Tiba di warung cokelat Tok Aba, Fang dan Boboiboy mendapati keadaan yang porak poranda. Banyak orang kalang kabut yang berlari atau bersembunyi untuk menghindar.
"Kekuatan elemental! Bo---"
"Mau berubah? Jangan harap!" Sebuah laser meluncur ke arah Boboiboy yang hendak berubah menggunakan kekuatan. Mata bulat Boboiboy langsung melebar seketika.
Laser itu akan mengenainya, membuat dia tak akan berubah.
"Kekuatan penembus!" Laser yang perompak angkasa luncurkan menembus tubuh transparan Fang dan Boboiboy.
Boboiboy langsung tersenyum senang, menatap Fang yang berdiri di depannya seolah-olah menjadi perisai. "Terima kasih, Fang. Kekuatan elemental! Boboiboy Halilintar!"
Berlari cepat menuju ke arah perompak angkasa yang menyerang teman-temannya tanpa ampun, kekuatan elemental berwajah garang itu langsung meloncat tinggi. "Kibasan pedang halilintar!"
Anak buah perompak luar angkasa langsung tersetrum saat pedang halilintar yang ukurannya lebih besar daripada pedang petir menebas tiga alien sekaligus.
Menoleh ke arah anak buahnya yang dihempaskan kasar oleh Boboiboy, perompak luar angkasa yang baru saja menendang Yaya itu melotot marah. "Berani kau menghajar anak buah Kapten Serasan?!"
"Hati-hati, Boboiboy!" teriak Fang yang melawan anak buah Kapten Serasan lainnya.
"Tendangan cepat!"
"Pukulan super!"
Ying menendang punggung Kapten Serasan bersamaan dengan pukulan super Yaya yang masih bisa bangkit, tetapi tampaknya alien itu cukup kuat. Jangankan tumbang, bergerak saja tidak.
Menoleh ke arah Ying, Kapten Serasan menampilkan dua taringnya. "Tak jera lagi rupanya. Ini untukmu yang berani menyerangku dari belakang!" Kapten Serasan menghempaskan jubah hitamnya membuat Ying dan Yaya ikut terhempas cukup jauh. Setelahnya, alien itu meraih ranting kayu yang cukup besar, melemparkannya ke arah Ying dan Yaya.
"Tukaran permen karet!" Kayu yang Kapten Serasan lempar berubah menjadi permen karet akibat Gopal yang menembaknya dari tempat persembunyian Tok Aba dan beberapa bola kekuatan.
"Beraninya kau!" Kapten Serasan langsung melompat, meringankan diri untuk menumpukan kekuatan pada tinjunya.
Melihat hal itu, Boboiboy langsung menyerang anak buah Kapten Serasan dengan cepat. "Jangan! Kekuatan elemental! Boboiboy Gempa! Tanah Pelindung!"
Sudah membangun dinding tanah, tetapi tak cukup kuat untuk menahan serangan Kapten Serasan. Boboiboy terpental cukup jauh beberapa meter, membuat elemental gempa sirna, berubah menjadi Boboiboy biasa.
"Boboiboy! Separa naga bayang!" Fang langsung menggunakan kekuatan tahap kedua, membuat tubuhnya menyatu dengan naga bayang. Dia langsung terbang ke arah Boboiboy, menubruk Kapten Serasan yang tengah menumpukan kekuatan untuk menyerang kembali membuat Kapten Serasan jatuh telungkup karena ditubruk secara tiba-tiba sebelum mempersiapkan diri.
"Semburan naga bayang!" Fang mengeluarkan api dari mulutnya, menyembut Kapten Serasan sebelum perompak itu kembali bangun.
"Kau menantangku rupanya." Kapten Serasan bangkit, mulai menumpukan kekuatannya lagi, lalu meninju dengan kuat ke arah Fang, berharap pukulannya mampu menumbangkan dua pahlawan super di depannya.
"Kekuatan penembus!" Fang, Boboiboy, dan tempat persembunyian langsung transparan seketika. Kapten Serasan yang menyerang dengan tinjuan langsung melesat ke arah pohon besar di belakang, menabrak dengan posisi tidak elit.
Menghilangkan kembali kekuatan penembus, Fang membantu Boboiboy bangkit. "Kita tak boleh kalah cepat, Boboiboy. Sepertinya Kapten Serasan hanya bisa menyerang kembali selang beberapa waktu. Dia harus mengumpulkan energi untuk meninju dengan kuat."
Boboiboy yang tengah dipapah Fang memegangi dadanya yang terasa sakit karena tertabrak salah satu pecahan dinding tanah yang dibuatnya. Pipi Boboiboy pun tampak tergores, ada segores luka di pipi tembamnya.
Menoleh ke arah Yaya dan Ying yang tengah sibuk melawan, juga Gopal yang sesekali menukar anak buah Kapten Serasan menjadi makanan, Boboiboy menahan rasa sakit, berusaha berdiri tegap saat Kapten Serasan di depan sana mulai bangkit lagi. "Ayo, Fang! Kita harus mengalahkan Kapten Serasan, yang lain biar mengalahkan anak buahnya," ujar Boboiboy lirih.
Mengangguk sekali, Fang langsung bersiap mengeluarkan kekuatan bayangannya.
Memejam sebentar untuk mendapat ketenangan, Boboiboy langsung menatap tajam Kapten Serasan yang mulai menumpukan energi lagi. "Boboiboy kekuatan dua!"
"Kau pikir dengan berpecah bisa mengalahkanku, Bocah Ingusan? Terima ini! Tinjuan Kapten Serasan!"
"Kekuatan penem---" Fang yang sadar bahwa Boboiboy memiliki rencana langsung mengaktifkan kekuatan penembus, tetapi dia terlambat. Fang yang berdiri di depan Boboiboy langsung terkena serangan kuat, terhempas cukup jauh sampai membentur salah satu bangku pelanggan warung cokelat Tok Aba.
Menatap Kapten Serasan sambil tajam, Boboiboy berteriak, "Kau kata aku bocah ingusan?! Akan aku tunjukkan bahwa bocah ingusan ini bisa menghancurkanmu! Elemental Fusion! Es, Blaze! Boboiboy FrostFire! Tinju berapi beku!"
Kapten Serasan terhempas jauh, kembali menabrak pohon besar tadi hingga pohonnya tumbang, terbelah menjadi dua. Boboiboy berjalan mendekat, langkahnya tampak santai, tetapi tanah yang dipijaknya mengeluarkan jejak sangat mengagumkan. Kaki kanannya mengeluarkan jejak api, sementara yang kiri membuat tanah yang dipijak membeku.
Kekuatan elemental dengan pakaian berwarna setengah jingga setengah biru itu menatap garang ke arah Kapten Serasan.
"Kau sudah keterlaluan! Akan aku ajarkan kau cara menggunakan tinjuan! Ini akibat kau menyakiti teman-temanku! Tumbukan tinju pembeku!" Boboiboy melaju cepat ke arah Kapten Serasan, meninju kuat dengan tangannya yang membeku, membuat tubuh Kapten Serasan terpelanting jauh.
Menoleh ke arah Fang yang mulai bangkit, Boboiboy mengangguk sekali. Fang langsung bangkit, paham akan kode yang Boboiboy berikan.
"Separa garuda bayang!" Fang terbang tinggi, mengejar tingginya Kapten Serasan terpelanting.
Tepat saat dia terbang lebih tinggi dari Kapten Serasan, Fang berbalik, bersiap melancarkan serangan. "Tusukan paruh bayang!"
Tubuh Kapten Serasan yang hampir tidak sadarkan diri melaju lebih cepat jatuh ke tanah, disusul Boboiboy FrostFire yang siap menimpali serangan Fang.
"Lutut berapi!" Boboiboy menyerang Kapten Serasan menggunakan lututnya yang berapi, membuat tubuh Kapten Serasan terjatuh ke daratan, membuat permukaan tanah di dekat warung cokelat Tok Aba berlobang tak terlalu dalam.
Boboiboy FrostFire langsung menapakkan kaki di atas tanah, tepat di samping tanah yang berlobang. Kekuatan Boboiboy hilang, langsung kembali pada Boboiboy semula yang mengenakan pakaian berwarna oranye.
"Aku ... aku ... terlalu banyak menguras tenaga." Tubuh Boboiboy tumbang, roboh ke belakang. Matanya tertutup rapat, tetapi tubuhnya tak jatuh ke tanah. Fang menahannya, menangkap tubuh Boboiboy yang lebih berat dari berat badannya.
Karena energi Fang sama-sama terkuras banyak, dia yang spontan menangkap ikut terjatuh, duduk bersimpuh di atas tanah. Kepala Boboiboy jatuh di atas pahanya, beralaskan tangan Fang yang berlapis sarung tangan ungu.
Mengusap pipi Boboiboy yang terluka, Fang tersenyum tipis disusul helaan napas lega. "Kau berhasil, Boboiboy. Kau memang hebat."
_______________________________________
Sekarang gue bener-bener tau kenapa sebagian besar penulis FF FangBoy jarang pake banget kasih scene bertarung. Selain harus mikir dua kali buat variasi adegan biar nggak sama kayak di film, risetnya bikin pening, dan tantangan terberatnya males ngetik sebanyak ini.
Capek bolak-balik Google-Wattpad cuma demi buat satu bab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner (FangBoy)
RandomBL [Completed] _____________________________ Ini tentang Boboiboy dan Fang, dua pahlawan super yang merupakan partner dalam segala hal. FangBoy FanFiction ______________________________ PS: Jangan berharap Fang bersikap mesum dan Boboiboy bersikap p...