Chapter 7 - Sick

60 21 1
                                    

Happy Reading!
°°°

Aku mengerjap karena sinar matahari masuk lewat celah jendela. Aku mendudukan diri.

Badanku serasa remuk, ada hawa yang membuatku menggigil, kepalaku pusing sekali dan tak lupa tanganku terasa perih sekali.

"Manda, yuk turun sarapan dulu," titah Oki yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Iya, Ki, tapi badan aku gak enak banget," tuturku yang merasakan sakit di tubuhku.

Oki mendekat dan menempelkan telapaj tangannya menyentuh dahiku. "Demam," katanya.

"Kita sarapan dulu, terus kamu minum obat. Bentar lagi juga orang tua kamu dateng." Aku mengangguk nurut.

Aku bangkit dari dudukku dan turun bersama Oki menuju ruang makan, suasananya tak terlalu ramai hanya ada Aku, Oki dan juga Mamahnya.

Maklum saja, Papahnya Oki adalah pekerja keras dan selalu di luar kota dan Oki tidak memiliki kakak maupun adik, dia adalah anak satu-satunya.

Kami menyantap sarapan dengan hikmat, tanpa ada suara yang mengobrol hanya ada dentingan sendok yang beradu dengan piring.

Masakannya sangat enak, walaupun begitu masakan Ibuku tetap juaranya, tak ada tandingan untuk masakan Ibuku.

Mamah Oki sudah lebih dulu selesai.

"Manda, abis makan jangan lupa obatnya diminum loh," peringat Mamah Oki yang sudah menyediakan obat untukku di meja makan. Aku mengangguk dan tersenyum.

"Ya udah kalian makan yah, Mamah mau bersihin dulu, kalo kalian udha selesai taro aja piringnya disini biar Mamah yang beresin," tutur Mamah Oki.

"Iya, Mah."

"Iya, Tante."

Aku menghabiskan makananku dan langsung aku minum obatnya, setelah itu aku duduk di ruang tamu menunggu kedatangan orang tuaku.

Tak berselang lama, orang tuaku datang tentunya ada kakakku juga.

"Ibu." Aku bangkit dan memeluk Ibu yang dibalas pelukan hangat miliknya dan juga elusan tangan di kepalaku.

"Kamu sakit apa, Sayang?" tanyanya.

"Kepala Manda pusing, badan juga gak enak," keluhku.

"Udah minum obat?" tanyanya yang kubalas anggukan kecil.

"Syukur deh kalo gitu." Ibu menghela nafas lega.

"Terus itu tangan kamu kenapa sama pipi kamu?"

Aku terdiam dan membisu. Bingung ingin mengatakan apa?  Tapi aku harus memberitahunya, ah tidak jangan ini akan menjadi masalah nantinya.

"Manda," panggil Ayahku.

"Ayah." Aku memeluknya yang baru masuk bersama Mas Fajar.

"Wah udah pada dateng," sahut Mamah Oki yang baru saja datang dari dapur.

"Eh jeng, maaf ya jadi ngerepotin," kata Ibuku.

Being Me ✅ (Cetak Ulang dan Sudah direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang