"When you find out who you are, you find out what you need."
( Mama Odie - The Princess And The Frog)
__________
Laviona mengerjap perlahan. Ia tahu ini masih terlalu pagi terbukti dari suasana yang sangat hening. Belum seorangpun terbangun selain orang-orang yang mendapat bagian jaga sepanjang malam.
Laviona bangkit berdiri. Ia berjalan keluar dari tenda dan langsung disambut oleh dinginnya udara pagi hari yang menusuk tulang. Hal yang selalu terjadi di Hutan Edhellor adalah kabut tebal di pagi hari.
Laviona mengambil nafasnya dalam-dalam. Matanya terpejam mendengarkan dengan instens suara-suara hewan hutan dan kicauan burung. Merasa dirinya terpanggil, Laviona seolah bisa mendengar segala jenis suara di hutan ini.
Lalu saat matanya membuka, Laviona tersenyum menatap ke arah utara Hutan Edhellor.
***
Laviona sudah melangkah cukup jauh. Suasana hutan yang semula hening dan hanya diisi suara serangga serta kicauan burung, kini lebih ramai seiring langkah Laviona yang terus melangkah ke utara Hutan Edhellor.
Suara dengusan dan geraman pelan terdengar. Seolah ada banyak makhluk buas menunggu di ujung sana. Laviona biasanya akan mudah meringsut mundur jika mendengar suara seperti itu. Namun kini entah mengapa, semakin jelas suara itu, semakin terasa debaran senang dalam diri Laviona.
Lalu langkah Laviona terhenti mendapati bukit batu tinggi nan curam kini sudah berada di depannya. Bukit itu dipenuhi lumut dan berbagai jenis tumbuhan menjalar lainnya. Anehnya, saat Laviona mendekat, sulur-sulur tumbuhan yang melekat di dinding batu bukit perlahan bergerak ke arah berlawanan dari tempat Laviona berdiri. Saat itulah terlihat dengan jelas mulut gua yang dilindungi oleh tumbuhan-tumbuhan itu.
Laviona mengernyit melihat batang-batang sulur tumbuhan itu cukup tebal dan berduri. Bukankah itu artinya tempat ini memang dengan sengaja dilindungi? Tapi mengapa kedatangan Laviona seolah disambut dengan baik?
Tidak, tidak. Tentu Laviona tahu bahkan walau ia dapat berkomunikasi dengan alam, dirinya tidak akan bisa dengan mudah diterima seperti ini jika suatu tempat memang sudah dimantrai sihir khusus.
Iya, tempat ini dinaungi oleh sihir, dan Laviona sadar akan itu.
Tak ingin lebih lama berdiam diri, Laviona melangkah memasuki mulut gua. Ia sedikit tersentak saat sulur di mulut gua belakangnya menutup kembali. Tapi Laviona tak ambil pusing dan terus melangkah masuk. Toh ia yakin akan bisa keluar nantinya semudah ia memasuki tempat ini.
Semakin Laviona melangkah ke ujung gua, cahaya di ujung sana semakin jelas. Dan pada detik pertama perempuan itu tiba di sana, Laviona terperangah takjub.
"Siriande," gumamnya.
Saat ini, jelas terpampang di depan Laviona berbagai makhluk besar yang masih tertidur dengan tenang. Tempat inilah asal dari semua suara dengkuran halus yang Laviona dengar sebelumnya.
Laviona kembali melangkah maju. Membiarkan cahaya terang tempat ini menyinari tubuhnya secara langsung.
Seingat Laviona, ini adalah pertama kalinya ia melihat naga. Naga yang begitu banyak. Bahkan tak jarang naga-naga lainnya yang tidak tidur, terbang melintas di atas sana. Bukan hanya naga, tapi ada banyak binatang-binatang Athush lainnya di sana.
Laviona mendongak, penasaran dengan tempat ini yang begitu terang tidak seperti keadaan di luar yang ditutupi kabut tebal. Ia lagi-lagi terperangah kagum melihat seolah ada dinding kristal yang menaungi tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare [Completed]
Fantasy[Fantasy-Romance-Familyhood] (Not a Horror Story) ||Follow sebelum membaca ya, guys. Terima kasih^_^|| __________ Laviona hanyalah gadis desa yang melarikan diri ke sebuah hutan saat seisi rumahnya dibantai habis. Ia hanyalah gadis lemah yang bertem...