"Mama!"
"Mama?" ulang Naura dan Naumi bersamaan.
"Mama kok ada disini?" tanya Zian kepada ibunya yang kini ada dihadapannya.
"Loh kalian juga ngapain disini?"
Zion mendengus. "Anaknya nanya tuh dijawab, ini malah balik nanya."
Wanita yang lebih tua berdecak. "Mama itu abis shopping sama temen-temen mama."
"Oh," jawab Zian dan Zion bersamaan.
"Anak durhaka," cicit wanita itu sembari memukul punggung kedua putranya.
"Oh iya, ini siapa?" Kini pandangan wanita yang tadi dipanggal mama oleh sikembar, beralih kepada Naura dan Naumi yang sedari tadi memperhatikannya.
Merasa dirinya ditanya dengan segera Naura mengulurkan tangannya yang diikuti oleh Naumi.
"Naura."
"Naumi."
Wanita itu mengangguk sembari tersenyum. "Oh nama tante Zora," ucapnya membalas uluran tangan Naura dan Naumi bergantian.
"Aduh gak enak banget, ngobrol sambil berdiri, ayo kita kecafetaria aja," ajaknya yang langsung menggandeng kedua gadis itu untuk mengikutinya.
Naura dan Naumi yang tadinya ingin pulang, terpaksa mengikuti wanita tersebut yang diketahui adalah ibunda Zian dan Zion.
Sedangkan Zian dan Zion mengekori dari belakang.
"Kita dilupain," celetuk Zion.
"Biasalah."
****
"Jadi, mana yang punya Zian dan mana yang punya Zion?" tanya Zora setelah memesan beberapa makanan dan minuman
Kini mereka sudah berada dicafetaria sesuai keiinginan Zora.
Tatapan Zora mengarah kepada muda-mudi didepannya yang masih diam.
"Punya Zion yang itulah," celetuk Zion memecah keheningan.
"Jelas punya Zion Naumi, gak liat nih baju kita udah couplean," lanjutnya dengan bangga yang justru mendapat tatapan tajam dari Naumi.
"Oh iya deng." Zora menganggukan kepalanya sembari memperhatikan pakaian zion dan Naumi.
"Kok kamu mau Nom," tanyanya menoleh kepada Naumi.
"Hehe terpaksa tan," jawanya sembari tersenyum kaku.
Zora menggelengkan kepalanya. "Dipaksa apa kamu?"
"Tadi dia bilang "mau pake sendiri, atau gue pakein?" Ya jelas mending aku pake sendiri lah," adunya menggebu-gebu, ah Naumi jadi kesal mengingat kejadian tadi.
Tang...
"Aduh mah, sakit tau," ucap Zion mengelus dahinya.
Naumi bahkan Naura menganga melihat kejadian tadi, gimana gak tadi ia melihat Zora melayangkan sendok tepat kekepala Zion. Wah Naumi tidak menyangka kalau ibunya Zion sebar-bar ini.
Namun berbeda dengan Zian, ia malah tertawa melihat adik 6 menit nya menderita.
"Ada adab kamu ngomong kaya gitu, hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZioNa
أدب المراهقينBermula dari pertemuan singkat dan kesalahpahaman. . . . "Zian!" "Hah Zian?" "Zian, ngapain lo ada disini?" "Hah gue bukan Zian." "Gk usah bohong lo, lo ngapain ada disini?" ""Dibilangin bukan Zian! Gue Zion." "Ko mirip?" "Gk ah, gantengan gue." Cov...