The End of The Nightmare

3.3K 362 60
                                    

Laviona menatap Dewa Kematian di depannya. Tepat setelah ia menyambut uluran tangan sang dewa, Laviona merasakan tubuhnya begitu ringan bak bulu angsa. Lantas ia menyadari, dia tidak lagi berdiri di tanah, melainkan melayang di udara hingga nampak jelas keadaan di bawah sana di mana mayat-mayat bergelimpangan, seolah tubuh-tubuh itu tidak berharga.

Laviona menunduk menatap ke bawah. Dari semua itu, pandangannya jatuh pada tempatnya semula, ketika Dewa Kematian pertama kali menampilkan diri di depannya.

Senyum tipis Laviona terbit kala ia melihat dirinya sendiri di bawah sana. Tubuhnya. Terbaring dengan kepala bersandar di pundak Keyzaro. Laviona seolah-oleh melihat dirinya yang tertidur bersama lelaki itu. Dan entah mengapa, itu begitu sejuk dipandang.

Ternyata begini rasanya kematian.

Kematian ... satu-satunya yang membuat Keyzaro dan Laviona memiliki kesempatan berada pada titik yang sama, posisi yang sama, dan tujuan akhir yang sama. Kematian yang membuat Keyzaro dan Laviona tidak tampak menyedihkan bersama, malah terlihat begitu damai.

"Aku senang kau percaya padaku."

Dewa Kematian bersuara, membuat Laviona mendongak menatap kembali padanya. Keningnya berkerut pertanda tidak mengerti.

"Ada hal yang sengaja tidak kukatakan padamu sebelumnya. Hal yang memang tidak boleh kuberitahu untuk mengujimu, apa kau hanya layak, atau sangat layak-karena meski kau menolakku kau tetap terhitung layak."

Laviona semakin heran. "Maaf, aku tidak mengerti," ucapnya.

"Hadiah yang sebenarnya bukanlah kematian belaka," ucap Dewa Kematian. "Hadiah yang sebenarnya adalah kehidupan yang baru."

Nightmare [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang