chapter 15

48.5K 5.5K 94
                                    

................

Pagi ini dini telah bersiap dengan seragam sekolahnya. Moodnya sedikit naik karena motornya telah sampai dan tidak akan kesusahan jika hendak berpergian.

Seperti sebelumnya dini akan menunggu semua hama dirumah ini untuk pergi duluan.

Dini melapisi seragamnya dengan jaket kulit coklatnya. Dini memakai celana panjang hitam dan menggerai rambutnya.

Dini mulai melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Dini melewatkan sarapannya karena nafsunya untuk makan sangat hilang.
Dari kemaren perut dini kosong tidak di isi apa apa. Dan nampak jelas wajah dini yang pucat terlebih dari bibirnya. Tapi dini tidak peduli,  ia tetap melanjutkan jalannya ke arah motor barunya.

Dini memandang puas kearah motor yang membuat kantong terkuras. Motor ini sangat jarang di miliki oleh kalangan pemuda seperti dini.

Dini menaiki motornya dan mulai menjalankan motor nya menuju sekolah. Dini mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata rata yang membuat pengendara lain jengkel dengan nya juga suara motor yang memeka kan telinga.

Tapi dini tidak peduli,, ia sangat rindu masa masa seperti ini,, sepertinya ia akan mencari sirkuit balapan dan ikut balapan kembali seperti dulu.

Dini sudah mendekati sekolahnya,, tapi dari kejauhan dini bisa melihat segerombolan pemuda yang sepertinya sedang berkelahi di antara gerbang sekolahnya. Dini melihat sebagian pemuda itu menggunakan seragam sekolah berbeda dan sebagian lagi dari sekolahnya.

Dini yakin ini pasti masalah geng black mora dengan geng sekolah lain. Karena dini dapat melihat para inti black mora yang ikut bertarung.

Dini sangat membenci geng yang seperti ini yang malah mencari masalah di sekolah yang menyebabkan banyak keselamatan orang terancam.

Dini semakin dekat dengan mereka dan dini langsung melintas di tengah tengah mereka yang membuat mereka berhenti berkelahi dan terbelah menjadi dua pada geng masing masing.

Geng black mora yang berada di pembatas dalam gerbang dan geng musuh yang di luar pembatas gerbang.

Setelah membuat mereka terbelah menjadi dua,, dini kembali menjalankan motornya ke tengah mereka dan berputar putar di sana.

Mereka hanya diam melihat dini yang seperti orang sedang melakukan freestyl menggunakan motor.

Para penduduk sekolah memandang dini takjub dengan keahliannya,, tapi mereka masih belum mengetahui siapa gerangan manusia di balik helm itu.

Setelah beberapa kali melakukan putaran dini menjalankan motor nya kearah pasukan black mora lalu memutar balik motornya dengan cepat di bantu dengan 1 kaki.

Sekarang dini membelakangi pasukan black mora dan menghadap musuh.
Ia berhenti sejenak meperhatikan musuh dan menggas gas motornya.

Dini memasukkan posneleng dan langsung melaju kearah lawan yang membuat lawan sedikit panik.

Tepat di depan musuh dini mengerem motor nya secara mendadak yang menyebabkan ban belakang terangkat. Musuh sempat mengira bahwa dini akan menabrak mereka.

Semua penduduk sekolah yang menyaksikan bersorak kagum dan bertepuk tangan.

Dini membuka kaca helm full face nya yang hanya menampakan mata tajam dan dinginnya.

Semua musuh sempat bergidik melihat tatapan dini yang sangat menusuk.

"kalian pilih,, mau kerumah sakit dulu atau langsung liang lahat? "  tanya dini datar dan dingin yang membuat bulu kuduk musuh meremang.

"siapa lo? "  tanya salah satu musuh yang dini yakini adalah ketua mereka.
"malaikat maut lo"  ujar dini.

"urusan gue bukan sama lo"  ujar ketua mereka kembali yang tidak mau kalah.

Dini tersenyum miring kemudian memutar tubuhnya di atas motor dan menendang ketua musuh tersebut hingga tersungkur dan kembali duduk sempurna di atas motonya.

Semua orang terkejut dengan keahlian dini. Termasuk para inti black mora yang berdecak kagum melihat orang yang tidak mereka kenali menjatuhkan lawan dengan sekali tendangan.

Para anggota musuh segera membantu ketua mereka berdiri dan langsung meninggalkan pekarangan sekolah.

Dini kembali memutar motornya dan segera pergi ketempat parkiran. Inti black mora masih memperhatikan pergerakan dini dan mereka cukup terkejut saat mengetahui orang itu yang juga bersekolah disini.

Mereka tau bahwa orang yang telah membantu mereka adalah seorang perempuan dan itu cukup membuat mereka semakin kagum pada sosok orang itu.

Mereka melihat orang itu yang sudah memarkirkan motornya di tempat parkir dekat motor mereka.

...........

transmigrasi sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang