=+3+=

5.3K 503 39
                                    

÷Author POV÷

Hal yang membuat seorang Nanami Kento pening selain tingkah istrinya.

"Gochin!"

"[Y/n]-chan!"

Gojou Satoru :v

"Way! Way! Banzai!"

Karena ketika bertemu, keduanya tidak ada bedanya.

Sekarang saja istrinya dan pria albino itu menari-nari dengan riang membentuk lingkaran.

"Ramai ya"

"Hah, seharusnya aku panggil biro pindahan saja"

"Ahaha, sabar ya"

Awalnya Kento ingin memakai jasa pindahan tapi istrinya menolak.

"Punya teman itu dimanfaatin, aku telpon mereka ya"

Kata istri tercintanya :v

Alhasil terpaksa dia meminta bantuan Satoru dan Suguru.

Kedua orang ini teman dan senpai istrinya di SMP dan dia di SMA.

Satoru juga senpai di tempat kerjanya.

Yang merepotkan.

"Gechin impact! Way!"

"Tidak berubah ya", Suguru terkekeh sambil tos denganmu.

"Eh, Yuuchin kok bertatto?"

"Oh, ini kembarannya namanya Sukuna"

Sukuna hanya melirik sekilas terus asyik telponan.

"Sukuchin!"

Sukuna terasa tertohok dengan panggilan itu. "Apa-apaan itu?"

"Nggak suka? Hm...Sukudin!"

"Panggilan konyol!"

"Hahaha, panggil Sukuchin saja!", tawa Satoru.

Dari lingkaran keakraban itu, ada yang terkacangkan :v

Nanami Kento berdehem dan mereka terdiam sejenak menatapnya.

"Kapan beberesnya kalau terus mengobrol?", katanya.

"Maaf pak", jawab yang lain kecuali Sukuna yang bodoh amat.

Dia terseret ke sini oleh si laknat Satoru.

"Bu! Kenchin nggak seru!", istrinya mempoutkan bibirnya.

"Nggak seru Nanamin!", diikuti Satoru.

Pening sudah kepala Kento :v

Kalau dia melihat istrinya mempoutkan bibirnya, terlihat imut.

Kalau Satoru, jijik :v

Rasa ingin menabok 📈

Dan kegiatan beberes rumah sebelum pindahan dimulai.

👓👓👓

÷Reader POV÷

Pindah rumah yey!

Para lelaki kebagian mengemas barang berat.

Sedang aku? "Rebahan dulu kali ya, hehe"

Kemas barang-barang kan gampamg.

Toh tidak terlalu banyak kecuali novel-novel milikku yang ada ribuan hiks :'

Jadi seorang novelis lumayan menyenangkan!

Ah, kecuali dikejar oleh editor cih.

"Oh! Benar juga!"

Aku ke lantai bawah untuk menemui Gochin.

Dulu aku memanggilnya Satochin tapi Kenchin tidak suka aku memanggil pria lain dengan nama kecilnya.

Aw, makin sayang!

"Gochin~"

"Hm?", lagi angkat kursi.

"Mau lakukan hal yang menarik tidak?"

"Mau dong!"

"Ikut aku ke halaman belakang"

Membuatkan hadiah salam perpisahan untuk ibu-ibu komplek sini yang menyebalkan.

Aku membuatnya dengan Gochin.

"Kapan dikasih?"

"Tengah malam nanti, depan rumah mereka karena kami akan berangkat pagi"

"Huhehe, mantap"

"Lamgsung bom shakalaka nanti begitu dibuka, hehehe"

Sebelum kembali ke kegiatan masing-masing aku tos dengannya.

Aku kembali ke kamar di mana ada Kenchin yang sedang beberes.

"Oh, Kenchin"

"Kenapa belum dibereskan?"

"Ini mau kubereskan, aku habis buat hadiah untuk tetangga"

"Mau dikasih sekarang?"

"Nanti kukasih sendiri, beres-beres saja dulu"

Aku duduk di sebelahnya.

Melipat baju ke koper.

Menata barang-barang yang akan dibawa sebelum rumah ini dijual.

Aku menata barangku di kardus.

Cup.

"Eh?", sampai Kenchin mencium pipiku. "Kenapa? Kau ingin?"

"Iya", dia mencium bibirku.

"Ada yang lain, jangan sekarang"

"Pintunya sudah kamu tutup"

"Bukan, bagaimana kalau ajak mereka join?"

Dan itu sebuah kesalahan yang kuucapkan.

Sedetik kemudian demgan gerakan cepat.

"Aahh~!"

Dia langsung memasukkan miliknya tanpa basa-basi. "Bercandamu keterlaluan, [y/n]"

"Maaf kan bercandaahh~"

"Sst, pelankan suaramu"

Sial, dia langsung main kasar.

👓👓👓

÷OMAKE÷

You: makasih ya sudah bantu *senyum manis menutupi ruam*

Satoru: ih, nggak dibayar males

You: mamam nih voucher kadaluwarsa *tebar voucher*

Suguru: kabari ya besok

(Then :v)

Sukuna: bajingan! Sudah disuruh, nggak dibayar, mereka malah asik-asik!

Suguru: kenceng banget suaranya

Satoru: Nanamin lagi ganas

(In home)

You: wah langsung tidur *lirik Nanami* ehehehe *ambil spidol*

My Freak WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang