ARESA 22

6.6K 352 11
                                    

Hallo aku kembali
Siapa nih yang udah nunggu ARESA update?

Sebelum baca,jangan lupa vote yaa!!

Happy reading fren

***

Malam ini Ares duduk di bangku balkon kamarnya,sambil menyesap batang nikotil yang dirinya beli.

Pandangan Ares lurus menatap langit dengan tatapan kosong.

Seharusnya Safira tidak menyelamatkan dirnya, seharusnya Ares tidak membentak Safira,seharus Ares mencagah Safira untuk pergi.

Seharusnya, seharusnya dan seharusnya.

Entah lah kali ini Ares benar benar merasa bersalah, jika boleh,Ares ingin mengulang semuanya dari awal.

Mencintai Safira tanpa menyakitinya.

"Maafin gua ya saf. Gua emang brengsek,dan si brengsek ini pengen Lo tetep ada di sisinya." Guman Ares

***

Malam ini, ruang rawat Safira sudah sepi,anggota inti CUERVO GENG sudah pulang untuk beristirahat.

Ceklek

Tiba-tiba pintu ruang rawat Safira di buka, menampilkan sosok pria paruh baya yang masih gagah dengan balutan jas formalnya.

Pria paruh baya itu masuk,duduk di atas bangku yang sudah di siapkan di samping brankar Safira

Lalu mengenggam lembut tangan mungil Safira dengan tangan besarnya.

Pria itu menghela nafas berat

"Hai anak papa, gimana kabarnya?. Maafin papa ya, papa memang brengsek." Menolong pria itu

Cairan bening jatuh dari pelupuk matanya

Pria itu mengecup lembut tangan Safira,

"Papa minta maaf ya belum bisa jadi papa terbaik buat Safira, tapi papa janji bakal selalu ada buat Safira"

Setelahnya pria itu menghapus pelan air matanya,berjalan keluar untuk keruangan dokter

Sesampainya di sana,pria itu duduk di hadapan dokter mika

"Selamat malam pak,ada yang bisa saya bantu?" Tanya dokter mika ramah

"Saya boleh tau ke adaan Safira?" Tanya pria itu

"Maaf, kalo boleh tau bapak siapanya Safira?" Tanya dokter mika

"Ayahnya"

Dokter mika mengangguk,lalu mengeluarkan dokumen dari lacinya

"Ini,jadwal check up rutin Safira,jika bapak ingin tau ,bapak bisa membacanya di sini."

Pria itu mengambil map berwarna hijau, membukanya dan membacanya dengan seksama.

Hingga beberapa menit, cairan bening itu jatuh kembali, pria itu menghapus air matanya

"Jadi kondisi Safira sekarang?"

"Jika sekarang kondisi Safira melemah, akibat kecelakaan tadi siang membuat pasien kehilangan banyak darah" jelas dokter mika

"Golongan darahnya apa dok?"

"AB+"

"Darah saya aja dok,darah saya AB+."

"Baik jika begitu mari,kita cek"

Pria itu mengangguk "bisa rahasiakan ini dok?" Tanya pria itu

Dokter mika mengerutkan dahinya

"Maksud saya,biar saya yang memberitahunya" lanjut pria itu

Dokter mika terseyum,lalu mengangguk.

***

Pagi ini Ares menyempatkan diri datang ke ruang rawat Safira.

Saat berada di lorong rumah sakit,Ares berpapasan dengan dokter mika

"Permisi dok" sapa Ares

"Iya,ada yang bisa saya batu?"

"Emhh.... Apa stok darah AB+ masih ada buat Safira?" Tanya Ares

Dokter mika terseyum

"Pasien atas nama Safira Ayunda sudah dapat pendonor semalam,dan Alhamdulillah semuanya stabil" jelas dokter mika

Ares diam,berfikir siapa kah yang mendonorkan darahnya untuk Safira

"Boleh saya tau siapa pendonornya dok?"

"Maaf sebelumnya pihak pendonor melarang memberitahu, biodatanya harus di rahasiakan"

Ares kembali diam, hingga suara dokter mika kembali mengintrupsi

"Maaf saya harus permisi"

Ares meangaguk setelah mengucapkan terima kasih.

Ares berjalan menuju kamar rawat Safira,sesampainya di sana Ares langsung masuk

Duduk tepat di atas kursi samping brankar Safira

Ares memandang wajah cantik Safira yang terlihat pucat, lalu mengelus pelan perban yang ada di atas kepalanya

"Hai saf,gua bawa makanan buat Lo. Ini dari bunda" ujar Ares, membuka tasnya lalu mengeluarkan kotak bekal berisi makanan

"Gua sekolah dulu ya saf,cepet sembuh,cepet bangun. Gua sayang Lo"

Setelah mengucapkan itu Ares berdiri dari duduknya, melangkah keluar menuju parkiran untuk mengambil motornya.

***

Berita tentang kecelakaan Safira sudah menyebar luas di perkarangan sekolah

Ares duduk bersandar di kursinya
Jangan lupakan para inti CUERVO GENG yang sedang asik bercanda

"Eh res,Safira udah ada pendonornya?" Tanya gio

Ares mengangguk  "semalem, pendonornya di rahasiakan. Gua juga gak tau kenapa" ujar Ares

"Mungkin dia bersedekah secara diam-diam" celetuk Bima

"Ape sih lu Bim,receh pisan" ujar gio

"Lah emang bener kan? Kata pak ustadz kalo mau sedekah itu jangan di pamerin,nanti gak berkah" jelas Bima

Alvaro mengangguk membenarkan "bener juga sih" guman Alvaro

"Ada yang gak beres" ujar Dirga

Atensi mereka mengarah kepada Dirga si cerdik namun misterius.

Dirga menghela nafas "dari kecelakaan Tante silfara,penusukan Safira dan kecelakaan Safira, itu adalah orang yang sama, dan orang itu ada sangkut pautnya sama pendonor" jelas Dirga

"Kenapa Lo seyakin itu?" Tanya Ares

"Karna semuanya ganjil, coba lu ingetin lagi, Tante silfara kecelakaan,kalo menurut pihak kepolisian Tante silfara kecelakaan karna ngehindari motor yang hampir ketabrak, tapi pas gua Dateng ke TKP dan gua cek kondisi mobilnya kabel remnya di putusin dan remnya blong. Coba Lo pikir kenapa pihak kepolisian gak cek sampe sana?" Jelas Dirga

Memang,saat itu Dirga mendatangi tempat kecelakaannya ibu Safira, mengecek kondisi di sana dan Dirga menemukan salah satu keganjilan

Ke empatnya bungkam.

"Bener juga sih" ujar Alvaro

"Nih gua tau nih,pasti dalangnya Hokaii" ujar Bima

Keempatnya mengangguk membenarkan. Hingga suara Bell masuk sekolah terdengar.

***

Hallo readers

Gimana sama cerita ini?

Jangan lupa racunin dan rekomendasi kan teman,sodara,atau doi kalian sama cerita ini yaa

Spam next untuk lanjut yaaa!!👉🏻

Beyy beyy

ARESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang