=+6+=

4.1K 393 29
                                    

÷Author POV÷

"Tadaima"

Hening nan sepi.

Tidak ada sambutan apapun.

Nanami Kento mulai curiga.

Ke mana gerangan istrinya?

"Tumben belum pulang, tadi bilangnya ke penerbit"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumben belum pulang, tadi bilangnya ke penerbit"

Duduk di sofa setelah melepas dasi.

"Seharusnya tadi kujemput saja"

Jemari panjangnya menari di atas layar ponsel pintarnya.

Mencari kontak nomor istrinya.

Tidak biasanya istrinya mengikari janji.

Istrinya bilang, hanya sebentar ke penerbit itu pun bilangnya saat jam makan siang.

Sekarang sudah malam hampir larut, istrinya belum pulang.

Biasanya istrinya akan bilang jika telat.

Nada sambung terdengar berbaring dengan nada dering khas milik ponsel istrinya.

"Dia lupa bawa?"

Kento memutuskuan mencari sumber suara tersebut.

Dari kamar mandi.

Ia membuka pintunya, dimatikannya telponnya setelah matanya menangkap bentukan ponsel istrinya.

Ia buka pintu kaca berembun perlahan.

Terlihat istrinya tertidur di bathtub.

Kento mendengkus, ulasan senyum tipisnya mengembang.

"Kamu bisa masuk angin kalau tidur di sini"

Dilipatnya lengan kemejanya hingga ke atas siku.

Diangkatnya perlahan tubuh istrinya dan membalutnya dengan handuk kering.

Mengantarnya ke kamar tidur mereka.

"Ngh~"

"Ssh~"

"Kenchin? Sudah pulang?", katamu sembari mengucek matamu.

"Baru saja, kamu ketiduran di bath tub lagi"

"Hoam~ sekarang aku lapar"

Obrolan ringan sembari Kento memakaikanmu baju tidur.

Muka setengah sadarmu terlihat menggemaskan di mata Nanami Kento.

"Udah makan?", tanyamu.

"Aku buat sendiri saja nanti"

"Pesan saja, Kenchin pasti capek"

"Ya sudah", elusan Kento lbut di kepalamu. "Kamu mau makan apa?"

"Kamu ehehe~"

Katakan hai pada kursi roda :v

My Freak WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang