29. Gabungan Dua Kekuatan

1.8K 178 4
                                    

Mata yang terbelalak karena melihat serangan yang diluncurkan ke arahnya semakin terbelalak saat serangan itu lewat di sampingnya, gagal mengenai tubuh yang masih melayang di udara. Tunggu! Melayang?

Boboiboy Halilintar menoleh, menatap seseorang yang melilitkan tangan di pinggangnya. Dia tak sempat melihat karena cepatnya gerakan antara angin beliung dan kedatangan sang pahlawan. Senyum Boboiboy Halilintar mengembang tipis, sebuah pencapaian bagus untuk sosok Boboiboy Halilintar yang notabenya selalu memasang wajah garang.

"Fang?"

Boboiboy Halilintar diturunkan, tangan yang melilit pinggangnya langsung dilepaskan. Senyum Fang yang dalam bentuk separa garuda bayang turut mengembang tipis. "Iya, maaf aku terlambat. Bisakah kau melepas tanganmu, Halilintar? Kita harus melawan Vartakka untuk sekarang, dia akan menang jika kau terus memelukku."

Tangan Boboiboy Halilintar yang melingkar di leher Fang langsung dilepas seketika, pipi tembamnya memerah saat menyadari betapa bodohnya dia. Pada saat seperti ini bisa-bisanya dia menikmati pelukan Fang yang selalu terasa hangat dan menenangkan.

Mengangguk sekali, Boboiboy dan Fang siap untuk melakukan serangan gabungan. Kerja sama antara Fang dan Boboiboy Halilintar sering terjadi, keduanya selalu menjalin kerja sama yang kompak layaknya Yaya dan Ying.

"Tusukan paruh bayang!"

"Kibasan halilintar!"

Boboiboy Halilintar dan Fang melaju cepat, menuju ke arah Vartakka yang masih berdiri tenang seolah-olah serangan di depannya bukanlah masalah. Sudut bibirnya tertarik sedikit, menciptakan senyuman miring pertanda musuhnya akan dengan mudah dia kalahkan.

Hanya satu gerakan, serangan Boboiboy Halilintar dan Fang meleset, sementara Vartakka sudah berada di belakang keduanya. "Kekuatan ledakan!"

Ledakan kuat setelah tubuhnya bersinar membuat dua pahlawan super itu terpental, jatuh membentur tenda-tenda yang tadi mereka dirikan.

Boboiboy Halilintar sudah berubah, baju hitam bergaris merahnya berubah menjadi oranye. Mata yang tadinya merah berganti cokelat. Menoleh ke arah Fang yang berusaha bangkit kembali, Boboiboy terbatuk pelan.

"Kau tak apa-apa, Boboiboy?" pertanyaan Fang dijawab dengan anggukan, setelahnya mereka kembali berubah menggunakan kekuataan.

"Libasan akar berduri!" Boboiboy Duri menyerang Vartakka menggunakan akar panjang berduri, melibas tepat di wajah alien kejam itu.

Alih-alih merasakan sakit, Vartakka hanya tertawa meremehkan, akar berduri yang sempat mengenainya dia tangkap dengan mudah, menariknya dengan Boboiboy Duri sekaligus.

"Boboiboy! Separa naga bayang!" Melihat Boboiboy Duri yang dibenturkan ke sana kemari, Fang langsung berubah menjadi naga bayang, terbang ke arah Vartakka yang tampak bersenang-senang menyiksa Boboiboy Duri.

Terbang cepat ke arah Vartakka, Fang siap untuk menghajarnya. Demi apa pun, dia tak rela melihat Boboiboy yang energinya terkuras dibenturkan dari pohon satu ke pohon lain. "Cakaran naga bayang!"

Cakaran berkali-kali yang Fang berikan membuat Vartakka melepaskan Boboiboy Duri hingga jatuh membentur batang pohon yang tumbang.

Menoleh ke arah Fang, Vartakka menyunggingkan senyum miring, kedua taringnya terlihat lebih membesar dari sebelumnya. "Vartakka Kristal! Cakaran kristal!"

Menggunakan kuku panjangnya yang berwarna merah, Vartakka mengibaskan tangannya, hendak mencakar Fang yang terbang di udara.

"Perlahankan waktu!" Ying berdiri di depan Vartakka, memperlambat pergerakan Vartakka agar kuku-kuku panjangnya tak mengenai Fang yang hanya berjarak beberapa senti lagi.

"Pukulan super maksimal!" Yaya langsung memukul tepat di dada Vartakka membuat alien itu terpental jauh ke belakang bersamaan dengan kekuatan perlambat waktu yang menghilang.

Bangkit kembali, mata merahnya menyorotkan kemarahan, menyorot tajam ke arah remaja yang berani menyerangnya, termasuk Gopal yang berdiri di paling belakang. "Kalian pikir semudah itu mengalahkanku? Ceracak kristal!"

Ceracak kristal muncul dari bawah tanah, gerakan tangan Vartakka yang seolah melemparkan sesuatu membuat ceracak-ceracak itu melayang ke arah lima remaja yang langsung membulatkan mata.

"Tukaran roti gulung!" Gopal mengubah sebagian ceracak menjadi roti gulung raksasa yang menghantam beberapa teman-temannya sampai terpental beberapa meter ke belakang, sementara sebagian lagi ditangkap oleh Boboiboy Duri menggunakan akar.

Melihatnya, Vartakka semakin tersenyum lebar. Gerakan tangannya mengarah pada Ochobot yang tergeletak tak berdaya di tanah, masih dengan kekuatan serapan yang aktif. "Kekuatan yang bagus. Sedotan elemental!"

"Tidak!"

Kekuatan elemental duri disedot ke dalam Ochobot, langsung ditransfer untuk Vartakka gunakan. Mata merah itu memejam sebentar, sebelum akhirnya kembali terbuka menjadi semakin pekat merahnya. "Belum pernah aku merasakan sesegar ini. Terima kasih atas kebaikanmu, Boboiboy. Aku akan membalas kebaikanmu. Vartakka beliung! Tangan berangin!"

Dengan satu jurus, lima remaja di depannya terhempas jauh bersamaan dengan angin yang berputar keluar dari tangannya. Boboiboy yang belum sempat bangkit langsung terkejut saat Vartakka sudah berdiri di depannya, tampilannya berubah semakin menyeramkan dengan rambut putih yang berubah menjadi akar-akar tanaman.

"Inilah cara yang benar menggunakan kekuatan elemental, Boboiboy. Vartakka akar! Pemukul akar!" Kedua tangannya diayunkan, memukul wajah Boboiboy kuat, menimbulkan beberapa goresan di sisi-sisi pipi yang masih lebam.

Meraih kembali Ochobot yang beberapa kali dia jatuhkan ke tanah, diarahkannya pada Boboiboy sambil tersenyum penuh kemenangan. "Aku akan membebaskanmu dari rasa sakit untuk selama-lamanya, Boboiboy. Itu yang akan aku berikan sebagai ucapan terima kasih. Serapan kekuatan!"

Boboiboy yang jatuh tengkurap di atas tanah memejamkan mata, merasa pasrah pada kekuatan elemental yang akan dirampas ketujuh-tujuhnya. Tak ada pilihan lain. Dengan dua kekuatan elemental, energi yang kekurangan, ditambah lagi musuh yang sangat kuat, apa lagi yang bisa dia harapkan selain kekalahan?

Namun, beberapa detik memejam, rasa sakit saat kekuatan elemental disedot tak terasa. Alih-alih rasa sakit, dia mendengar teriakan yang suaranya begitu familier di pendengaran, disusul dengan suara Vartakka yang terdengar terkejut.

Membuka mata, Boboiboy menatap bayangan orang yang berdiri di depannya. Di depannya, laki-laki yang sangat dia sayangi sejak lama menghalanginya, menjadi perisai. Menyerahkan kekuatannya untuk melindungi kekuatan elemental Boboiboy.

Mata Boboiboy terbelalak melihatnya, mulutnya menganga lebar. Tepat setelah tubuh itu roboh, tangannya spontan menangkap, meletakkan kepala temannya di atas pangkuan. "Faaaanggg!"

________________________________________

Semalam gue nggak kuat nulisnya. Mata udah merem-melek. Buat bab ini ekstra banget. Keempat HP harus dipakai cuma buat satu bab biar nggak bolak-balik WP-Google. Sad :"

Partner (FangBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang