3. The Princess

3.4K 592 1
                                    

"The only thing pradictable about life is it's unpredictability."

(Remy - Ratatouille)

__________

Hampir satu tahun sudah berlalu sejak Ratu Cana membawa Laviona ke istana, bercerita dengan antusias bagaimana Laviona menyelamatkan nyawanya dari cengkraman maut, lalu mengangkat Laviona menjadi Putri Kerajaan Kanelitte di hadapan publik bersamaan dengan diangkatnya Pangeran Edzhar sebagai pengganti Raja sebelumnya.

Berita mengenai dirinya pun dengan cepat menyebar hingga ke kerajaan-kerajaan lain. Hanya dalam sekejap, Laviona dikenal dengan kecantikannya. Bahkan sudah banyak sekali pinangan-pinangan yang sampai kepadanya.

Laviona tak pernah menduga kedatangannya akan disambut sebaik ini. Ia bahkan sempat berfikir bahwa semua orang akan membencinya karena dianggap menggantikan putri sebelumnya, Putri Savanna.

Tapi melihat bagaimana Ratu Cana yang memperlakukan Laviona seperti anak kandungnya sendiri, juga Raja Edzhar yang menganggap Laviona sebagai adiknya, membuat hati Laviona sedikit terobati.

Tapi bukan berarti semua ini menyenangkan bagi Laviona. Semua tidak akan menjadi baik-baik saja sampai setidaknya ia mendengar kabar bahwa Keyzaro masih hidup.

***

"Putri Laviona Le Inz Kanelitte."

Laviona balas menunduk singkat pada tamu dari Kerajaan Zebulun begitu ia tiba di lantai dasar istana.

Seorang pemuda yang Laviona yakini sebagai Pangeran Zarel mengulurkan tangannya yang langsung di sambut oleh Laviona. Pangeran Zarel tersenyum hangat lalu mengecup sekilas punggung tangan Laviona sebelum perempuan itu kembali menarik tangannya ke samping badan.

"Suatu kehormatan boleh bertemu dengan anda, Putri," ucap Pangeran Zarel.

Laviona hanya balas tersenyum seadanya. "Suatu kehormata juga bagi saya bisa bertemu dengan anda."

"Mari. Berikan kami kehormatan untuk menjamu anda sekalian." Usai mengatakan demikian, Ratu Cana berlalu dari sana menuju ruang perjamuan dan diikuti oleh Raja Edzhar dan Laviona yang berjalan berdampingan serta keluarga Kerajaan Zebulun.

"Laviona."

"Iya, Yang Mulia?" Laviona menjawab panggilan Raja Edzhar dengan hormat.

Raja Edzhar menghela nafasnya. "Apa kali ini kau akan menerima lamarannya?"

Hening sejenak sebelum Laviona menjawab, "Selama ini masih sebuah lamaran dan bukan perjodohan, mungkin saya akan selalu menolaknya."

***

Laviona duduk termenung di dekat jendela perpustakaan istana. Buku yang ia genggam sudah sejak tadi selesai ia baca namun tidak ada niat sama sekali untuk mengembalikannya untuk sekarang.

Di saat seperti ini, saat di mana hanya ada ia seorang, sendirian, Laviona selalu merasa Keyzaro ada di dekatnya. Perasaan seolah ada tangan halus seperti bulu angsa yang menyentuh kulitnya bagai tangan hantu itulah yang membuat Laviona selalu merasa tenang.

Menciptakan ilusi bahwa Keyzaro masih ada dan duduk di sebelahnya lalu menepis jauh-jauh pikiran bahwa kekasihnya itu sudah mati adalah satu-satunya yang mampu membuat pikiran Laviona terasa lebih baik.

"Laviona."

Laviona tersentak mendengar panggilan itu. Ia segera bangkit berdiri dan menunduk hormat sekilas pada Raja Edzhar yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya.

Nightmare [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang