[03] #Unexpected Things

911 127 40
                                    

Untuk Kakakku Athela,

Kami semua baik-baik saja di sini. Aku, dan bibi-bibimu baik-baik saja. Jangan terlalu khawatirkan kami, jaga saja kesehatanmu di luar sana. Aku akan menepati janjiku..

Akan ku beri kabar penting apa yang terjadi di sini.

Jadi cepatlah kembali dengan selamat.

Leonard SunElvens.

Athela menyunggingkan senyum tipis ketika selesai membaca surat singkat adik sepupunya; Leonard.

Sudah delapan hari semenjak kepergian Athela dari Pixie Chorth, sekarang Athela tengah melanjutkan perjalanannya di Kerajaan Plojosaar di dimensi Manusia.

Perjalanan yang ia lalui, tidak seberat sebelumnya. Mungkin karena ini dimensi Manusia, atau mungkin karena ini baru permulaan.

"Jaga pandanganmu terus terbuka,"

"Kau sudah memberitahu itu sebanyak dua kali." Athela berujar datar.

"Agar tidak cepat di lupakan."

Athela tersenyum tipis karena ucapan Vasillius.

"Hal seperti itu, tidak perlu di ingatkan di situasi seperti ini."

Vasillius menggelengkan kepalanya, "Itu sangat perlu, kau tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya."

Athela menyorot Vasilius. "Tapi tidak perlu berlebihan bukan?"

Vasillius membalas tatapan lekat Athela. "Jelas terlihat kalau kau baru melakukan perjalanan jauh,"

Athela nengalihkan padangannya tak senang, jemarinya mengusap-ngusap bulu-bulu halus kuda yang ia tunggangi.

"Seharusnya kau lebih berhati-hati, surat yang baru kau terima itu, bisakah di percaya begitu saja?"

"Berhenti menceramahiku!" Sentak Athela. "Itu mulai terdengar menyebalkan. Perlu kau ketahui bahwa ini sangat terjamin."

Vasillius terkekeh pelan, "Itu terdengar berlebihan, bukankah kau terlalu tidak berhati-hati? Seharusnya kau tidak mempercayai siapapun di posisimu."

Athela melirik Vasillius datar, lalu melihatnya dari atas hingga bawah. "Apa kau termasuk dari 'siapapun' itu?"

Vasillius menyipitkan matanya dengan raut wajah tak kalah datar. "Untuk saat ini, tentu saja."









**









Sedangkan di Kerajaan Klan SunElven, seseorang tengah duduk di ruangan pribadi Pangeran Leonard. Sambil memandangi gulungan surat terbuka di atas meja, dan secarik kertas juga kuas menghitam dengan tinta yang mengering di atasnya.

Dengan raut wajah tak terbaca, iris matanya hampir tak berkedip memandangi surat di hadapannya.








**








Tiga hari sebelum Athela Blackdemons mendapatkan surat balasan.. 

Pertemuan Ratu Loryana SunElven dengan seorang utusan Bangsa Valrough--Arkady Esidor-- berjalan sesuai yang di harapkan.

Lorya berkedip beberapa kali. Perbicangannya dengan Arkady tidak serumit yang ia bayangkan. Negoisasinya, berjalan mulus. Atau mungkin, itu hanya awalannya saja.

Setelah berbincang-bincang sekitar dua jam bersamanya, Lorya mulai mengerti pandangan Jendal Norick.

Arkady Esidor memang tidak mudah di tebak, jadi Lorya akan berhati-hati dengannya.

Elven Golds [2] : Destruction For The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang