigrasi sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang