ARESA 11

6.5K 378 18
                                    

Hallo aku kembali
Siapa nih yang udah nunggu ARESA update?

Sebelum baca,jangan lupa vote yaa!!

Happy reading fren

***

'Terkadang apa yang kita miliki,tidak selamanya kita genggam. Simpelnya gini ketika kamu menggenggam kuat pasir, pasir itu perlahan akan berjatuhan karna genggaman kamu'
-Aluna-

'lelaki sejati itu gak pernah main tangan sama perempuan.'
-Aluna-

***

Sudah lima hari Safira dirawat di rumah sakit ini dan sudah lima hari  pula ares tidak menemuinya.jika Safira bertanya pada Dewi atau dira,pasti jawaban mereka akan sama .seperti ini misalnya

"Besok ya Ares kan lagi latihan basket. nggak ingat nanti di SMA kita bakalan tanding?"

Besok,besok,besok dan besok selalu seperti itu.

Jika ares tidak ingin menemuinya kenapa mereka berbohong kepada dirinya, kenapa mereka tidak jujur saja jika ares memang benar-benar tidak ingin menemuinya.

Kadang Safira berfikir jika ares tidak lagi peduli padanya, atau bahkan memang tidak pernah peduli padanya.

Seminggu ini silfara tidak pernah absen untuk menjenguknya,bahkan silfara rela melakukan pekerjaan kantornya di ruangan Safira

Seperti saat ini, saat ini silfara sedang duduk di sofa dengan laptop di tangannya,dan jangan lupa kaca mata yang bertengger manis di hidung mancungnya

"Mah" panggil safiraa

Silfara menoleh, meletakkan laptopnya lalu berjalan ke arah brankar Safira

"Kenapa hmm?" Tanya silfara

"Aku kapan pulang?"

"Dua hari lagi,tinggal masa pemulihan"

"Soal penyakit aku—"
Safira menggantung ucapanny

Silfara melepas kaca matanya lalu menghela nafas berat

"Kamu pasti sembuh sayang, percaya sama mama,anak mama kan kuat!" Ujar silfara menyemangati

"Tapi kalo misalnya—waktu aku gak lama lagi,mama sering sering ke makam aku ya"

"Stttt kamu kok ngomong gitu sih sayang?"

Safira tersenyum "aku bakal nunggu mama di surga,dan mama gak boleh kesana sebelum waktunya"

Silfara memeluk anaknya, air matanya jatuh.

Ibu mana yang kuat melihat anaknya rapuh?
Ibu mana yang kuat melihat anaknya kesakitan?
Ibu mana yang kuat melihat anaknya hancur?

Tidak ada

Sama seperti silfara, dirinya juga merasakan apa yang dirasakan Safira

"Gak akan ada yang ninggalin mama,dan gak akan ada yang ninggalin Safira" ujar silfira

"Termasuk mama?"

"Ya,termasuk mama sayang"

Safira melepaskan pelukannya, terseyum hangat kepada sang ibunda

"Aku beruntung,sangat sangat beruntung memiliki mama" ujar Safira

Silfara terseyum,walau tak ayal air matanya berjatuhan

ARESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang