=+9+=

2.8K 269 21
                                    

÷Reader POV÷

"Aku berangkat ya"

"Gochin belum datang kenapa mau duluan?"

Nggak mau pergi dulu, biarin Gochin ke sini dulu.

Aku peluk pinggangnya erat.

Pinggang sexynya, rawr~

Kenapa ngebet banget pergi sih?

"Hah, baiklah"

"Yes! Sayang Kenchin! Ndong!"

"Ha'i, ha'i"

Dada bidang suamiku memang paling top muhehehe~

Dia akan pergi ke rumah sakit lain, tempat teman masa kecil Yuuchin dirawat.

Kasihan sekali.

Aku baca sedikit berkasnya, tapi yah sedikit kurang mengerti.

Tidak, banyak yang tidak kumengerti hehe.

Sukuchin sampai depresod begitu berarti keduanya punya hubungan?

Kawaisou...

"Nonton tv dulu"

"Iya, iya"

Duduk dipangkuan Kenchin yey~

Isengin ah hehe~

Aku cium pipinya awalnya.

Dia terkejut, mukanya yang meemrah itu aku suka.

Selanjutnya, kucium kening, hidung, pipi kirinya, leher baru bibir.

"Hehe~"

Aw, dia malu manisnya~

Aku hanya mau berduaan saja sebentar sebelum dia pergi.

"Giliranku"

"Geli~"

Sekarang gantian dia yang menciumku.

Wajahku diabsennya, leherku pun bernasib sama.

Geli rasanya tapi aku menyukainya.

Kenchin selalu berlaku gentle.

"Hihi, geli~"

"Kamu yang mulai"

"Lagi dong"

"Kamu ini"

Paling geli saat dia bersandar di dadaku.

Hm, empuk kali ya?

Nafasnya hangat, aku suka.

Aku mencium puncak kepalamya.

Shampoonya wangy wangy.

"Aku mau juga dong dicium"

Reflek aku dan Kenchin menoleh ke arah suara.

"Hai, hehe", Gochin!

"Gojou-san masuk dari mana?", gawat kalau Kenchin ngamuk.

"Aku sudah bel lho karena tidak ada jawaban aku lewat pintu geser halaman kalian. Bu~ bermesraan malah, aku juga mau tahu~"

👓👓👓

÷Author POV÷

"Jangan aneh-aneh di rumah"

"Iya, nggak aneh-aneh kok, aku kejar deadline cih"

Dahimu dikecupnya sayang sebelum pergi.

My Freak WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang