28. Blooming - 🍞🦁

227 16 12
                                    

Author : ignoerant
Rating : Mature
⚠️Main character dead


***



"Terima kasih sudah menemaniku, Jae…hyun" 

Kalimat yang terpotong itu membuat hati Jaehyun berdenyut nyeri. Dia tahu, sangat tahu apa yang yang ada di ujung bibir yang tak sempat terlontar itu. Itu bukan namanya yang pertama terlintas di pikiran pria dengan surai hitam legam dihadapannya. 

Jaehyun tersenyum, berusaha menyembunyikan notasi kepedihan yang mampir. Karena bagaimanapun, dia mengerti. 

"Tidak masalah. Aku senang bisa pergi bersamamu"

Mereka berjalan beriringan di bawah matahari yang mulai tenggelam, meninggalkan goresan jingga di tepi langit. Mengitari taman kota di penghujung musim dingin yang mulai menghangat. Kuncup bunga mulai bermunculan, bersaing dengan salju yang meleleh.

"Indah"

Jaehyun mendengar Daeyeol bergumam di belakangnya. Ternyata pemuda yang lebih tua itu terdiktraksi dengan adanya kelopak merah yang perlahan merekah.

Berbalik arah, Jaehyun menghampiri Daeyeol yang sedang berjongkok mengagumi bunga yang tumbuh di rerumputan. Ia mengikuti aksi Daeyeol, ikut mengamati kusuma indah berwarna merah, sangat kontras dengan jalanan yang masih tertutup salju.

"Amaryllis"

"Namanya?" Daeyeol terlihat tertarik, ia menoleh ke arah Jaehyun sekilas sebelum kembali terpana pada flora warna darah itu.

"Dipercaya bahwa artinya kebanggaan, kekuatan dan tekad kuat." Kini Jaehyun yang menoleh, mengamati setiap lekuk wajah Daeyeol. "bunga yang cocok menggambarkan dirimu, Kak"

Daeyeol menyentuh kelopak merah itu, senyumnya tak pudar tapi gelengan kepalanya membuat Jaehyun mengerutkan dahi.

"Aku tidak seperti itu. Kamu menilaiku terlalu tinggi"

"Tapi…"

"Aku tidak sehebat itu, Jaehyun" tegas Daeyeol lagi.

Jaehyun ingin membantah, mengelak semua perkataan Daeyeol namun ia bungkam saat Daeyeol bangun dari posisinya. 

"Ayo pergi, aku akan mentraktirmu makan"

Mereka kembali meneruskan langkah, dan Jaehyun hanya bisa mengekor patuh.

****

Jaehyun tidak menyangka ia akan jatuh. Menyerahkan hatinya secara cuma-cuma kepada seorang pemuda yang lebih tua enam tahun darinya. Pemuda dewasa yang terlihat biasa namun menyimpan sejuta kejutan di dirinya.

Lee Daeyeol, adalah sebuah kilauan yang Jaehyun tidak dapat hindari. Pria lembut penyayang yang terlalu membuka lebar pintu hatinya hingga berdarah dan tak terselamatkan.

Awalnya Jaehyun mengira pemuda Lee yang bekerja sebagai manager coffee shop langganannya itu sama layaknya pria lain yang ia temui. Tapi ia harus mengakui, semua prasangka awal yang ia punya melebur begitu ia mengenal dekat sosok manager muda itu.

Dan setiap harinya, Jaehyun menemukan bahwa ia punya arti lain dari kebahagiaan. Daeyeol selalu mengajarinya tentang kehidupan, membimbingnya menjadi pribadi yang lebih baik.

Daeyeol shows him that his insecurities aren't his weakness.

Dan pucuk rasa baru itu mulai bermekaran di hati Jaehyun. Menggelitik, namun hangat.

Jaehyun suka membayangkan bahwa setiap sentuhan lembut dan tatapan hangat yang datang dari Daeyeol hanya untuknya, solely for him, tanda bahwa pemuda Lee Itu juga menyimpan rasa untuknya. 

𝐌𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang