ARESA 30

7.6K 351 111
                                    

Hallo aku kembali
Siapa nih yang udah nunggu ARESA update?

Sebelum baca,jangan lupa vote yaa!!

Happy reading fren

***

Matahari menyinari bumi,cahanya memasuki celah celah jendela kamar Safira, Ares membuka matanya,lalu menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

Tangannya meraba kasur di sebelahnya, kasurnya kosong, dengan cekatan Ares duduk lalu melihat keseliling, sekilas ingatan kembali pada otaknya

"Saf?" Panggil Ares

Tak ada jawaban

"SAFIRAA!!" teriak Ares, masih sama

Karna tidak ada jawaban Ares segera berdiri memakai kembali baju baju yang berserakan dengan cepat, lalu mulai turun ke bawah untuk mencari Safira

"SAFIRA!" nihil tidak ada jawaban sama sekali,

Ares kalang kabut,mencari Safira di sisi rumah namun tak juga ketemu

"Maaf saf" ujarnya lirih

Ares segera membuka ponselnya,lalu mendieal nomor Safira untuk menelponnya, namun nomornya tidak aktif,

Lalu Ares keluar rumah Safira,menjalankan motonya menuju markas.

***

Di bawah guyuran shower seorang gadis dengan pakaian lengkap yang sudah basah ,menangis sejadi jadinya

Safira, meratapi nasibnya

"Mah Hikss maafin Safi hiksss"

Safira benar benar hancur sekarang,dirinya kotor dan hina,Safira gagal menjaga diri

Hingga tiba-tiba ide buruk terlintas di otak cantiknya

Safira beranjak mematikan shower, lalu mengisi bathtub dengan air hangat. Setelahnya Safira berjalan keluar kamar sang ibunda, mencari gunting yang ada di atas nakas, lalu tersenyum tipis

Safira kembali, lalu segera memasukkan tubuhnya kedalam bathub tanpa melepas pakaiannya

Mengangkat gunting itu,dan mulai menggoresi tangannya dari atas hingga bawah, namun sebelum mengenai urat nadi, pintu kamar mandi terbuka menampilkan wajah aksa dengan mata membulat sempurna

Aksa maju terlihat wajah Safira yang telah pucat, dan air yang berubah menjadi warna merah pekat

"S-Saf! Lo apaan sih, sini guntingnya!!" Bentak Aksa dirinya khawatir sekarang

Safira tersenyum manis,lalu dengan cepat menggores nadinya sendiri hingga matanya tertutup dan gunting yang berlumuran darah itu terjatuh

"SAFIRA!!" Tentu Aksa syok,lalu dengan cepat Aksa mengangkat tubuh mungil Safira dan memvawanya u tuk kerumah sakit menggunakan mobil.

***

Aksa mondar mandir di depan UGD yang menangani Safira

Ada kedua sahabatnya juga, karna tadi Aksa mengabari Dira dan Dewi untuk kerumah sakit, hingga tak beberapa lama
Seorang dokter keluar dari ruang UGD

Aksa maju mendekati sang dokter wanita paruh baya

"Gimana dok?" Tanya Aksa

"Syukurlah Safira cepat di tangani jadi kami bisa menyelamatkan denyut nadi nya" ujar sang dokter

Helaan nafas lega mulai terdengar.

"boleh di jenguk kan dok?" Tanya Dewi 
Dokter wanita itu mengangguk, setelahnya pergi saat mengucapkan kata 'permisi'.

ARESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang