Chapter 11 - Camping

41 15 3
                                    

Happy Reading!
°°°

Pagi yang cerah dengan senyuman yang merekah di bibir siswa maupun siswi, bagaimana tidak, sekolah akan mengadakan camping yang menandakan sekolah akan libur juga.

"Manda!" teriak Oki yang datang menghampiri mejaku, banyak diantara mereka yang menatap sengit ke arah kami.

Apalagi jika ada trio rusuh, untungnya mereka sedang tidak ada di kelas.

"Apa, Ki?" tanyaku yang menatap Oki penasaran.

"Kamu tahu gak?"

"Enggak."

"Aku belum selesai ngomong." Oki memukul tanganku dan mulai mengatur nafasnya.

"Ya udah atuh, emang Oki mau bilang apa?" tanyaku balik.

"Itu loh nanti kita ke sananya bakal rame-rame dari kelas satu sama kelas tiga," tuturnya.

"Lah kan emang iya." Aku menatap heran ke arah Oki.

"Ish, tapi nanti kita nyampur gitu, gak sesuai kelas pas mau masuk busnya," ungkap Oki.

"Masa sih?"

"Iya." Oki mendudukan dirinya di kursi sebelahku.

"Tadi aku dapet info dari Kak Zayn," lanjutnya.

"Ciye," godaku.

"Ish, udahlah, Manda ngeselin!" kesal Oki membuatku terkikik.

Guru pun masuk ke kelas kami membuat satu kelas segera duduk di kursinya masing-masing.

"Pagi semuanya," sapa Bu Jasmin.

"Pagi juga, Bu," ucap serentak satu kelas.

"Ibu kesini mau meminta surat izin yang sudah di tanda tangani orang tua kalian, bagi yang sudah segera kumpulkan!" tutur Bu Jasmin.

Aku merogoh tas dan mengambil surat izin, untuk diberikan ke Bu Jasmin.

"Cuman segini yang ngumpulin, anak lainnya mana?" tanya Bu Jasmin sembari memperlihatkan beberapa lembar surat izin.

"Lupa, Bu," jawab Dinda salah satu teman sekelasku.

"Kok bisa lupa, kamu gak mau ikut acara ini?"

"Alesan aja itu Bu," tutur Bara.

"Benar begitu Dinda?" tanya Bu Jasmin yang dibalas gelengan oleh Dinda.

"Ya sudah, Ibu mau ke kelas lainnya dulu, ingat paling lambat besok!" peringat Bu Jasmin yang diangguki satu kelas.

"Sampai jumpa." Bu Jasmin keluar dari kelas kami.

Aku mengelus dada. "Untung aja udah disiapin dari semalem," tuturku.

"Untung aja kamu lagi gak mode pikun, ya," ejek Oki yang terkikik melihat aku yang melotot.

"Jangan bongkar aib!" gertakku yang membuatnya semakin tertawa.

"Udah ah."

Kami pun kembali terdiam saat guru berikutnya masuk dan memberikan materi pelajaran.

Sekolah berjalan seperti biasanya, hanya saja trio rusuh jarang menampakkan diri, sedikit membuatku khawatir bukan karena keadaan mereka tetapi nasibku selanjutnya.

°°°

Hari ini adalah hari dimana keberangkatan kami untuk melakukan camping. Meski aku sudah meyakinkan Ayah, Ibu dan juga Mas Fajar tetap saja mereka mengkhawatirkanku hingga mengantar keberangkatanku sampai benar-benar aku masuk dan ada didalam rombongan sekolah.

Being Me ✅ (Cetak Ulang dan Sudah direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang