Pukul 07.30, Boboiboy dan Gopal baru saja tiba di dek utama. Seperti biasa, mereka berdua memang selalu berlangganan terlambat. Sebelum pukul tujuh dibangunkan untuk menghindari amukan Laksamana Tarung, sementara 07.30 mulai berkumpul untuk menerima arahan.
Baru saja tiba di dek utama, Boboiboy dan Gopal berpapasan dengan Kapten Kaizo dan Fang yang berjalan berlawanan arah, baru saja keluar dari dalam dek utama.
"Eh? Fang?"
Fang tak menoleh, tampak mengabaikannya, lebih sibuk berbincang dengan Kapten Kaizo. Entah mengapa ada rasa pedih di dalam diri Boboiboy melihat Fang yang acuh, padahal beberapa hari lalu mereka menghabiskan banyak waktu untuk tertawa bersama.
Melihat kawannya yang bertingkah aneh, Gopal menyikut lengannya. "Dey! Ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat sedih?"
"Eh? Tidak ada apa-apa." Boboiboy membulatkan mata, berusaha untuk tidak membuat Gopal curiga. Dia tahu Gopal bukan orang pintar, tetapi dia cukup peka dengan keadaan.
"Berani kau berbohong dengan sahabatmu, Boboiboy?"
"Eh? Tidak. Mana ada berbohong?"
"Kau---"
"Hei, Taruna! Apa kalian akan berdiri di situ sampai kami selesai menerangkan misi yang harus kalian jalankan?!" Suara Laksamana Tarung terdengar sangat nyaring, sampai jilbab pashmina yang Yaya kenakan beterbangan.
Mendengar sentakan keras Laksamana Tarung yang siap mengamuk, Boboiboy dan Gopal langsung masuk, memberi hormat sebentar, lalu berdiri dalam posisi siap. "Maafkan kami, Laksamana."
Boboiboy dan tiga temannya menatap ke arah hologram di depannya. Di sana sebuah planet yang tampak aneh terpampang. Banyak bangunan tinggi bagai perkotaan, tetapi minim pencahayaan.
"Di sinilah kalian akan menjalankan misi. Planet Modrya. Pusatnya gedung-gedung tinggi dan barang canggih." Laksamana Tarung menunjuk hologram di depannya. Bersamaan dengan itu, Fang masuk ke dek utama, mengambil posisi berdiri tegap di samping Boboiboy.
Sejenak Boboiboy menoleh ke arah Fang yang masih acuh tak acuh. Entah apa yang terjadi pada temannya yang satu ini, tetapi sejak kepulangan Kapten Kaizo, Fang tampak lebih sibuk dari biasanya. Kapten Kaizo sering memanggilnya, berbincang dengan wajah serius, lalu kembali pada aktivitas masing-masing. Boboiboy yakin ada sesuatu yang Fang sembunyikan.
"Dapatkan bola kekuatan yang ada di sini. Kami mendapatkan sinyal dari salah satu penghuni asli planet itu yang merasa resah karena ada yang menyalahgunakan bola kekuatan."
Komandan Ko Koci menyerahkan tablet ke arah Boboiboy. "Baca informasi di sini baik-baik untuk keselamatan misi. Semoga berhasil!"
"Baik, Komandan, Laksamana!" Lima remaja itu memberi hormat sebelum akhirnya berlalu pergi menuju pesawat antariksa kebenaran yang siap mengantar menuju Planet Modrya.
***
Di pesawat, Boboiboy membaca informasi misi yang Komandan Ko Koci berikan bersama Yaya dan Ying. Soal Gopal, jangan ditanya. Setiap kali menjalankan misi, dia selalu tidur ketika di perjalanan. Enggan menunggu lama karena perjalanan dari Stasiun TAPOPS ke Planet Modrya tidaklah sebentar.
Sesekali Boboiboy melirik ke arah Fang yang duduk di dekat kemudi dengan kaki kanan naik ke atas paha kiri. Wajah tampannya tak terlihat dari belakang. Hanya rambut sewarna lavender yang sesekali beterbangan saat diterpa pendingin ruangan di pesawat.
Tak ingin berada dalam kebingungan sendiri, Boboiboy bangkit, berjalan menghampiri Fang yang ternyata tengah memejamkan mata.
Melihat muridnya seperti kebingungan, Papa Zola menyeletuk, "Si Fang itu tengah tertidur. Dia sepertinya kelelahan, mungkin karena seharian berurusan dengan kakaknya yang sangat garang itu. Lebih baik kau duduk di belakang, belajar bersama teman-temanmu. Kita ini harus rajin belajar sejak kecil. Sana, pergi pelajari tentang misimu, jangan pedulikan kekasihmu yang tertidur itu."
Mata bulat Boboiboy semakin membulat, iris cokelatnya menatap Papa Zola tak percaya. "A-apa maksud Pak Guru? Mana ada! Dia bukan kekasihku. Tidak akan aku berpacaran dengan lelaki, Pak Guru ini ada-ada saja."
"Apa kamu pikir Pak Guru ini bodoh, hah?! Memang tak mungkin kamu memiliki kekasih laki-laki, tapi bukan berarti kamu tak mungkin menyukai laki-laki. Betul, tidak, Wahai Anak Muda." Papa Zola memasang wajah jail, sesekali tertawa pelan melihat raut muka Boboiboy yang terlihat kebingungan mencari alasan.
"Sudahlah, pergilah belajar! Kamu ini mengganggu konsentrasi Pak Guru saja. Nanti menabrak asteroid bagaimana? Bisa ditilang polisi angkasa! Pergi sana!"
Mendengar usiran kasar yang diulang berkali-kali, Boboiboy hanya bisa mendengkus, berjalan pasrah menuju tempatnya semula, mengurungkan niat untuk bertanya pasal keadaan Fang. Mungkin dia bisa menanyakannya nanti. Lagi pula, dia tak ingin Papa Zola mengejeknya terus menerus. Entah dari mana asal-usul Papa Zola bisa tahu dia menyukai Fang.
Baiklah, Boboiboy akui dia menyukai Fang. Ya ... mungkin sejak beberapa tahun dahulu. Awalnya dia masih menyangkal, tetapi seiring berjalannya waktu ... ya, begitulah. Lagi pula, dia akan memendam perasaannya dalam-dalam. Walau Fang menunjukkan sedikit ketertarikan padanya, dia tak ingin besar kepala. Dia tahu Fang tak akan menyukainya.
Dilihat dari sisi mana pun, Fang terlihat seperti bukan alien biasa. Dia besar di bawah bimbingan Kapten Kaizo. Alien paling perfeksionis dan ditakuti di antariksa.
Walau Fang sendiri tidak tahu siapa orang tuanya, dia yakin Fang bukan dari kalangan menengah atau bawah. Untuk mengetahui hal itu tidaklah sulit. Boboiboy cukup melihat gerak-gerik Kapten Kaizo yang bersama orang tuanya lebih lama daripada Fang.
Terlihat jelas dari cara Kapten Kaizo duduk, bagaikan seorang bangsawan. Ya, semua tentang Fang memang bisa dilihat dari Kapten Kaizo. Fang bilang dia tidak tahu siapa orang tuanya. Artinya dia berpisah sejak kecil. Tidak menutut kemungkinan kebiasaan di tempat lamanya saat bersama kedua orang tua akan terbawa sampai sebesar ini.
Berbeda dengan Kapten Kaizo yang tetap bertingkah seperti di tempatnya dahulu, saat masih bersama kedua orang tuanya. Terlebih lagi, yang Boboiboy tahu, Fang dan Kapten Kaizo memiliki seorang guru yang menjaga mereka sejak lama. Dan guru mereka tidak terdengar alien biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner (FangBoy)
RandomBL [Completed] _____________________________ Ini tentang Boboiboy dan Fang, dua pahlawan super yang merupakan partner dalam segala hal. FangBoy FanFiction ______________________________ PS: Jangan berharap Fang bersikap mesum dan Boboiboy bersikap p...