Boboiboy dan teman-temannya kembali ke Stasiun TAPOPS. Lima remaja dan satu bapak-bapak itu masih berada di dalam pesawat antariksa, bersama Cattus dan Ochobot yang sedang mengisi daya. Cattus sebenarnya lebih cocok dikatakan tidur karena yang mengisi daya hanya BellBot.
Melirik ke sampingnya, Boboiboy sesekali tersenyum tipis saat menatap wajah Fang yang tampak serius memperhatikan tablet. Tiga temannya yang lain tadi sudah sadar, tetapi kembali tidur karena mereka merasa kelelahan. Jaring laba-laba raksasa itu ternyata bukan hanya memerangkap, tetapi juga menyedot energi orang dan kekuatan.
Alien yang menyalahgunakan SpiderBot langsung dibawa, dipenjara di pesawat antariksa untuk diletakkan di penjara TAPOPS yang lebih aman.
"Tak perlu terlalu serius, Fang. Misi kita sudah selesai, apa lagi yang tengah kau lihat?"
Menoleh ke arah Boboiboy, senyum Fang turut mengembang, tetapi tipis. "Tidak ada, aku hanya melihat-lihat ... ya, sesuatu."
Tawa Fang terdengar sangat hambar, lebih hambar dari biasanya. Iris lavendernya mengedar ke sana kemari, menghindari kontak langsung dengan mata cokelat Boboiboy.
Melihat tingkah temannya yang aneh, Boboiboy hanya mengedikkan bahu, enggan tahu lebih banyak. Dia tahu Fang tak akan mengatakan apa pun setelah bercerita di planet tadi. Boboiboy hanya bisa pasrah, menoleh ke arah Fang sesekali.
Wajah tampan Fang tampak berkali-kali lipat lebih tampan saat terdiam, fokus pada sesuatu. Tadi dia tak menyangka Fang akan memeluknya. Tidak mungkin dia menolak, tentu saja Boboiboy balas memeluknya, memeluk lebih erat, mirip seperti mendekap.
"Kalau suka, janganlah simpan dalam hati. Utarakan saja, Wahai Anak Muda. Bagaimana jika kau kalah cepat? Nanti jangan menangis." Entah sejak kapan, Papa Zola tiba-tiba berdiri di samping Boboiboy, menggoda muridnya yang menatap Fang tanpa berkedip.
Kemudi Pesawat Antariksa Kebenaran dilengkapi sistem canggih. Tinggal mengatur rute perjalanan, pesawat bisa bergerak sendiri tanpa adanya pengemudi. Namun, terkadang Papa Zola lebih suka mengemudikannya supaya terlihat lebih keren katanya.
Melirik Fang malu, Boboiboy mencebik sebal. "Mana ada, Pak Guru? Tidak, saya tak apa-apa."
"Masih mau mengelak rupanya. Lihat saja nanti, ada alien yang datang merebut si Fang, baru tahu rasa." Papa Zola kembali pada kemudi pesawat, menatap fokus ke depan, ke arah langit-langit galaksi yang tampak begitu indah.
***
Pesawat Antariksa Kebenaran melambat saat hampir tiba di tempat tujuan. Boboiboy dan Fang sempat terperangah melihat keadaan stasiun yang gelap. Tidak biasanya tempat ini gelap. Stasiun TAPOPS selalu menyamar menjadi laundry luar angkasa, mustahil untuk menjadi segelap sekarang.
Dengan cepat, Papa Zola mendaratkan pesawat antariksanya. Bersamaan dengan itu, Yaya, Ying, dan Gopal keluar, mata ketiga remaja itu langsung membulat seketika melihat keadaan stasiun yang porak poranda.
"Apa yang sudah terjadi?" Yaya menatap sekitar, sementara Fang langsung berlari cepat, menerobos siapa saja yang menghalangi jalan. Dia tak bisa tinggal diam, pasti ada sesuatu yang terjadi di dalam. Pertahanan TAPOPS yang kuat tak mungkin mudah dipatahkan, terlebih lagi Kapten Kaizo belum kembali menjalankan misi baru.
Melihat Fang yang berlari tunggang-langgang, Boboiboy dan yang lain menyusul, sementara Papa Zola dan Gopal di paling belakang, berjalan perlahan dengan Cattus dan Ochobot. Dua penakut itu tak akan berani berdiri di paling depan.
Menaiki lift, Fang hampir saja melupakan yang lain. Boboiboy dan yang lain masuk dengan napas terengah-engah, meninggalkan Gopal dan Papa Zola di lantai bawah.
Baru saja tiba di dek utama, keduanya membelalak kaget saat keadaan dek utama yang porak poranda, tetapi lampunya menyala, tidak seperti di lantai bawah sana.
Di dek utama, Komandan Ko Koci, Laksamana Tarung, dan Kapten Kaizo berdiri menatap alien yang menyamar menyerupai alien mop. Pakaiannya sangat mirip, tetapi penutup kepalanya dibuka, menampilkan wajah berkulit kecokelatan dengan mata merah.
"Ada apa, Komandan?" Boboiboy yang pertama bertanya, sementara Komandan Ko Koci langsung menoleh.
"Letakkan dia di penjara dan arahkan seluruh anggota TAPOPS untuk merapikan kembali stasiun yang dibuat porak poranda!" Tanpa menjawab pertanyaan Boboiboy, Laksamana Tarung memberikan perintah. Komandan Ko Koci dibantu Yaya dengan kekuatan meringankan gravitasi langsung menuju penjara para alien jahat.
Menatap sang kakak, Fang bertanya, "Apa yang terjadi, Kapten?"
"Alien itu hendak mencuri bola kekuatan. Beruntung dia bisa ditangkap sebelum berhasil menjalankan rencana."
Mendengar penjelasan kakaknya, Fang hanya mengangguk paham. Detik berikutnya dia menatap Boboiboy yang tampak berpikir. Tangannya memegangi dagu, menatap kosong ke arah lantai TAPOPS yang terbuat dari besi kokoh.
Menyenggol lengan Boboiboy, Fang bertanya, "Kau kenapa?"
Menggeleng sekali, Boboiboy menyahut, "Tidak apa. Aku merasa pernah melihat alien i---tunggu! Bukankah dia salah satu penghuni Planet Darkha? Yang waktu itu berjaga di depan dan kuikat menggunakan akar pengikat. Bukankah itu dia?"
_______________________________
Sebenernya mata gue udah sepet, kaga bisa melek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner (FangBoy)
DiversosBL [Completed] _____________________________ Ini tentang Boboiboy dan Fang, dua pahlawan super yang merupakan partner dalam segala hal. FangBoy FanFiction ______________________________ PS: Jangan berharap Fang bersikap mesum dan Boboiboy bersikap p...