chapter 6

50.8K 5.7K 134
                                    

............

Dini berjalan di koridor yang lumayan ramai.

Ia banyak mendengar bisikan setan tentang dirinya,, tapi dia tidak peduli, ia hanya menampilkan raut wajah datar dan menyumpal kedua telinga nya menggunakan earphone.

Dini mulai memasuki kelasnya dan langsung duduk di bangku nya.
Yang ia ingat dini duduk di sebelah cowok nerd yang juga tidak memiliki teman.

Dini menenggelamkan wajahnya dilipatan tanganya dan mulai memasuki alam mimpi.

Cowok nerd tersebut sedikit heran,, biasanya dini akan memaki dan merendahkan ia dahulu sebelum duduk,, tapi hari ini dini berbeda bahkan dari cara penampilannya sudah lain.

Cowok itu bernama alvianto

Vian terus memperhatikan dini sampai guru memasuki kelas. Ia melihat dini yang masih tidur dan enggan untuk memperhatikan penerangan dari guru di depan.

Vian ingin membangunkan dini tapi keberaniannya hanya sebutir biji ketumbar. Ia terlalu takut jika dini sampai marah padanya.

"dini syaqila william"

Ujar guru tersebut saat melihat dini yang tidak memperhatikan.

"DINI SYAQILA WILLIAM"  bentak guru tersebut yang membuat dini mengangkat kepalanya malas.

Dini menatap guru tersebut datar kemudian ia menguap dan menaikkan satu alisnya.

Semua orang syok dengan sikap dini yang sangat berani kepada guru tersebut,, bagaimana bisa dini setenang itu saat berhadapan dengan guru metematika ini.

Juga ada yang memandang dini remeh karena berpikir setelah ini dini akan di hukum atau di suruh menjawab soal yang berada di papan tulis.

"BERANI SEKALI KAMU,, MAJU KEDEPAN CEPATT"  ujar guru tersebut yang sudah emosi saat melihat ekspresi yang di berikan dini tadi.

Dini memutar bola matanya malas,, kemudian ia mengambil permen karet yang berada di saku hoodie nya kemudian memakannya. Dini bangkit dari duduknya dan mulai berjalan ke arah papan tulis sambil mengunyah permen karet. Hanya ada raut datar di wajahnya yang membuat semua murid heran.

"kerjakan soal ini sekarang juga"  ujar guru tersebut sambil menghentakan spidol kepapan tulis. Dini memandang soal soal yang berada di depanya. Ia tersenyum miring melihat soal yang sudah ia pelajari sewaktu SD.

Kemudian dini melihat kearah guru tersebut lalu memiringkan kepalanya. Dan itu terlihat sangat menyeramkan di mata semua orang termasuk guru tersebut.

"yakin? "  ujarnya dingin yang membuat bulu kuduk merinding

Dengan seluruh keberaniannya guru tersebut menjawab dini

"s-sudah saya duga kamu tidak akan bisa menjawab nya,, sekarang kamu berdiri dilapangan sampai istirahat"  ujar guru tersebut merasa menang.

"emang saya pernah bilang gak bisa?"
Tanya nya datar.

"semua yang ada disekolah ini juga tau kamu tidak mempunyai bakat apapun"  ujar guru tersebut sambil memandang dini remeh.

Dini manggut manggut kemudian bersemirk

"gimana kalau kita taruhan,, kalau memang saya gak bisa menjawab soal ini ibuk boleh meminta apapun,, bahkan ibuk suruh saya lompat dari rooftop bakal saya lakuin,, tapi kalau saya bisa menjawab soal ini dengan benar......"  ujar dini menggantung ucapannya yang membuat semua orang penasaran

"apa? " tantang guru tersebut

"ibuk harus mengundurkan diri dari sekolah ini"   ujar dini yang membuat semua orang terkejut dengan pernyataan nya.

"baiklah,,saya terima tantangan kamu"  ujar guru tersebut sambil tersenyum remeh.

Semua murid juga berfikir bahwa dini yang akan kalah dalam taruhan ini.

Dini mulai mengambil spidol dan mengerjakan soal soal itu dengan tenang tanpa beban.

............

transmigrasi sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang