"Nau, ayolah Nau..." Naumi merengek sembari menggoyang-goyangkan badan Naura yang berada disisi nya.
Naura menghela napas, ini sudah keenam kalinya sepupunya itu merengek kepadnya.
Naura menghela napas lelah, merasa jengah dengan kelakuan Naumi. "Lagian mau kemana malem-malem gini?"
Dengan sigap Naumi merubah posisinya menjadi duduk bersila menghadap Naura.
"Kemana aja, please! Intinya gue gk mau ketemu dia," jawab Naumi memanyunkan bibirnya. Ah, Naura sudah biasa dengan tingkah kekanakan sepupunya ini.
"Males! Mending tidur," balas Naura sembari merebahkan tubuhnya.
"Jahat banget, anjir sama sepupu sendiri." Naumi melemparkan bantal kearah Naura yang mampu ditepisnya.
Cukup lama hening, dengan Naura yang asik scroll sosmed dan Naumi yang memikirkan cara agar terhindar dari makhluk yang menurutnya mengerikan, Zion.
"Ck, lagian kenapasi lo gak mau ketemu dia?" tanya Naura memecah keheningan.
"Padahal mayan loh, mirip Zian!" lanjutnya lagi.
"Aishh... justru itu, karena mukanya mirip makanya gue masih dendam," jawab Naumi dengan wajah kesalnya karena tiba-tiba wajah Zian terngiang dibenaknya.
Naura terkekeh melihat raut kesal Naumi. "Kan udah gue ingetin, lo sih ngeyel!"
Wajah Naumi berubah masam. "Udahlah, jangan diingetin!"
"Pftt wkwk."
"Gk usah ketawa," sungut Naumi.
Kembali hening sebelum akhirnya Naura bangkit dari posisinya dan berjalan keluar.
"Mau kemana?" tanya Naumi.
"Katanya mau keluar, jadi gak?" balasnya sembari masih berjalan.
1 menit.
3 menit.
5 menit.
Naumi masih diam, istilahnya ngebug.
"Woy ayo." Kepala Naura kembali menyembul dari pintu.
"Jadi?" tanyanya mengerjap pelan.
"Menurut lo?"
"Kyaaa makasih sepupuku." Naumi bangkit dari posisinya dan berlari menyusul Naura yang lebih dulu keluar kamar.
"Gini aja, lo anggep gue sepupu."
"Hehehe."
*****
Pukul 20.08 kini keduanya sudah berada disalah satu mall, setelah cukup lama terjadi percekcokan akhirnya tujuan keduanya mall.
Ya keduanya sempat bercekcok, Naura yang ingin kepasar malem agar bisa naik komedi putar dan Naumi yang ingin ke club biar bisa ajep-ajep katanya, yang tentu saja mendapatkan penolakan dari Naura.
"Kita kemana nih?" tanya Naura.
"Terserah lo aja," jawab Naumi.
"Jangan terserah, kayak cewek aja."
"Gue emang cewek," jawab Naumi yang dibalas kekehan oleh Naura.
"Kesana yuk," ajak Naura menunjuk pusat perbelanjaan.
"Yok." Naumi menggandeng tangan Naura menuju tempat perbelanjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZioNa
Teen FictionBermula dari pertemuan singkat dan kesalahpahaman. . . . "Zian!" "Hah Zian?" "Zian, ngapain lo ada disini?" "Hah gue bukan Zian." "Gk usah bohong lo, lo ngapain ada disini?" ""Dibilangin bukan Zian! Gue Zion." "Ko mirip?" "Gk ah, gantengan gue." Cov...