Elven Golds [2] : Destruction For The Throne

[21] Meeting

Demetra Cloenica SunElven adalah pribadi yang menjunjung tinggi toleransi antar sekutu, dan gaya berprilaku bangsawan yang terhormat. Walau sekutu barunya adalah musuh di masa lampau, ia akan berusaha tidak terlalu mengingat hal itu.

Mereka menyambut rombongan kaum Penyihir hitam dengan tangan terbuka, mereka berjumlah dua puluh orang, sepuluh petinggi kerajaan, dan sisanya prajurit penjaga. Jumlah yang terlalu sedikit -menurut Demetra- untuk mengunjungi musuh lamanya. Demetra berusaha tidak terlalu membuat penyambutan ini terlalu formal tapi juga tidak terlalu santai, setelah penyambutan depan gerbang antar dimensi Demetra memutuskan menjamu tamunya, mereka pun datang pada waktu yang tepat untuk menyantap makan siang.

Hari ini ruang makan istana ramai setelah kematian Ratu Lorya dan Pangeran Leonard, juga sepeninggal Lady Lily dan Pangeran Renry. Demetra duduk di kursi kebesaran sang Ratu di tengah, tempat yang biasanya hanya ia pandang dari sudut kanan tempat tangan kanannya; Adri Jerome duduk sekarang. Meja makan penuh oleh beragam makanan, pelayan berlalu lalang menukar piring, dari makanan pembuka, makanan utama, hingga penutup. Tidak ada yang berbincang sebab peraturan utama di kastil SunElven tidak boleh berbincang di meja makan.

Demetra sedikit senang tamunya menghargai etika itu.

Mereka di bawa ke ruang pertemuan setelah penyerahan hadiah persembahan untuk sang Ratu baru SunElven. Demetra melirik hadiah-hadiahnya, kaum Penyihir hitam tampak berusaha dengan baik mempersembahkan hadiah ini setelah kehancuran mereka belum lama ini, Demetra yakin pasti kerugian dari perang sebelumnya masih belum menstabilkan keuangan mereka. Jadi ia akan menghargai usaha kecil mereka ini.

Tapi ini bukanlah acara penyambutan sebuah keluarga kerajaan, Val Preston bahkan bukan seseorang yang terlahir dengan gelar. Ratu SunElvenlah yang memberinya gelar, jadi Demetra berfikir tidak perlu ada pesta untuk menyambut tamu luar dimensi mereka. Demetra akan menghargai mereka dengan cara yang lebih elegan, dan tidak terkesan merendahkan Immortall gelap seperti mereka.

"Apa? Maaf yang mulia, apa aku tidak salah dengar?" Val Preston bertanya dengan kerutan dalam di pelipisnya.

Demetra tersenyum. "Apa aku bicara terlalu pelan ya?" Demetra bertanya pada dirinya sendiri, sedangkan petinggi lain hanya tersenyum canggung. "Sebagai pengerat tali hubungan antar kerajaan kita, aku akan dengan senang hati menerima lima ratus orang prajurit dari pihak anda untuk segera mengabdi padaku."

Val Preston terpaku, senyum canggungnya menghilang setelah menyadari bahwa itu bukanlah cadaan atau ia salah dengar. Tangan kanannya melirik bingung di sebelahnya, Val sendiri pun bingung.

"Maaf yang mulia-- tapi, sepertinya anda belum tahu. Kami kehilangan banyak orang ketika perang bulan lalu, jadi sepertinya-- permintaan yang mulia masih terlalu sulit untuk kami tunaikan." Ucap Val setelah susah payah mencari jawaban yang pas.

"Permintaan?" Demetra menggeleng pelan. "Itu adalah kewajiban kalian. Dan aku tengah menghargai kalian untuk itu."

Val Preston benar-benar kehabisan kata-kata sekarang. Ia termangu, membisu atas keinginan bocah limabelas tahun yang baru mendapat gelar besar untuknya. SunElven sendiri terkenal mempunyai pasukan darat yang kuat dan banyak. Lalu sekarang Ratu SunElven ke-7 itu ingin memperkuat pasukannya dengan tambahan dari sekutu. Untuk apa semua pasukan itu? Lidah Val kelu walau sangat ingin melontarkan pertanyaannya.

"Tidak perlu terlalu cepat sebab aku mengerti kalian masih dalam proses kebangkitan."

Para Penyihir hitam hanya terdiam, mereka melirik Val Preston Raja baru mereka. Val menghela nafas setelah sekian lama menahannya, ia mengangkat kepala.

"Yang mulia, maaf sepertinya kami masih belum bisa menunaikan kewajiban itu." Ujar Val dengan menekan dua kalimat akhirnya.

Senyum tipis Demetra lenyap, ia bisa merasakan telapak tangannya kebas menahan sesuatu. "Beri alasan mengapa demikian?"