ARESA 05

9.8K 494 9
                                    

Pagi ini SMA matahari di hebohkan dengan Ares yang berkelahi dengan siswa kelas XII MIPA 1

Masih ingat dengan Riza, Yap siswa yang tidak sengaja melemparkan bola basket ke kepala Safira

BUGH

BUGH

BRAK

"A-Ampun uhukk....uhukk....res
Gua m-minta uhukk...maaf" ujar Riza terbatuk-batuk

Seakan tuli, Ares masih saja memukuli Riza membabi buta.
Sedangkan Riza hanya pasrah

"ARESS STOP" teriak gadis yang tak lain adalah Safira, Safira datang dengan wajah panik yang ketara,dan nafas yang ngos ngosan, karna berlari.

Memang, seharusnya Safira di rawat tiga hari di rumah sakit, namun baru dua hari Safira sudah merengek meminta pulang.

Ares berhenti memukuli Riza, membalikkan badannya, lalu berlari ke arah gadisnya dan tanpa aba-aba Ares menubruk tubuh mungil itu, menyimpan kepalanya di ceruk leher Safira.

Dan itu semua tidak luput dari perhatian siswa siswi.

Safira membalas pelukan Ares, lalu mengusap punggung tegap itu dengan sayang

"Udah ya,dia bisa mati, lagian gua gak apa apa kok"

Ares hanya bergumam tidak jelas,lalu melepaskan pelukannya dan menarik Safira dari kerumunan menuju ke kantin.

***

"KIW KIW MISI WOI ADA PASUTRI MAU LEWAT!!" teriak Bima, ketika melihat ketua mereka menggandeng kekasihnya, jarang sekali bukan?

Ares duduk, di ikuti Safira di sampingnya.

"Mau makan apa?" Tanya Ares

Safira tersenyum "seblak, sambelnya banyakin ya"

Ares diam, yang benar saja, sehabis sakit langsung memakan seblak?

"Minum?" Tanya Ares lagi

"Es jeruk"

Ares mengangguk, lalu tersenyum miring.

"Bim, pesenin" ucap Ares menunjuk Bima yang sedang menggoda Dewi

Jangan heran, kenapa ada Dewi dan Dira di meja CUERVO GENG, itu karna Dira adalah pacar dari seorang Alvaro Negredo.

"Pesen apaan bos!?" Tanya Bima

"Nasi goreng satu, batagor satu sama air putih"

"Ohh ngoke-"

Safira yang mendengarnya langsung angkat bicara dan memotong ucapan Bima

"Engk!! Gua mesen seb Hmmh"

Ares langsung membekap mulut Safira menggunakan tangannya,lalu tangan satunya lagi mengeluarkan uang dua ratus ribu untuk Bima

Bima tersenyum sumriang, lalu pergi dari sana dan mulai memesan makanannya.

Ares melepaskan tangannya dari mulut Safira

Safira memberengut "tangan Lo bau,abis nyebok Lo ya"

"Iya"

"Iyuhh jijik bngt sih Lo, lagian nih ya gue gak mesen itu,gue maunya seblak, tau ga sih ihh, S.E.B.L.A.K.!! tau gitu gue mesen sendiri aja" Ucap Safira

Alvaro terkekeh "Ares itu perhatian,mangkanya dia gamau Lo makan makanan yg ga sehat"

Safira memberengut,walau tak ayal bahwa hatinya berbunga bunga, astaga Safira hanya berharap bahwa kebahagiaan ini permanen.

ARESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang