Part 2

109 104 38
                                    


BRAKKK

"ZIAN BANGSAT, LO APAIN ANAK ORANG?!" teriak Zion sembari mendorong keras pintu kamar Zian.

"Lo apa-apaan sih, dateng-dateng ngegas?" kata Farel yang ikutan kaget karena Zion.

"Mana Zian? Zian bangke lo apain anak orang?"

"Apaan sih Yon?" tanya Zian yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Lo apain anak orang sampai nangis-nangis ha?" tanya Zion lagi.

"Maksud lo?" tanya Zian balik.

"Tadi pagi gue gk sengaja hampir nambrak cewek."

"Terus?" jawab Radit yang baru datang.

"Terus pas gue keluar mobil, dia ngira gue Zian. Gue bilang bukan dia tetep aja gk percaya terus dia bilang gini 'ko mirip?'...."

"Terus lo jawab apa?" tanya Farel.

"Gue jawab aja 'gk ah, gantengan gue.' Eh, dia malah gk percaya terus ngamuk-ngamuk udah gitu mukul-mukul gue lagi."

"Siapa namanya?" celetuk Zian.

"Namanya .... oh iya Naumi," jawab Zion.

Seketika Zian, Farel dan Radit saling menukar pandang.

Zion mengeryit. "Kalian kenal?"

Farel dan Radit hanya mengedikkan bahu.

"Dia mantan gue," jawab Zian santai.

"Oh gitu, lo apain dia? Jangan-jangan lo hamilin ya?" tuduh Zion sembari menatap kembarannya itu.

"Ngawur! Gk lah."

"Terus?"

"Gue...." Zian menceritakan apa yang terjadi pagi tadi disekolah.

"Gimana pendapat lo Yon?" tanya Farel.

"Goblok."

"Deep," kata Radit.

"Satu kata, namun beribu makna 'goblok.'" ulang Farel.

"Maknanya apa emang?" tanya Radit.

"Maknanya ... kita eja dari hurufnya," jawab Farel.

"Ok G?"

"Goblok!" jawab Zion.

"O?" lanjut Radit.

"O'on!"

"B?"

"Bego!"

"L?"

"Lolot!"

"O?"

"Otak gada!"

"K?"

"Kalo gk ada otak ya gini jadinya," jawab Zion membuat Radit dan Farel tertawa.

Zian hanya menatap malas ketiga pemuda didepannya itu. Ayolah, jika sudah ada Zion disana, pasti dirinyalah yang akan dibully habis-habisan.

Zian yang ternistakan.

"Btw lo apain dia?" tanya Zian.

"Gue anterin dia pulang, kasian tau dia nangis sampe ketiduran dimobil gue," jawab Zion sembari mendudukan diri disofa dekat dengan Radit.

"Lo tau alamat rumahnya?" tanya Farel.

"Gue liat dikartu pelajarnya."

"Lo nganterin dia pagi, terus lo baru balik sore gini. Abis darimana lo?" tanya Radit.

ZioNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang