[19] #Destruction Begin

107 23 6
                                    

Leanne tidak menyangka bahwa ia akan secepat ini menduduki kembali singgasananya. Tapi Leanne menyayangkan kembalinya bukan karena hal baik, tapi untuk menghadiri persidangan percobaan pembunuhan terhadap putranya dan yang membuat Leanne kembali kecewa adalah terdakwa adalah keponakannya sendiri.

Aula utama ramai hari ini, para bangsawan hingga beberapa rakyat jelata hadir dengan raut wajah penasaran. Ratu mengadakan sidang terbuka, dan itu membuat Jendral Kiron benar-benar muak.

Bahkan keluarga kerajaan semua hadir. Para Pangeran; adik-adiknya dan keponakan-keponakannya. Lecaros enggan menatapnya, begitupula dengan Joffaliz. Leanne mencoba mengabaikan suaminya Jendral Kiron yang mengambil tempat duduk di dekat Joffaliz.

Suasana dingin hari ini. Wajah-wajah itu kelam, Leanne melirik sang bentara yang hanya terpaku dengan perkamen di tangannya.

Terompet berbunyi, pintu besar aula di buka, para prajurit menuntun Galbry WhiteElfs dengan tangan di borgol. Lady Lyla Qiryn -ibu Pangeran Galbry- tidak bisa menahan bendungan air matanya, ia melupakan statusnya sebagai istri tangan kanan Ratu dan mulai meraung.

Galbry tidak bisa menahan air matanya melihat sang ibunda menangis. Ia berjalan pasrah dengan wajah penuh air mata.

Kiron mengepalkan tangannya, dadanya berdenyut. Ia mendelik tajam pada sang Ratu. Bisik-bisik para hadirin menemani tangisan Lyla Qiryn.

Sang Ratu menepuk sisi singgasananya, keadaan hening seketika-- hanya sisa isakan Lyla Qiryn yang terdengar sayup-sayup.

"Hari ini telah hadir kembali yang mulia Ratu yang kita cintai," Sang bentara mulai membuka persidangan. "Ratu Leanne WhiteElfs, Ratu WhiteElfs ke-6, nadir timur Pixie Chorth, pelindung Elfs cahaya, seorang Lady yang terhormat dan pejuang handal."

Sang bentara tanpa sadar melirik sang tangan kanan Ratu yang ia hormati. "Dengan berat hati, hari ini kita akan melaksanakan sidang untuk membuktikan percobaan pembunuhan terhadap Pangeran mahkota Antares. Dengan terdakwa Pangeran Galbry WhiteElfs."

Para mentri kerajaan bersiap, Lecaros berjalan dan mengambil tempatnya di salah satu meja mereka.

"Dua hari yang lalu seseorang menyelinap dan mencoba membunuh Pangeran Antares dengan belati keluarga Kerajaan, apa itu benar yang mulia?" Bentara memulai sidangnya.

"Benar, lanjutkan."

"Dua hari setelahnya yang mulia Ratu menjumpai anggota keluarga kerajaan, di hari itulah ia mendapati Pangeran Galbry WhiteElfs tidak lagi memiliki belatinya. Pihak terdakwa silahkan memberi pembelaan."

Lecaros WhiteElfs mengetuk mejanya. "Saya Pangeran Lecaros WhiteElfs, bersaksi atas kejadian ini. Dua hari yang lalu, kami sekeluarga mengadakan acara sederhana untuk menyambut kembalinya putra tertua kami, Pangeran Joffaliz WhiteElfs. Saat itu Galbry terus bersama kami, aku sendiri melihatnya."

Pihak wakil korban mengetuk mejanya. "Hari itu saya mendengar bahwa sebelum acara Pangeran Galbry keluar, beberapa pelayan menyampaikan bahwa ia ke toko pandai besi apa itu benar?"

"Iya benar," Lecaros WhiteElfs mengambil perkamen di dekatnya, "ini adalah bukti tertulis bahwa Pangeran Galbry ingin memperbaiki belatinya sebab kerusakan."

"Tapi beberapa penjual di pasar mengaku tidak melihat putra anda hari itu Pangeran Lecaros."

Joffaliz memaki pelan mendengar bantahan wakil korban.

Lecaros WhiteElfs tetap tenang, ia melirik putra bungsunya yang di borgol bersama para prajurit. "Riuh pasar tidak mungkin membuat orang-orang memperhatikan siapa saja yang berjalan di sana, bukti tanda terima telah berada di tangan kami. Toko pandai besi itu sendiri mengiyakan kedatangan Pangeran Galbry."

Elven Golds [2] : Destruction For The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang