Part 8

72 66 17
                                    

Hari minggu adalah hari yang menyenangkan bagi Naumi karena ia bisa menghabiskan harinya dengan rebahan.

Namun tidak untuk hari ini, kala matanya melihat papahnya sedang ngeteh pagi bersama Zion diteras rumah sembari main catur.

Wah apa-apaan ini?

Naumi berjalan cepat menuju teras guna menghampiri papahnya—ah tepatnya Zion.

"Ngapain lo pagi-pagi kesini?" Ucapan ketus Naumi berhasil membuat kedua lelaki beda umur itu terkejut.

"Nom!" tegur Naufan—ayah Naumi.

"Mau ngajak Umi joging," jawab Zion dengan cengiran khasnya.

"Joging?" ulang Naumi, ia memperhatikan Zion dari atas sampai bawah.

Benar saja Zion sudah rapi dengan celana training dan kaos hitam polos serta topi dikepalanya, ah jangan lupakan handuk kecil yang sudah ia kenakan dilehernya.

Seniat itu?!

Zion yang diperhatikan begitu malah menjadi salah tingkah, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan masih setia dengan cengiran bodohnya.

Padahal Naumi menatapnya dengan julid.

"Umi jangan liatin kaya gitu dong, salting nih." Penuturan Zion membuat Naumi tersadar dan memutar bola matanya, malas.

"Udah Nom, mending kamu siap-siap. Udah ditungguin daritadi tuh sama Zion," celetuk Naufan.

"Idih gamau," tolak Naura dengan cepat.

"Daripada kamu dirumah, rebahan terus mending sana Joging. Biar sehat juga badan kamu itu. Jangan kerjaannya main hp terus," lanjut Naufan memperingati putrinya.

Zion? Tentu saja ia tersenyum senang, ia merasa mendapat lampu hijau dari camer xixi.

"Pah...."

"Loh Nom, kok belum berangkat?" Naumi menoleh, ternyata itu Tina, mamanya yang bertanya sembari meletakan pisang goreng dimeja yang langsung disantap oleh Naufan.

"Ini dimakan."

"Makasih tante," jawab Zion yang dibalas senyuman oleh Tina.

"Udah sana siap-siap." Tina mendorong tubuh Naumi masuk kerumah.

Dengan kesal Naumi berjalan menuju kamarnya sembari menghentakan kakinya, kedua orangtuanya hanya menggeleng melihat tingah putrinya itu.

"Sabar ya Naumi emang kayak gitu," kata Naufan menepuk pundak Zion.

"Paham kok om."

*****

"Umi berhenti dulu yuk, makan bubur," ucapan Zion membuat Naumi berhenti berjalan dan menatap kearah Zion.

"Gini lo bilang ngajak gue joging? Serius?"

"Hehehe gpp buat pemanasan," jawab Zion yang kini sudah duduk dipinggir jalan.

"Pemanasan pala lo! Kita baru jalan 10 menit!"

Iya benar mereka baru jalan 10 menit dari rumah Naumi. Benar jalan, bukan lari, karena jujur sebenarnya Naumi sangat malas harus lari pagi begini.

Sedangkan Zion? Dia cuma iseng aja pergi kerumah Naumi untuk mengajak gadis itu joging eh, pas sampai rumah ia malah disambut hangat oleh kedua orangtua Naumi. Tentu saja ia tak menolak kesempatan.

"Gpp lah capek nih," jawab Zion.

"Segini doang capek dasar lemah," sungut Naumi, Zion yang mendengarnya bukannya tersinggung ia malah bangkit dari duduknya dan jalan mendahului Naumi menuju tukang bubur ayam.

ZioNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang