ARESA 21

6.8K 387 10
                                    

Hallo aku kembali
Siapa nih yang udah nunggu ARESA update?

Sebelum baca,jangan lupa vote yaa!!

Happy reading fren

***

Sudah seminggu, semuanya tidak berubah,masih sama

Entah bagai mana lagi cara Safira untuk menyakinkan Ares bahwa dirinya tidak berbohong.

Tetapi semuanya sia sia,bahkan kedua sahabatnya pun tak percaya.

Safira merasa semuanya semakin menjauh untuk di gapai.

Safira menghela nafas panjang, semuanya hampa.

Saat kembali dari kantin tadi dirinya langsung berjalan ke lapangan indor, melihat Ares dan timnya yang sedang tanding basket

Safira duduk di tribun, tersenyum saat melihat Ares kembali memasukkan bola basket itu ke dalam ring.

Tak lama pandangan Safira mengarah kepada kedua sahabatnya,ehm ralat mantan sahabatnya.

Safira menjadi ingat saat dirinya menonton pertandingan Ares antar sekolah bersama kedua sahabatnya

Safira kembali menghela nafas panjang

Hingga beberapa menit, pertandingan selesai, Ares menepi bersama para timnya

Lalu Safira berdiri,turun dari tribun menuju Ares

Sesampainya di sana Safira terseyum,menyodorkan botol minum kaca kepada Ares

"Ini buat kamu" ujar Safira

Ares menoleh,diam menatap Safira dengan tatapan dingin

"Gak perlu" balas Ares cuek

Safira menarik tangan Ares,meletakkan botol itu, namun dengan cepat Ares menghempaskan botolnya. Membuat botol itu terjatuh dan pecah berkeping-keping

Safira kaget,begitupun dengan orang-orang yang ada di sana

"LO NGERTI GAK SIH!? GAK PERLU!" Bentak ares

"Aku cuma mau ngasih ini,apa salah?" Balas Safira

"GAK TAU DIRI!" Teriak Ares,lalu pergi dari sana,

"Lagian gak tau malu banget"

"Najis sih"

"Sok banget anjir"

"Kasian sih"

Banyak sekali bisik bisik yang Safira dengar.

Ketika Safira ingin beranjak, seseorang mendorongnya, membuat Safira jatuh terduduk tepat di mana pecahan kaca itu ada

Serpihan kaca menancap di sikut dan tangan Safira

"Akhh" ringis Safira

"Mangkanya,jangan gangguin cowok orang" ujar seseorang yang tak lain adalah Bianca

Safira berusaha berdiri

"Itu cowok gua,Lo cuma di jadiin selingkuhan doang bi,sadarr!" Ujar Safira

Bianca geram,tentu saja

Lalu tangan Bianca terangkat untuk menampar Safira,namun sebelum itu terjadi

Sebuah tangan kekar menahan tangan Bianca

"Berani nyentuh dia,Lo mati" ujar Aksa

Bianca menepis kasar tangan Aksa,lalu menunjuk Safira

ARESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang