ARESA 23

7K 390 42
                                    

Hallo aku kembali
Siapa nih yang udah nunggu ARESA update?

Sebelum baca,jangan lupa vote yaa!!

Happy reading fren

***

Ares berlarian di koridor dengan tergesa gesa.

Tadi saat sedang beristirahat di kantin bersama para sahabat nya, tiba-tiba ponsel di saku Ares berdering,lalu terdapat nomor atas nama rumah sakit dan di kabarkan bahwa keadaan Safira menurun.

Dengan cepat Ares berlari menuju parkiran meninggalkan teman temannya yang menatap bingung Ares.

Sesampainya di parkiran Ares langsung mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi,tidak peduli makian dan umpatan pengendara lain.

Hingga beberapa menit,Ares sampai di rumah sakit, Ares bejalan denga langkah besarnya menuju ruang rawat Safira

Tepat saat dirinya sampai dokter mika keluar dari ruang rawat Safira

"Gimana dok?" Tanya Ares dengan nafas yang tidak beraturan karna berlari

Dokter mika menghela nafas "mari berbicara di ruangan saya" ajak dokter mika, Ares menurut berjalan mengikuti dokter mika.

Sesampainya di sana Ares duduk di depan meja dokter mika

Dokter mika mengeluarkan map dari lacinya, memberikannya kepada Ares yang sedang menyerngit dahi

"Ini—" Ares menggantung ucapannya

"Data check up Safira tiap Minggu" jelas dokter mika

Ares menyerngit dahi,apa Safira memiliki penyakit serius? Pikir Ares

Ares membuka map itu,lalu membacanya dengan seksama. Raut terkejut terlihat di wajah tampan itu.

"Dok jadi safira—"

"Iya pasien memiliki penyakit anemia yang di deritanya dari kecil. Saya dan tim medis sudah menyarankan untuk transplantasi sumsum tulang namun pasien tidak mau. Faktor utamanya karena operasi itu tidak ada kemungkinan untuk tidak gagal." Jelas dokter mika

Ares bungkam,bibirnya kelu untuk mengeluarkan satu kata saja

"Dan kini kondisi pasien turun drastis"

Dokter mika menghela nafas berat "pasien koma" lanjut dokter mika

Emapat huruf satu kata itu membuat badan Ares beku di tempat, bibirnya kelu untuk berbicara, otaknya berkelana kemana mana

Hingga beberapa menit, Ares beranjak

"Terima kasih ya dok,saya permisi" ujar Ares,lalu keluar dari ruangan dokter mika
Berjalan tergesa menuju ruang rawat Safira

Ares masuk, hal pertama yang dirinya lihat adalah Safira dengan alat alat penunjang kehidupan di berbagai tubuhnya.

Ares duduk di kursi yang tersedia, meletakkan map yang dirinya pegang di atas nakas.

ARESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang