21. Aquaxythm

1.7K 321 13
                                    

“I’d rather die tomorrow than live a hundred years without knowing you.”

(John Smith - Pocahontas)

__________

Lengkingan naga terdengar nyaring tak lama setelah Leavos memanggil makhluk dengan nama Brolyx tersebut. Suaranya yang semula jauh semakin mendekat hingga suara tubrukan dengan tanah menghentikan lengkingan suaranya.

BRUKHS!

Brolyx jatuh terjengkang.

"Pendaratan yang selalu mengesankan." Leavos memutar bola matanya mencibir.

Brolyx mengaum pelan, terkesan mengeluh dan kesal sebelum kemudian bangkit berdiri dan menggelepar.

"Brolyx kau tahu harus apa," tukas Ernoch.

Keyzaro menegak. Matanya memincing curiga dan menatap pada seekor naga abu-abu yang baru mandarat itu dengan waspada.

"Ayah jangan!" seru Leavos sekali lagi.

"Ini ada ap---"

"GRHAAAAA!!"

Laviona tersentak dan mematung dengan mata terbelalak. Jantungnya berdetak dengan cepat menyaksikan pemandangan di depannya.

"AYAAAHH!!" raung Leavos frustasi. "Tega sekali ayah."

Laviona tercekat, tak mampu berkata-kata. Ia berjalan mendekati Keyzaro perlahan. Tangannya terangkat hendak menyentuh wajah laki-laki itu penuh keraguan. Lalu kulit halus pipi Key menyentuh telapak tangannya. Saat itulah Laviona tak lagi mampu menahan senyumnya.

Bruk!

Laviona menubrukkan dirinya memeluk Keyzaro erat-erat. Menikmati kembali tubuh bersuhu hangat itu dalam pelukannya.
"Kau kembali," lirihnya.

Key masih bergeming di tempatnya, mencerna segala sesuatu yang terjadi. Tubuhnya yang terasa memberat, embusan angin di tempat ini, detakan jantungnya, kemudian pelukan Laviona.

Sebuah tawa pelan yang amat samar kemudian meluncur. Key menunduk dan balas memeluk Laviona erat-erat, merasakan tubuh ramping itu yang sudah sangat lama sejak terakhir kali ia dekap seperti ini. Hatinya mengangat. Dikecupnya puncak kepala perempuan itu lembut seraya mengusap surainya.

Laviona mendongak menatap Key tidak percaya. Wajahnya tidak lagi sepucat sebelumnya. "Astaga. Aku merindukanmu."

Key balas tersenyum tipis. Diilusnya lembut pipi Laviona kemudian mengecup pelipisnya singkat.

"Ayah..." Leavos melangkah mundur dan memalingkan wajahnya dramatis, tidak tahan melihat adegan romantis di hadapannya.
"Ayah membuat jodohku semakin sulit digapai."

"Terima kasih. Aku berhutang padamu." Keyzaro tersenyum berterima kasih pada Ernoch.

Di sisi lain, Mal mengernyit, sedikit tidak senang. Ia kemudian menarik lengan Laviona menjauh dari Keyzaro dan memposisikannya di sisi kanan sehingga Key yang berdiri di sebelah kiri Mal tidak bisa menyentuhnya.

"Bukankah ini berarti memperkuat tubuh aslinya?" Malachy pun menyuarakan isi kepalanya sebelum Laviona sempat memprotes perbuatan yang ia lakukan.

"Apa?"

"Tubuh asli Keyzaro. Bukankah dengan membuatnya memiliki tubuh sendiri yang baru membuat tubuh lamanya yang tak berjiwa semakin kuat?" tanya Malachy.

Ernoch menggeleng pelan.
"Tentu saja tidak karena bangsa Aleafys tersembunyi," jawabnya.

Mal mengernyit tidak mengerti. "Maaf?"

Nightmare [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang