16. Above The Clouds - 🐯🍞

271 24 42
                                    

Author : Js
Rating : Semi mature
⚠️ : pneumonia



***


"Jaehyun, Jaehyun!!! mari kita bermain!" anak usia 6 tahun itu memanggil-manggil nama temannya yang berusia sama sepertinya di depan pintu sang anak yang dipanggil.

"Eungg? ada apa jibeom? hoaaam" 

"Pppftt, HAHAHAHA, Jaehyun kamu sangat lucu, HAHAHA aku hampir menangis" Anak kecil yang bernama Jibeom ini menertawakan Jaehyun yang baru saja terbangun dari tidur siangnya lengkap dengan muka yang terlihat masih mengantuk, sehingga itu membuat jibeom tertawa.

"Kok kamu tertawa sih Jibeom?! Aku kan baru bangun tidur siang huh" Jaehyun tak sadar tingkah gemasnya itu membuat jibeom menyukainya, kalau kamu bisa dengar, detak jantung jibeom sekarang sangatlah berisik, dasar.

"Kamu lucu Jaehyun, aku mau mengajakmu bermain, tapi melihatmu yang masih mengantuk, lebih baik kamu tidur lagi" Ucapnya.

"Tidak, tidak, aku mau ikut main denganmu, karena kamu sudah membangunkanku, traktir aku ice cream ya!"

"Hm baiklah"

merekapun pergi menuju taman dekat rumah  tempat dimana mereka biasa bermain, tak lupa jibeom membelikan ice cream yang diinginkan Jaehyun di kedai di taman itu, mereka lalu menaiki ayunan yang ada di sana, namun ayunan itu hanya memiliki satu kursi untuk berayun, mau tak mau mereka harus bergantian untuk menaikinya.

"Jibeom!! bolehkah aku naik ayunannya duluan?" "please?" Jaehyun memohon dengan bertingkah lucu kepada jibeom agar dapat menaiki ayunannya terlebih dahulu.

"Baiklah, aku membiarkanmu - uhuk, uhuk, untuk naik ayunan terlebih dulu" Ucap Jibeom sembari terbatuk-batuk karena ia mudah lelah dan itu selalu membuatnya terbatuk.

"Jibeom kamu tak apa? aku mengkhawatirkanmu, kamu boleh menaikinya duluan" Terlihat diwajahnya, Jaehyun sangat khawatir kepada Jibeom walaupun ia tahu jibeom sering terbatuk dan jaehyun ingin menjaga jibeom karena ia tahu jibeom sedikit lemah.

"Hahaha kamu berlebihan khawatirnya padaku Jae, kamu bisa menaikinya duluan, aku tak apa" Lalu Jibeom mendudukan dirinya di jungkat-jungkit yang ada ditaman itu, jaraknya dekat dengan ayunan yang dinaiki Jaehyun, merekapun memakan ice cream yang mereka beli.

"Uhuk, uhuk, jika aku sudah tidak batuk-batuk seperti ini lagi nanti, aku pasti akan menikahimu Jaehyun, doakan aku ya?" Ucap Jibeom diiringi dengan senyuman manisnya, senyuman yang membuat Jaehyun jatuh padanya.

"Hmm" ucap Jaehyun sambil menempatkan tangannya di dagunya seperti berpikir.

       

"Baiklah Jibeom, aku menerimamu menjadi suamiku! Janji ya tidak akan sakit lagi?" 

"Janji!" Mereka lalu mengaitkan jari kelingking mereka sembari mengucap kata janji itu.

Cuaca sepertinya tidak mendukung mereka, sehabis ice cream itu habis, langit menjadi mendung, mereka pun bergegas untuk pulang. Ditengah perjalanan pulang, hujan turun, Jibeom dan Jaehyun lalu berlari agar tidak kebasahan.

Jibeom mengantarkan Jaehyun hingga ke depan pintu rumahnya, namun ia tidak langsung pulang namun malah melepaskan kalung yang ia pakai. "Jae, aku mau memberikan kalung ini untukmu, pakai ya?"

"Jibeom, itukan kalungmu?" tanya Jaehyun untuk memastikan.

"benar, tapi aku mau kamu yang memakainya untuk saat ini dan nanti, kemari biar aku pakaikan" Jibeom memakaikan kalung pendant kecil itu di leher Jaehyun. 

"Sudah aku duga itu akan cocok denganmu, kamu terlihat cantik! baiklah Jae, aku pamit dulu, dah!" ucap jibeom lalu berlari ke rumahnya, yang berada tepat disamping rumah Jaehyun.  Tanpa Jibeom sadari, perlakuannya itu membuat rona merah di pipi Jaehyun.

𝐌𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang