Bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Zion, cowok itu tengah menelisir penjuru kantin. Pandangannya jatuh pada satu gadis yang dicarinya.Zion tersenyum sembari berjalan kearah Naumi yang sedang menyantap nasi gorengnya, diikuti oleh Radit dan Farel dibelakangnya.
"Hy Umi," sapa Zion sembari menarik kursi untuk ia duduki, tepat didepan Naumi.
Naumi yang tadinya ingin menyuapkan nasi kedalam mulutnya, ia urungkan. "Apa?" jawab Naumi menatap malas kearah Zion.
"Selain martabak dan nasi goreng, kamu juga special ko buat aku," kata Zion sembari mengkerlingkan matanya, membuat Naumi tersedak makanannya.
"Apaansih lu dateng-dateng nggembel," semprot Farel yang ikut mendudukan dirinya dihadapan Echa.
"Eh, btw kita bertiga boleh gabung'kan?" tanya Farel kepada tiga gadis dihadapannya.
"Boleh kok, beb. Boleh banget malahan," jawab Echa girang.
"Halah Echaa."
"Apa lo Dev? Bilang aja lu juga seneng kan karena Radit juga disini," balas Echa menatap sinis Devi.
"Iya-iya kalian berdua emang pada seneng," lerai Zion.
"Iya, cuma Naumi doang yang tekanan batin karena ada lu Yon," sahut Farel yang dibalas deheman oleh Zion.
Farel tak menggubris, ia memilih berbincang dengan pacarnya, Echa.
"Beb kamu minum apa sih?" tanya Farel yang melihat Echa sedang meminum teh. Udah tau dahal tapi masih nanya.
"Mata lu buta, udah jelas dia lagi minum es teh masih nanya," semprot Zion yang tak digubris Farel.
"Es teh," jawab Echa.
Farel tersenyum." Ooh, aku kira es teh aja yang manis ternyata kamu juga."
"Dih ikut-ikutan," seru Zion.
"Tapi, beb. Es teh ini kan tawar," sela Echa.
Semua yang ada disitu tak kuasa menahan tawanya, termasuk Radit yang sedari tadi tak berusara. Maklum coolboy. Segitunya mau jadi coolboy?!
"HHAHAHA mampus! Makanya kalo mau gombal diliat dulu," ejek Zion.
"Temen lu Yon?" tanya Radit yang baru bersuara.
"Bukan," jawab Zion dengan nada mengejek.
Naumi, Devi dan Echa hanya menggeleng prihatin. Berbeda dengan Farel yang komuknya berubah menjadi kecut.
"Yaudah sih, ulang-ulang," ujar Farel
"Ok kita replay," kataZion.
"Cha, tadi malem kamu bisa tidur gk?" tanya Farel. Bau-bau gombalan beraksi.
"Bisa, emang kenapa?"
"Oh, aku kira gk bisa. Soalnya kata orang kalo dimimpiin gk bisa tidur. Sorry yah kalo kamu gk bisa tidur, soalnya aku mimpiin kamu terus tiap malem," ujar Farel diakhiri sorakan oleh Zion dan Radit, dan juga pipi Echa yang bersemu merah.
"Ahayyy, giliran lu Dit," kata Farel melirik kearah Radit.
"Apaan? Gk! Gk!" tolak Radit.
"Radit mah lembek, gombalin ceweknya sendiri aja gk bisa," ejek Farel berniat memancing Radit.
"Kemesraan gk perlu diumbar," balas Radit, cuek.
Naumi melirik kearah Devi, dimana terdapat rasa kecewa diraut wajahnya. "Ayo lah Dit, kasian tuh Devi udah ngarep banget digombalin."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZioNa
Teen FictionBermula dari pertemuan singkat dan kesalahpahaman. . . . "Zian!" "Hah Zian?" "Zian, ngapain lo ada disini?" "Hah gue bukan Zian." "Gk usah bohong lo, lo ngapain ada disini?" ""Dibilangin bukan Zian! Gue Zion." "Ko mirip?" "Gk ah, gantengan gue." Cov...