[05] #About Those Prince-Prince's

919 118 20
                                    

Sehari setelah Leonard SunElven tewas..

Winterhool Kingdom

"Apakah bendera perang saudara sudah berkibar, yang mulia?"

Penguasa hutan Wintergreen mengerutkan pelipisnya dalam atas pertanyaan yang baru di lontarkan oleh ahli warisnya.

"Dari mana asalnya fikiran itu?"

Ivandher Winterhool mengeluarkan sepotong kain di mana lambang Klan SunElven tercetak di atasnya.

"Pangeran SunElven baru tewas."

Ratu Galeckha Winterhool melirik kain itu sekilas sebelum menghela nafas pelan, menatap datar putranya. "Apa itu kesalahan Klan Winterhool? Apa kita yang membunuhnya?"

Ivandher menautkan kedua alisnya, tanpa sadar mengepalkan tangannya. "Jangan berpura-pura tidak tahu yang mulia," Ujar Ivandher dengan nada datar. "Tiba-tiba mengirimku jauh untuk persembahan Glaucus sang Dewa perang, anda sebenarnya tahu mereka menargetkan salah satu di antara kami. Jadi aku di sembunyikan sesaat."

Ratu Galeckha tidak membalasnya, ia mulai berdiri dari singgasananya.

Ratu ke-6 Klan Winterhool itu melirik putranya sesaat, "Perkataanmu bisa membawa masalah jika ada yang salah paham."

"Bukan salah paham, tapi tahu kenyataannya." Satu tangan Ivandher yang tersisa mulai mengeluarkan hawa dingin es.

Ratu Galeckha menautkan kedua tangannya dan tetap berdiri anggun, mulai menusuk netra Ivandher dari atas tempat kursi kebesarannya. "SunElven tidak sebodoh itu untuk tidak tahu. Kabar burung yang mengatakan akan ada seorang pewaris ditargetkan, sudah terdengar dimana-mana."

Mulut Ivandher terkunci, bingung ingin membalas apa.

"Katakan padaku Ivan," Galeckha Winterhool bersuara dengan nada lembut tapi dingin. "Apa yang gadis itu katakan sehingga putraku menjadi peduli terhadap hal-hal kecil seperti ini?"

Ratu Galeckha mulai berjalan keluar aula istana di ikuti beberapa prajurit dan pelayan-pelayan pribadinya.

Meninggalkan Ivandher di tengah aula kosong, dengan kepala tertunduk dan tangan terkepal.

Berusaha memikirkan tentang surat yang berada di sakunya sekarang. Surat dengan nama pengirim Athela Winter Guztav, yang hanya berisikan beberapa kata; Pangeran Ivan, apakah semuanya baik-baik saja? Leonard SunElven belum membalas suratku.







**




Laquante Kingdom

"Bukan, bukan seorang pewaris yang tewas. Menurut beberapa orang, sepertinya itu hanya jebakan agar pengawasan lebih di utamakan pada ahli waris." Ujar seseorang itu datar.

Lawan bicaranya meneguk minumannya, sambil melirik sekitar, tempat ini di penuhi udara kotor dan bau minuman keras menyengat. Beberapa kali ia mendengar umpatan juga kata-kata kasar yang tak sungkan untuk beberapa orang ucapkan. Para pelayan wanita dengan pakaian belahan dada rendah, terus sibuk menawari minuman bagi para Imortall-imortall haus kesenangan sehingga singgah ke tempat yang di kenal dengan nama Dark Ocean ini.

"Jadi untuk sekarang, agak sulit mendapat beberapa botol racun dari sana. SunElven mulai membatasi pasar gelap."

Seorang pelayan mendekat, mulai menuangkan minuman dengan gerakan menggoda untuk menarik minat para tamu, demi beberapa keping perak untuk menyambung hidup.

Elf itu menghela nafas pelan, mulai bosan. Membuat lawan bicaranya terkekeh. "Sekali-sekali cobalah nikmati suasana di sini." Ujarnya sambil mengangkat gelas minumannya.

Elven Golds [2] : Destruction For The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang